Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Hubungan tingkat frekuensi ibu USG terhadap keputusan teknik persalinan Safitri, Oktaria; Utari, Nopa; Muli, Evanya Yola
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.177 KB) | DOI: 10.30604/well.92122019

Abstract

In Indonesia, the number of Sectioncaesarea events has increased. In the year 2000 the number of maternity mothers with SC amounted to 47.22%, 2001%, 45.19%, 2002% 47.13%, year 2003, 46.8%, year 2004, 53.2%, year 2005, 51.59%, and year 2006, 53.68%, 2009%..to find out if there is a frequency effect of ultrasound during pregnancy on the method of childbirth in the packing mill year 2019. In this study use quantitative deskriftive design. With the draft case control of research that concerns how risk factors are studied by using retrospective. Of this research is the mother of the Nifas found in the kemiling Puskesmas. In this study the sample is a mother of Nifas in Kemiling Puskesmas. from the research that has been done then it can be the result of 105 respondents, 68 people (64.8%) Often do ultrasound and, as well as 37 people (35.2%) People rarely do ultrasound.  And most of the respondents 65.7% maternity normally, as well as 34.3% maternity in a sectio caesaria. This from the end of the study obtained results that there is a link between the frequency of ultrasound to the method of delivery it was demonstrated by the result of H0 was rejected at p-value value 0.001 (less than 0.05). From the end of the study obtained the result that there is a link between the frequency of ultrasound to the method of delivery it is indicated by the result of H0 rejected at p-value value 0.001 (less than 0.05) means there is a link between the frequency of ultrasound with the method of childbirth.Abstrak: Di Indonesia angka kejadian sectioncaesarea mengalami peningkatan. Pada tahun 2000 jumlah ibu bersalin dengan SC sebesar 47,22%, tahun 2001 sebesar 45,19%, tahun 2002 sebedar 47,13%, tahun 2003 sebesar 46,8%, tahun 2004 sebesar 53,2%, tahun 2005 sebesar 51,59%,  dan tahun 2006 sebesar 53,68%, tahun 2009 sebesar 22,8%. Untuk mengetahui apakah ada efek frekuensi USG selama hamil terhadap metode persalinan di Puskemas Kemiling Tahun 2019.Dalam penelitian ini menggunakan desain deskriftif kuantitatif. dengan rancangan case control yaitu penelitian yang menyangkut bagaimana faktor resiko dipelajari dengan menggunakan retrospektif.dari penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang terdapat di Puskesmas kemiling. Dalam penelitian ini sampelnya adalah ibu nifas yang ada di Puskesmas Kemiling..Dari penelitian yang telah dilakukan maka di dapat kan hasil dari 105 responden , 68 orang (64,8%) sering melakukan USG dan, serta 37 orang (35,2%) orang yag jarang meakukan USG.  Dan sebagian besar dari responden 65,7 % bersalin secara normal, serta 34,3% bersalin secara sectio caesaria.iniDari hasil akhir penelitian didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara frekuensi USG terhadap metode persalinan hal itu ditunjukan oleh hasil yaitu H0 ditolak pada nilai p-value 0,001 (kurang dari 0,05). Dari hasil akhir penelitian didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara frekuensi USG terhadap metode persalinan hal itu ditunjukan oleh hasil yaitu H0 ditolak pada nilai p-value 0,001 (kurang dari 0,05) artinya ada hubungan antara frekuansi USG dengan metode persalinan.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN TABLET ZAT BESI SELAMA KEHAMILAN Oktaria Safitri; Anis Eka Pratiwi; I Istiqomah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v8i1.23

Abstract

ABSTRAK Zat besi merupakan unsur utama hemoglobin. Pada tubuh orang dewasa kira-kira mengandung sebanyak 50 mg besi per 100 ml darah. Total kebutuhan zat besi antara 2-6 gr. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10.5 sampai dengan 11.0g/dl Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemenuhan kebutuhan tablet zat besi selama kehamilan di Puskesmas RBI tahun 2017. Peneitian ini bersifat deskriftif, dengan pendekatan cross sectional. populasi dalam penelitian ini ialah semua ibu yang berkunjung memeriksakan kehamilannya di Puskesmas RBI 31 orang pada bulan September – oktober 2017. Jumlah sempel sebanyak 31 responden. Hasil analisis mayoritas responden memiliki sikap positif sebanyak 19 responden (61,3%), dan minoritas responden memiliki sikap negatif sebanyak 12 responden (38,7%). Mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan cukup sebanyak 23 orang (74,2%) dan minoritas pebgetahuan baik sebanyak 3 orang (9,6%). Abstract Iron Is The Main Element Of Hemoglobin. In The Adult Body Approximately Contains As Much As 50 Mg Of Iron Per 100 Ml Of Blood. Total Needs Of Iron Between 2-6 Gr. During Pregnancy, The Indication Of Anemia Is If The Hemoglobin Concentration Is Less Than 10.5 To 11.0 G/Dl. Know The Knowledge Of Pregnant Mothers About The Fulfillment Of Iron Tablet Needs During Pregnancy At RBI Puskesmas In 2017. This Insulation Is Deskriftif, With A Cross Sectional Approach. Population In This Study Are All Mothers Who Have Been Checked In Their Pregnancy At RBI Health Center 31 People In September – October 2017. Number Of Total Of 31 Respondents. The Majority Of The Respondents ' Analysis Had A Positive Attitude Of 19 Respondents (61.3%), And A Minority Of Respondents Had A Negative Attitude Of 12 Respondents (38.7%). The Majority Of Pregnant Mothers Have Enough Knowledge As Much As 23 People (74.2%) And A Minority Of Pebgetahuan Good As Much As 3 People (9.6%).
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN STATUS PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA juniardi juniardi; oktaria safitri; nindy selvia
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v8i1.40

Abstract

ASI memberikan semua energi dan gizi yang dibutuhkan oleh bayi selama 6 bulan pertama setelah kelahiran. Sebuah analisis menerangkan bahwa memberikan ASI selama 6 bulan dapat menyelamatkan 1.3 juta jiwa di seluruh dunia, termasuk 22% nyawa yang melayang setelah kelahiran, setelah itu menurut UNICEF, ASI eksklusif dapat menekan AKB di Indonesia. Tujuan Mengetahui hubungan pendidikan dengan status pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja. Metode Jenis penelitian ini observasional analitik. Pendekatan yang dilakukan adalah case control. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan berjumlah 130 ibu. Hasil Uji statistik dengan menggunakan uji spearman rank diketahui p_value 0,012 yang artinya p_value < α yaitu 0,012 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan antara pendidikan dengan Status Pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan. Kesimpulan Terdapat hubungan antara pendidikan dengan status pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan. Saran, dengan adanya penelitian ini diharapkan ibu-ibu bekerja dapat terus memberikan bayinya untuk ASI Ekslusif.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN TABLET ZAT BESI SELAMA KEHAMILAN Oktaria Safitri; Anis Eka Pratiwi; I Istiqomah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v8i1.22

Abstract

ABSTRAK Zat besi merupakan unsur utama hemoglobin. Pada tubuh orang dewasa kira-kira mengandung sebanyak 50 mg besi per 100 ml darah. Total kebutuhan zat besi antara 2-6 gr. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10.5 sampai dengan 11.0g/dl Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemenuhan kebutuhan tablet zat besi selama kehamilan di Puskesmas RBI tahun 2017. Peneitian ini bersifat deskriftif, dengan pendekatan cross sectional. populasi dalam penelitian ini ialah semua ibu yang berkunjung memeriksakan kehamilannya di Puskesmas RBI 31 orang pada bulan September – oktober 2017. Jumlah sempel sebanyak 31 responden. Hasil analisis mayoritas responden memiliki sikap positif sebanyak 19 responden (61,3%), dan minoritas responden memiliki sikap negatif sebanyak 12 responden (38,7%). Mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan cukup sebanyak 23 orang (74,2%) dan minoritas pebgetahuan baik sebanyak 3 orang (9,6%). Abstract Iron Is The Main Element Of Hemoglobin. In The Adult Body Approximately Contains As Much As 50 Mg Of Iron Per 100 Ml Of Blood. Total Needs Of Iron Between 2-6 Gr. During Pregnancy, The Indication Of Anemia Is If The Hemoglobin Concentration Is Less Than 10.5 To 11.0 G/Dl. Know The Knowledge Of Pregnant Mothers About The Fulfillment Of Iron Tablet Needs During Pregnancy At RBI Puskesmas In 2017. This Insulation Is Deskriftif, With A Cross Sectional Approach. Population In This Study Are All Mothers Who Have Been Checked In Their Pregnancy At RBI Health Center 31 People In September – October 2017. Number Of Total Of 31 Respondents. The Majority Of The Respondents ' Analysis Had A Positive Attitude Of 19 Respondents (61.3%), And A Minority Of Respondents Had A Negative Attitude Of 12 Respondents (38.7%). The Majority Of Pregnant Mothers Have Enough Knowledge As Much As 23 People (74.2%) And A Minority Of Pebgetahuan Good As Much As 3 People (9.6%).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRUNG SEROLOGI HIV,AIDS, SIFILIS, HEPATITIS B, RUBELLA(INFEKSI MATERNAL) PADA IBU HAMIL Oktaria Safitri; Nila Qurniasih; Rina Panduwinata
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v9i1.21

Abstract

ABSTARK Berbagai upaya penurunan AKI telah dilakukan oleh pemerintah antara lain mengatasi faktor penyebab langsung, tidak langsung, dan faktor resiko. Diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan screening serologi (HIV, AIDS, Sipilis, Hepatitis B, Rubella) Infeksi Maternal Pada Ibu Hamil. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang berlandaskan filsafat positivism. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan analitik. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 34 responden. Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,040 atau p-value< 0,05 yang artinya terdapat hubungan pendidikan dengan pelaksanaan screening serologi (HIV, Shypilis, Hepatitis B dan Rubella) pada ibu hamil. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah responden yang mempunyai pendidikan rendah mempunyai risiko 0,032 kali lebih besar untuk tidak melaksanakan screening serologi dibandingkan dengan yang mempunyai pendidikan tinggi. ABSTRACT Various efforts to decline of AKI has been conducted by the Government, among others, overcome the direct, indirect, and risk factors. Known factors related to the implementation of serological screening (HIV, AIDS, syphilis, Hepatitis B, Rubella) Maternal infections in pregnant women in working. The type of research used in this study is quantitative research that is based on positivism philosophy. The design in this study uses analytics. Using a cross sectional approach. The samples in this study amounted to 34 respondents. Based on statistical test results, obtained P-value 0.040 or P-value of < 0.05 which means there is an educational relationship with the implementation of serology screening (HIV, Shypilis, Hepatitis B and Rubella) in the pregnant women at the inpatient. The conclusion in this study is that respondents who have a low education risk 0.032 times greater to not implement serological screening compared to those with higher education.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA R Ratnawati; Oktaria Safitri; Ririn Karmelia
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v9i2.31

Abstract

ABSTRAK Tingginya Umur harapan hidup (UHH) merupakan salah satu indikator keberhasilan pencapaian pembangunan nasional terutama di bidang kesehatan.). Jenis penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan kualitatif, dengan pendekatan survey. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sukarame Bandar Lampung sebanyak 1.497 orang lansia. Dan sampel pada peneltian ini berjumlah 100 Lansia. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling.. Rata – rata skor nyeri punggung setelah dilakukan senam prenatal yoga pada tahap (post-test), rata – rata skor nyeri adalah 3,25 dengan standar deviasi 1,07. Ada pengaruh ketersediaan tenaga kesehatan dan persepsi lansia merupakan variabel yang dominan berhubungan dengan pemanfaatan posyandu lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sukarame Bandar Lampung tahun 2018. ABSTRACT The high life expectancy (UHH) is one indicator of the success of achieving national development, especially in the health sector.). This type of quantitative research is supplemented by qualitative, with a survey approach. The research design used in this study was cross sectional. The population in this study were all elderly in the Work Area of Sukarame Bandar Lampung Health Center as many as 1,497 elderly people. And the sample in this research is 100 elderly. The sampling technique used proportional random sampling. The average back pain score after prenatal yoga exercises was carried out at the post-test stage, the average pain score was 3.25 with a standard deviation of 1.07. There is an influence of the availability of health workers and the perception of the elderly is the dominant variable related to the use of the posyandu for the elderly in the Work Area of Sukarame Bandar Lampung Health Center in 2018.
PENATALAKSANAAN PUTING SUSU LECET DENGAN PEMBERIAN AIR PEPPERMINT Risya Yuni Anggraini; Sutriningsih Sutriningsih; Oktaria Safitri; Magdalena Tri Putri Apriyani
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v12i1.85

Abstract

Latar Belakang :Angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih tergolong rendah. Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan 2017, pemberian ASI ekslusif di Indonesia hanya 35%. Dan Berdasarkan penelitian terbaru angka keberhasilan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif selama pandemi Covid-19 di Indonesia menunjukkan prevalensi yang meningkat tajam. Penelitian perilaku ibu menyusuia selama masa pandemic Covid-19.Tujuan :Mahasiswa bisa menerapkan asuhan kebidanan penatalaksanaan putting susu lecet dengan pemberian air peppermint di BPM Nurhayati, S.ST Lampung Selatan Tahun 2021. Metode :Jenis laporan kasus yang digunakan adalah laporan deskriptif dengan pendekatan studi kasus studi (studi penelaah kasus). Studi kasus dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal.Hasil :Asuhan kebidanan pada Ny. A umur 24 tahun putting susu lecet telah di dapatkan hasil ibu merasakan keluhan Ibu mengatakan lecet padabagian puting sebelah kiri/sebagian. Setelah pemberian asuhan kebidanan selama 1 minggu, putting susu lecet sudah tidak terasa nyeri kembali.Saran :Diharapkan agar hasil penelitian ini sebagai bahan informasi mengenai pengetahuan tentang penanganan puting susu lecet sehingga pasien dapat melakukannya dirumah dan memberikan informasi kesehatan secara jujur, agar asuhan yang diberikan tepat sesuai kebutuhan pasien serta dapat melakukan anjuran dari bidan agar masalah yang dialami cepat teratasi
Psikoedukasi kesehatan dalam melakukan perawatan payudara pada ibu nifas. Adhesty Novita Xanda; Oktaria Safitri; Rina Panduwinata
Journal of Psychological Perspective Vol 1, No 2: December 2019
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jopp.12512019

Abstract

Berdasarkan hasil data laporan tahunan di Provinsi Lampung tahun 2015 sebanyak 15,3 persen ibu tidak melakukan perawatan payudara, hal ini dikarenakan ibu tidak mendapatkan informasi tentang cara perawatan payudara yang benar, angka ini cukup memprihatinkan karena kesadaran masyarakat melakukan perawatan payudara masih relatif rendah, termasuk kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang cara melakukan perawatan payudara (Dinkes Provinsi Lampung, 2017). Tujuan Penelitian ini Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung tahun 2019. Jenis penilitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik. Penelitian ini mengguanakan desain penelitian one-group pretest,-one group posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung tahun 2018 yaitu sebanyak 50. Sampel yang digunakan adalah total sampel. Teknik  sampling  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini   adalah menggunakan metode accidental sampling. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu sebelum dilakukan penyuluhan perawatan payudara sebagian besar pengetahuan dalam kategori kurang yaitu sebanyak 22 ibu (44 persen), sebanyak 16 ibu (32 persen) berpengetahuan cukup dan sebanyak 12 ibu (12 persen) berpengetahuan baik. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu setelah dilakukan penyuluhan perawatan payudara sebagian besar pengetahuan ibu dalam kategori baik yaitu sebanyak 27 ibu (54 persen), sebanyak 15 ibu (30 persen) berpengetahuan cukup dan sebanyak 8 ibu (16 persen) berpengetahuan kurangAbstract: Based on the results of the annual report data in Lampung Province in 2015 as many as 15.3 percent of mothers did not perform breast care, this is because mothers did not get information about how to properly care for breasts, this figure is quite concerning because public awareness of breast care is still relatively high. low, including the lack of knowledge of postpartum mothers about how to perform breast care (Dinkes Lampung Province, 2017). The purpose of this study was to determine the effect of health education on the level of knowledge of postpartum mothers about breast care at the Kota Karang Bandar Lampung Community Health Center in 2019. Research This type of research is a quantitative study with an analytical research design. This study used a one-group pretest research design, one-group posttest design. The population in this study were all mothers who gave birth at the Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2018, as many as 50. The sample used was the total sample. The sampling technique used in this study is to use accidental sampling method. Distribution of the frequency of knowledge of mothers before breast care counseling was in the poor category, namely 22 mothers (44 percent), 16 mothers (32 percent) had sufficient knowledge and 12 mothers (12 percent) had good knowledge. The distribution of the frequency of maternal knowledge after breast care counseling was mostly in the good category, namely 27 mothers (54 percent), 15 mothers (30 percent) had sufficient knowledge and 8 mothers (16 percent) had less knowledge.
The Analysis Of Immunization During The Pandemic Period Septi Ristiyana; Oktaria Safitri
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 1 (2022): Vol. 8 No. 1, Januari 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i1.5360

Abstract

Latar Belakang : Imunisasi merupakan upaya yang paling efektif untuk memberikan kekebalan/imunitas spesifik terhadap Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), bahkan beberapa penyakit sudah berhasil dieradikasi dimuka bumi. Pemerintah telah menetapkan Corona virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai bencana non-alam berupa wabah/pandemik, penetapan ini diikuti dengan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus corona melalui pembatasan sosial antara lain pembatasan kerumunan orang, pembatasan perjalanan, pemberlakuan isolasi, penundaan dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas dan pengaturan pelayanan publik. Kondisi ini turut berpengaruh terhadap jadwal dan tata cara pelayanan imunisasi baik di posyandu, puskesmas maupun di fasilitas kesehatan lainnya termasuk swasta. Sejumlah orang tua khawatir untuk memberikan imunisasi bagi anaknya, dan tidak sedikit pula petugas kesehatan ragu-ragu dalam menyelenggarakan pelayanan imunisasi di tengah pandemi COVID-19, bisa jadi disebabkan ketidaktahuan atau karena belum adanya petunjuk teknis yang tersedia.Tujuan:diketahuinya analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian imunisasi pada masa pandemi covid-19.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau naturalistik. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki bayi usia 0-12 bulan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara secara mendalam (indept interview) Hasil: Sebagian besar informan mengatakan takut, cemas dan khawatir jika datang ke Posyandu untuk melakukan imunisasi dan logistik vaksin pun kurang tersedia selama masa pandemi Covid-19.Simpulan:Terdapat penurunan pemberian imunisasi pada masa pandemi dikarenakan ketakutan, kecemasan orang tua dan keluarga serta ketersediaan vaksin yang kurang.Saran diharapkan kepada masyarakat untuk tidak takut tetapi tetap waspada dalam menangani virus Covid-19 dan anak tetap datang ke posyandu dan mendapatkan imunisasi dasar sehingga terhindar dari PD3I dan pengadaan vaksin imunisasi tetap berjalan agar anak-anak tetap mendapatkan imunisasi sesuai dengan usianya. Kata kunci: Covid-19,Imunisasi ABSTRACT Background: Immunization is the most effective effort to provide immunity/specific immunity against Immunization Preventable Diseases (PD3I), even some diseases have been successfully eradicated onearth. The government has determined Corona virus Disease 2019 (COVID-19) as a non-natural disaster in the form of an epidemic/pandemic, this determination is followed by efforts to prevent the spread of the corona virus through social restrictions including restrictions on crowds, travel restrictions, implementation of solation, delays and cancellation of events, as well as closing of facilities and public service arrangements. This condition also affects the schedule and procedures for immunization services both at Integrated Services, Puskesmas and other health facilities, including the private sector. A number of parents are worried about giving immunizations for their children, and not a few health workers are hesitant in providing immunization services in the midst of the COVID-19 pandemic, this could be due to ignorance or because there are no available technical instructions.Purpose:To knows the analysis of ithe factors that influence the provision of immunization during the covid-19 pandemic.Method: This study uses a qualitative or naturalistic method. The subjects in this study were all parents who had babies aged 0-12 months. Data collection in this study used in-depth interviews (indept interview).Results: Most of the informants said they were afraid, anxious and worried when they came to the Integrated Services to carry out immunizations and vaccine logistics were not available during the Covid-19 pandemic.Conclusion:There is a decrease in immunization during the pandemic due to fear, anxiety of parents and families and the lack of vaccine availability.Suggestion that the public will not be afraid but remain vigilant in dealing with the Covid-19 virus and that children will still come to the Integrated Services and receive basic immunizations so as to avoid PD3I and that the procurement of immunization vaccines will continue so that children continue to receive immunizations according to their age. Keyword: Covid-19,Immunization 
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN REBUSAN DAUN SIRIH TERHADAP WANITA USIA SUBUR PADA NY.Y UMUR 30 TAHUN MENGALAMI KEPUTIHANDIBPM TETY SEPTIANA,S.ST LAMPUNG SELATAN Ayu Wandira; Magdalena Tri Putri Apriyani; Adhesty Novita Xanda; Oktaria Safitri
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 11, No 1 (2021): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v11i1.103

Abstract

Wanita usia subur merupakan wanita dalam usia reproduktif yaitu antara usia 15-49tahun, masalah dalam kesehatan reproduktif salah satunya keputihan yang dapat mengakibatkan kemandulan dan gejala awal kanker. Keputihan merupakan kondisi yang sering dialami oleh wanita sepanjang siklus kehidupannya mulai dari masa remaja, masa reproduksi maupun masa menopause. Keputihan dapat diatasi dengan berbagai cara. Untuk mengatasi keputihan selain dengan terapi farmakologi (dengan obat –obatan) seperti ketokonazol ataupun fluconazole, dapat juga dilakukan dengan terapi nonfarmakologi seperti membasuh atau membersihkan organ intim dengan terapi rebusan daun sirih dimana daun sirih tersebut memiliki kandungan antiseptik dan antimikroba yang berguna untuk menyembuhkan penyakit keputihan dan bau tidak sedap. Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidananwanita usia subur pada Ny.Y umur 30 tahun mengalami keputihan dengan penatalaksanaan rebusan daun sirih di BPM Tety Septiana,S.ST Lampung Selatan tahun 2021. Jenis laporan kasus yang digunakan adalah laporan deskriptif dengan pendekatan studi kasus/case study (studi penelaahan kasus). Study kasus dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berarti satu orang, sekelompok penduduk terkena suatu masalah misalnya keracunan. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan kasus itu sendiri, dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian-kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan kasus maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atas pemaparan tertentu (Notoatmodjo,2014).Hasil : Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber bacaan bagi semua mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung Sebagai tambahan informasi baik dalam perkuliahan dan praktik lapangan agar dapat menerapkan secara langsung pemberian rebusan daun sirih untuk mengatasi keputihan pada wanita usia subur Saran:Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan dalam pemberian rebusan daun sirih untuk mengatasi keputihan pada wanita usia subur