Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Cookies Non Terigu dari Campuran Tepung Beras, Tepung Tapioka, dan Tepung Maizena Rahmadewi, Yunda Maymanah; Sabila, Silmi
Journal of Food and Culinary Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jfc.v2i1.1186

Abstract

Pemanfaatan tepung yang sering dijumpai di dapur seperti tepung beras, tepung tapioka, dan tepung maizena hanya sebatas pengolahan tunggal pada olahan sederhana. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan formulasi dan perbandingan tepung beras, tepung tapioka, dan tepung maizena sebagai bahan baku cookies. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kandungan gizi dan nilai kalori cookies no terigu tersebut. Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap 3 kali ulangan dengan faktor perbandingan tepung beras, tepung tapioka, tepung maizena. Cookies yang dihasilkan selanjutnya dianalisa sifat kimianya antara lain analisa kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar karbohidrat, dan kadar serat kasar. Data dianalisis secara statistik menggunakan annova. Apabila hasil yang diperoleh ada beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji DMRT dengan tingkat signifikasi 5%. Cookies yang dihasilkan juga dihitung nilai kalori per sajiannya.Cookies berbahan baku campuran tepung beras, tepung tapioka, dan tepung maizena memiliki kadar abu, kadar lemak, dan nilai kalori yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia produk sejenis yaitu biskuit. Sedangkan kadar protein, kadar serat kasar, dan kadar karbohidrat belum sesuai dengan Standar Nasional Indonesia biskuit. Formulasi cookies yang dipilih berdasarkan kandungan kimia cookies yaitu campuran tepung beras, tepung tapioka, dan tepung maizena dengan perbandingan 65:30:5 karena memiliki kadar protein paling tinggi.
Pengaruh Penambahan Jamur Tiram Putih (Pleurotus oestreatus) dan Tepung Tapioka Terhadap Sifat Organoleptik Kerupuk Baitirahman, Anisa Nur; Rahmadewi, Yunda Maymanah; Pangastuti, Palupi Melati
Journal of Food and Culinary Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jfc.v2i2.1911

Abstract

Kerupuk merupakan produk pangan yang bersifat kering, ringan, dan porous. Saat ini kerupuk yang berkembang adalah kerupuk tidak berprotein. Penambahan jamur tiram diharapkan dapat meningkatkan kualitas serta nilai gizi dari kerupuk. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jamur tiram dan tepung tapioka terhadap sifat organoleptik kerupuk. Rancangan percobaan yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu proporsi jamur tiram dan tapioka dengan enam level taraf perlakuaan (berturut-turut 2:1; 1:1; 1:2) dengan 2 kali ulangan. Proporsi jamur tiram dan tapioka dalam pembuatan kerupuk memberi pengaruh nyata terhadap tingkat kerenyahan, warna, pori-pori, serta aroma dan rasa. Dari percobaan yang dilakukan menyatakan bahwa proporsi terbaik untuk kerupuk jamur tiram adalah 1:2.
PENILAIAN TEKSTUR DAN TINGKAT KESUKAAN KASTENGEL DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG GARUT (Maranta arundinacea) Rahmadewi, Yunda Maymanah; Wijayanti, Harwi; Nurrochmah, Shinta
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.956 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v8i2.32096

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of arrowroot flour substitution on the degree of friability, hardness, and stickiness of kastengel as well as the preference level of color, taste, aroma, texture, and overall preference of kastengel. This study used a completely randomized design (CRD). Substitution in this study was arrowroot flour as much as 5 levels, namely K0 (0% arrowroot flour: 100% flour), K1 (25% arrowroot flour: 75% flour), K2 (50% arrowroot flour: 50% flour), K3 (50% arrowroot flour 75% arrowroot: 25% flour, and K4 (100% arrowroot flour: 0% flour). Data were analyzed using analysis of variance, the results of organoleptic assessment which had a significant effect on the observed variables, followed by the Least Significant Difference (LSD) test at 95% confidence level (α = 0.05). Substitution of arrowroot flour as a substitute for wheat with different amounts in kastengel products results in different texture assessments for the parameters of crumbness, hardness, and stickiness. Substitution of flour with arrowroot flour had a significant effect on the color of the chestnut but did not have a significant effect on the aroma, taste, texture and overall preference. Arrowroot flour substitution of 25% (K1) gave the highest level of preference for color, taste, and overall preference. Meanwhile, the highest average preference rating for the aroma attribute was seen in the kastengel without substitution (K0) and the texture attribute in the kastengel without flour (K4).