Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : ATAVISME JURNAL ILMIAH KAJIAN SASTRA

WOMEN SPEAK: A WRITING-SUBJECT'S PERSPECTIVE ON TOETI HERA TY'S CALON ARANG AND COK SAWITRL'S JANDA DARI JIRAH Kurnia, Fabiola D
ATAVISME Vol 11, No 1 (2008): ATAVISME, EDISI JUNI 2008
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3856.433 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v11i1.323.39-48

Abstract

Makalah ini mengkaji tcntang perspektif subjek kepenulisan dari dua penulis perempuan: Turi Heraty dan Cok Sawitri tentang bagaimana posisi subjek yang berkuasa memberdayakan dirinya sendiri dari konstruksi subordinat, 'the other' (liyan) pada kasus pembelaan diri seorang pcrempuan pendeta. yang dikenal sebagai Calon Arang atau janda dari Jirah, untuk mcnciptakan kebudayaaan. Heraty berbicara atas nama seorang janda tua Jirah, Calon Arang, sebagai perempuan korban masyarakat patriarkal. Sebagai korban, janda tua ini diperkenalkan sebagai simbol kejahatan dalam dikotomi kejahatan dan kebaikan. Akan tetapi, Herati memanfaatkan malapetaka dan target dari kejahatan Calon Arang untuk menghadirkan perspektif subjek kepenulisannya: kemarahan perempuan. Heraty, juga dalam kemarahannya. bcrbicara atas nama perempuan yang menjadi objek yang tcrsubjektifikasi, sebagai subordinasi kekuasaaan laki. Sawitri berbicara atas nama janda yang perkasa. janda dari Jirah. sebagai perempuan pendeta yang tak tertandingi otoritas kekuasaan laki-laki. Sebagai pendeta, janda terscbut diperkenalkan sebagai simbol lbu yang Agung. ternpat bcrlindung dan bernaung. Disini, Sawitri memanfaatkan ajaran-ajaran dari kredo si Janda untuk menunjukkan pcrspektif subjck kcpcnulisannya: superioritas pcrcmpuan. Sawitri, dalam kckagumannya, berbicara atas nama pcrcrnpuan yang menjadi subjek yang terobjektifikasi, sebagai 'the other'- sebagaimana juga laki-laki, untuk menciptakan harmoni. Baik Heraty maupun Sawitri berbicara atas nama pembungkaman Calon Arang dan Janda dari Jirah, Heraty dengan cara membebaskan pcrempuan dari esensi biologis dan mengasihani diri mereka sendiri, sedangkan Sawitri dari kemungkinan-kemungkinan filosofis dan keyakinan keagamaan mereka. Dua penulis perempuan ini telah menciptakan usaha yang luar biasa untuk berbicara dengan menggunakan perspektif-perspektif mereka terhadap pembungkaman Calon Arang dan Janda dari Jirah dalam posisi objek yang "tersubjcktifikasi" dan subjek yang "terobjektifikasi".