Akhyar Lubis
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Webinar Menangkal Cyberporn Pada Internet dan Android Memanfaatan Add Ons dan Aplikasi Antipornografi Parental Control Di SMA Panca Budi Supina Batubara; Sri Wahyuni; Eko Hariyanto; Akhyar Lubis
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.533 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v4i1.9048

Abstract

Penyebaran konten pornografi melalui internet dan telepon seluler sudah sangat mengkawatirkan Pornografi di internet memang telah menjadi sebab industri dengan skala bisnis yang besar. Hingga saat ini pemerintah terlihat kesulitan untuk mengatasi persoalan situs pornografi. Upaya pemblokiran situs-situs pornografi di Indonesia terus dilakukan, namun, situs-situs porno (cyberporn) juga terus tumbuh. Dampak negatif cyberporn telah terbukti sangat mengkawatirkan terutama bagi remaja sebagai generasi muda. Dilakukan survey di Indonesia menunjukkan  hasil responden 90 persen dari pelajar SD, SMP, dan SMA sudah mengakses  pornografi. Orang tua memiliki tugas untuk melakukan pengawasan atau pengendalian (parental control) dari penggunaan internet bagi anaknya, terlebih lagi saat masa pandemi saat ini penggunaan internet pada perangkat android sudah menjadi kebutuhan primer. Untuk itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan melaksanakan webinar yang dilengkapi dengan diskusi dan tanya jawab langsung oleh narasumber dengan tujuan agar orang tua dan pihak sekolah dapat mengetahu dampak negative paparan pornografi dan mengetahui cara  memberantas bagaimana cara memblokir, menangkal, juga membasmi cyberporn di internet dan android. Hasil pelaksanaan webinar tim pengabdian dapat merangkum bahwa orang tua, guru dan pihak sekolah mampu melakukan penangkalan cyberporn sesuai dengan hasil yang diharapkan hal ini terlihat pada post-test setelah kegiatan webinar.