Pratama, Sandi achmad
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN, KEKUATAN LENGAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETEPATAN FOREHAND DALAM TENIS MEJA Pratama, Sandi Achmad; Budiman, Budiman
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika Vol 1, No 1: December 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.523 KB) | DOI: 10.36312/e-saintika.v1i1.2

Abstract

[Title: Relationship of Hand Eye Coordination, Arm Strength and Achievement Motivation with Forehand Accuracy in Table Tennis] This study aims to determine the relationship between: 1) hand eye coordination with precision forehand; 2) arm strength with forehand precision; 3) achievement motivation with precision forehand; 4) hand eye coordination, arm strength, and achievement motivation together with forehand precision. This research uses quantitative approach, survey method and correlation technique. Research subjects are athletes at pandusiwi club in dompu district as many as 30 athletes. Data analysis using correlation and regression with SPSS 20. The results showed that there is a significant relationship between: 1) hand eye coordination with precision forehand; 2) arm strength with forehand precision; 3) achievement motivation with precision forehand; 4) hand eye coordination, arm strength, and achievement motivation together with forehand precision.
PENGARUH LATIHAN BAYANGAN TERHADAP KEMAMPUANTEKNIK PUKULAN PUSH FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA PADA KLUB PANDUSIWI TAHUN 2014: TEKNIK PUKULAN PUSH FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA Pratama, Sandi achmad
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2018): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.433 KB)

Abstract

Cabang olahraga tenis meja adalah olahraga untuk semua umur dan biasa dianggap sebagai olahraga rekreasi maupun sebagai pemacu prestasi . Keduanya bisa dirasakan sekaligus, tetapi untuk memperlakukannya sebagai olahraga perlu dipahami dulu berbagai teknik dan gaya permainan yang ada .Untuk meningkatkan kemampuan para atlet seorang pelatih dituntut untuk membimbing atlet supaya bisa membantu dan memacu perkembangan dalam mencapai hasil belajar. Untuk itu seorang pelatih harus dapat memilih dan menentukan cara atau teknik melatih yang sesuai. Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diajukan adalah “Pengaruh Latihan Bayangan terhadap Peningkatan Teknik PukulanPush Forehand dalam PermainanTenis Meja pada klub Pandusiwi tahun 2014 dan penelitian ini adalah penelitian experiment yang bertujuan untuk mengetahui Ada atau tidak Pengaruh Latihan Bayangan terhadap Peningkatan Teknik Pukulan Push Forehand dalam Permainan Tenis Meja padaklub Pandusiwi tahun 2014.Rancangan penelitian menggunakan One Group Pretest-Posttest Design.Subyek penelitian yang digunakan berjumlah 26 orang dengan teknik sampling purvosive sampling dan hasil analisa data menggunakan uji t diperoleh nilai t- hitung sebesar 7,710 dan t-tabel sebesar 2,060 sehingga dari hasil penelitian ini dapat ditarik simpulan bahwa ada Pengaruh Latihan Bayangan terhadap Peningkatan Teknik Pukulan Push Forehand dalam Permainan Tenis Meja Pada klub Pandusiwi tahun 2014 Kata kunci: Pengaruh, latihan Bayangan, pukulan Push Forehand
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Problem Based Learning pada Matakuliah Filologi Berbasis Budaya “Aksara Mbojo” untuk Mengembangkan Kreativitas Mahasiswa Suryaningsih, Lili; Pratama, Sandi Achmad
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 4 No. 6 (2021): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.529 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v4i6.291

Abstract

Pengembangan pembelajaran yang memanfaatkan model pembelajaran problem based learning. Model pembelajaran yang menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir dan penyelesaian masalah. Model Pembelajaran PBL menerapkan pendekatan pemberian masalah autentik pada siswa. Pemberian masalah tersebut, siswa dapat mengumpulkan fakta, mengkonstruksi pengetahuan, menumbuh kembangkan keterampilan berpikir, melatih kemandirian, dan meningkatkan kepercayaan diri. Tahapan Problem Based Learning, yaitu (a) Mengidentifikasi masalah. (b) Mengumpulkan data. (c) Menganalisis data. (d) Memecahkan masalah berdasarkan data yang ada dan analisisnya. (e) Memilih cara untuk memecahkan masalah. (f) Merencanakan penerapan pemecahan masalah. (g) Melakukan ujicoba terhadap rancana yang ditetapkan, dan (h) Melakukan tindakan (action) untuk memecahkan masalah. Sesuai dengan tujuan PBL untuk menumbuhkan sikap ilmiah, dari beberapa bentuk PBL yang dikemukakan para ahli dalam pelaksanaan proses pembelajaran berbasis masalah, siswa dituntut untuk berpikir secara kritis dan ilmiah dalam melaksanakan setiap langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah. Untuk memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkreasi, ilmiah langkah berpikir dengan mengumpulkan data dari hasil belajar, kemudian siswa dapat menginterpretasikan, menganalisis, dan akhirnya sampai pada kesimpulan. sehingga diharapkan siswa belajar prestasi akan meningkat. Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran yang meliputi: Buku teks, RPS, LKS serta instrumen untuk kemampuan berpikir kreatif siswa yang mengacu pada model 4-D (Define, Design, Mengembangkan, dan Deiseminasi). Berdasarkan hasil analisis deskriptif, Model Alat Pembelajaran Khusus matakuliah Filologi "Naskah Aksara" untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dikategorikan “sangat baik”, ditunjuk oleh terpenuhnya enam kriteria perangkat pembelajaran yang baik yang meliputi (a) Valid menurut validator, (b) Efektif atas kemampuan Peneliti/Dosen dalam mengelola pembelajaran, (c) Efektif bagi mahasiswa kegiatan dalam pembelajaran, (d) Positif terhadap respon siswa terhadap pembelajaran, (e) Valid, reliabel, dan peka terhadap THB, dan (f) tercapai ketuntasan belajar klasikal.