Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN BOKASI AMPAS TEBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG UNGU PADA TANAH ALUVIAL Hermanus, Hermanus; Warganda, Warganda; Abdurrahman, Tatang
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.636 KB)

Abstract

ABSTRAKPengembangan budidaya tanaman terung di Kalimantan Barat masih belum begitu luas karena tanaman terung umumnya hanya diusahakan sebagai tanaman sampingan dengan cara bercocok tanam yang belum intensif. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi tanah aluvial agar sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah dengan memberikan bahan organik bokasi ampas tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bokasi ampas tebu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung  pada tanah aluvial dan dosis  bokasi ampas tebu yang terbaik untuk  pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Parit Haji Husin 2. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari satu faktor yaitu bokasi ampas tebu dengan 6 taraf perlakuan dan 4 ulangan. Setiap perlakuan terdiri dari 5 tanaman sampel, dengan jumlah total keseluruhan sampel 120 tanaman. perlakuan yang digunakan adalah k1 = 10 ton/ha, k2= 15 ton/ha, k3 = 20 ton/ha, k4 = 25 ton/ha, k5= 30 ton/ha, k6= 35 ton/ha. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman 3 MST dan 5 MST (cm), volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah buah pertanaman (buah), panjang buah pertanaman (cm), berat buah pertanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokasi ampas tebu memberikan pertumbuhan yang baik terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman 3 MST, 5 MST, jumlah buah pertanaman, dan panjang buah tanaman terung ungu pada tanah aluvial. Pemberian bokasi ampas tebu 20 ton/ha memberikan hasil yang efektif pada pertumbuhan dan hasil tanaman terung unguKata kunci: Bokasi Ampas Tebu, Tanah Aluvial, Terung Ungu 
ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (STUDI KASUS : PERSIMPANGAN JALAN SOMPAK-JALAN BENGKAYANG-JALAN PONTIANAK-JALAN KAMPUNG BARU, DI KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK DENGAN METODE MKJI 1997) Hermanus, Hermanus; Herwani, Herwani; Mukti, Elsa Tri
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 3 (2023): JeLAST Edisi Agustus 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i3.68897

Abstract

 Persimpangan Empat tak bersinyal di simpang Jalan Sompak – Jalan Bengkayang – Jalan Pontianak, Jalan Kampung Baru di kecamatan Mempawah Hulu kabupaten Landak ini merupakan persimpangan empat lengan yang tak bersinyal dimana pada Jalan ini setiap harinya dilewati berbagai macam kendaraan baik bermotor maupun tidak bermotor seperti sepeda, sepeda motor, angkutan umum pedesaan dan mobil pribadi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa kinerja simpang untuk kondisi saat ini. Memproyeksi/prediksi arus lalu` lintas yang melewati simpang pada 5 dan 10 tahun mendatang. Setelah dilakukan analisis menggunakan metode pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 memperlihatkan bahwa kinerja simpang masih dalam kondisi baik dengan derajat kejenuhan (DS) kurang dari 0,85 untuk arus lalu lintas sebanyak 3,083 smp/jam. Pada proyeksi tahun (2022) DSnya sebanyak 0,06 untuk tahun (2027) sebanyak 0,18 dan pada tahun (2032) DSnya sebanyak 0,71, Pada persimpangan Jalan Sompak – Jalan Bengkayang - Jalan Pontianak - Jalan Kampung Baru perlu Penambahan rambu arus lalu lintas seperti rambu rambu penunjuk arah di simpang Jalan Sompak–Jalan Bengkayang-Jalan Pontianak-Jalan Kampung Baru serta, Perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut terhadap kinerja simpang dengan menggunakan metode yang lain.Kata kunci : Derajat kejenuhan (DS), Kapasitas (C), Kinerja simpang dengan menggunakan metode MKJI 1997,  Peluang antrian dan tingkat pelayanan (LOS), Tundaan (D).