Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENTINGNYA SIRIRAJ STROKE SCORE DI AREA KEPERAWATAN GAWAT DARURAT Pujiastuti, Diah
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v5i1.75

Abstract

Latar Belakang: Pasien stroke membutukan penanganan cepat dan tepat sesuai dengan penyebab dan luasnya area yang terkena akibat hemoragik atau iskemik yang tergantung pada hasil pemeriksaan CTScan. Untuk daerah dengan fasilitas terbatas, pemeriksaan CT-Scan tidak dapat dilakukan cepat, oleh karena itu diperlukan alat pengkajian yang mampu memprediksi tingkat kegawatan pasien stroke. Salah satu alat tersebut adalah Siriraj Stroke Score (SSS). Alat ini telah digunakan oleh banyak negara berkembang dengan tingkat keakuratan antara 80-91% dan baik digunakan untuk menilai jenis stroke. Tujuan: penelitian ini memberikan informasi tentang tingkat keakuratan SSS untuk menilai jenis stroke. Metode: penelitian menggunakan cara literatur review dengan menelaah lima jurnal dari www.search.ebscohost.com, www. proquest.com, www.pubmed.gov, satu jurnal sistematik review, dan empat buku tentang stroke dengan tahun publikasi 2005-2013. Hasil: menunjukkan SSS merupakan alat pengkajian sederhana untuk menilai penyebab dan tingkat kegawatan stroke, dengan nilai sensitivitas antara 68-87,3% dan nilai spesifsitas antara 64-91,13%. Hasil kesesuaian dengan CT-Scan mempunyai nilai yang baik yaitu 70-85%. Kesimpulan: SSS merupakan alat kajian sederhana yang dapat mengkaji jenis stroke dan dapat digunakan petugas kesehata dengan fasilitas CT-Scan terbatas. Kata kunci: Siriraj Stroke Score, CT-scan, jenis stroke
STUDI KOMPARATIF MASASE PUNGGUNG DAN AKUPRESUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RW 08 KELURAHAN KRICAK KECAMATAN TEGALREJO YOGYAKARTA 2017 Pujiastuti, Diah; Azaria, Amanda Dea
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v6i1.111

Abstract

Latar belakang: Hipertensi sering dikatakan sebagai the silent killer. Hipertensi menduduki posisi ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini yang dapat memicu terjadinya gagal jantung kongestif dan penyakit serebrovaskuler. Terapi non farmakologi hipertensi seperti masase punggung dan akupresur mampu memberikan efek relaksasi dan menurunkan tekanan darah. Tujuan: Mengetahui perbedaan antara masase punggung dan akupresur terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di RW 08 Kelurahan Kricak Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta 2017. Metode: Penelitian ini menggunakan pre eksperiment dengan pendekatan two group pre-test and post test design. Jumlah sampel 30 orang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 orang masase punggung dan 15 orang akupresur dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan p=0,723 (>0,05), berarti bahwa tidak ada perbedaan rata-rata tekanan darah sesudah masase punggung dan sesudah akupresur pada penderita hipertensi di RW 08 Kelurahan Kricak Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta tahun 2017. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan rata-rata tekanan darah sesudah masase punggung dan sesudah akupresur pada penderita hipertensi di RW 08 Kelurahan Kricak Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta tahun 2017. Saran: Penderita hipertensi disarankan untuk menerima penyuluhan melalui Puskesmas tentang terapi non farmakologis hipertensi, yaitu masase punggung dan akupresur yang dapat digunakan untuk menangani hipertensi. Bagi peneliti selanjutnya untuk menambahkan kelompok kontrol. Kata kunci : Hipertensi - Tekanan Darah - Masase Punggung - Akupresur. ABSTRACT Background: Hypertension is known as the silent killer. Hypertension becomes the third largest position leading to cause death that can lead to congestive heart failure and cerebrovascular disease. Non pharmacology therapy like back massage and acupressure can give the effect of relaxation and lower blood pressure. Objective: To determine differences of back massage and acupressure on blood pressure in hypertensive patients at RW 08, Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta 2017”. Methods: This research used pre experiment design with two group pre-test and post test design. Total sample of this study was 30 respondents that was divided into 2 groups with 15 people for back massage and 15 people for acupressure using consecutive sampling technique. Results: The results of statistic test shows p=0,723 (>0,05), it means there is no difference in average blood pressure of after back massage and after acupressure in hypertensive patients at RW 08, Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta 2017”. Conclusion: There is no difference in average blood pressure average after back massage and after acupressure in hypertensive patients at RW 08, Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta 2017”. Suggestion: Hypertensive patients are suggested to receive therapy counseling of non pharmacology hypertension that are back massage and acupressure which are applicable to handle hypertension. Further researchers are expected to add control group. Keywords: Hypertension - Blood Pressure - Back Massage - Acupressure.
OPTIMALISASI PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 UNTUK KESIAPSIAGAAN DESA WISATA PENTINGSARI MENUJU INDONESIA SEHAT: Optimization of the Covid-19 Health Protocol For Preparedness of Pentingsari Tourism Village Towards A Healthy Indonesia Diah Pujiastuti; Isnanto
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 8 No. 1 (2022): JIKep | Februari 2022
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.944 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v8i1.944

Abstract

Pendahuluan : COVID-19 berdampak pada semua aspek termasuk sektor pariwisata. Saat ini Desa Wisata Pentingsari akan membuka kembali kawasan wisata dengan mengikuti adaptasi kebisaan baru. Hal ini dapat menjadi polemik, satu sisi dianggap akan meningkatkan kasus COVID-19, disisi lain era adaptasi kebiasaan baru menjadi upaya meredam tingginya kerentanan sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat. Polemik dapat dihilangkan jika masyarakat memiliki kemampuan optimal dalam kesiapsiagaan terhadap pandemi COVID-19 dengan patuh menerapkan protokol kesehatan. Tujuan Mengetahui pengaruh optimalisasi protokol kesehatan COVID-19 terhadap kesiapsiagaan Desa Wisata Pentingsari pada masa pandemi COVID-1.  Metode:Desain penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan quasi experiment one group pre and post test design pada 145 pekerja wisata di Desa Wisata Pentingsari menggunakan teknik accidental sampling dengan uji Wilcoxon yang sebelumnya diuji normalitas Kolmogorov Smirnov. Penelitian dilakukan bulan September hingga November 2021 dengan memberikan tiga (3) kali pelatihan serta pendampingan dalam pelaksanaan kesiapsiagaan protocol Kesehatan COVID-19. Hasil: Hasil uji bivariat menunjukkan nilai p-value 0,000. Artinya ada perbedaan sebelum dan sesudah pelatihan optimalisasi protokol kesehatan COVID-19. Hal ini dibuktikan dengan delta mean meningkat sebanyak 9,3 poin). Kesimpulan: Implementasi pelaksaanan protokol kesehatan sangat berperan dalam pencegahan dan penyebaran COVID-19 di area wisata. Perlunya melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik pengelola maupun pekerja di area wisata agar tercapai persamaan persepsi tentang konsep wisata yang aman sehat di masa pandemi COVID-19, penerapan protokol kesehatan yang ketat dan dilaksanakan bersama, pendampingan serta pengawasan secara berkelanjutan dari unsur pemerintahan setempat.
GAMBARAN PERSEPSI PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF TENTANG PEMBATASAN CAIRAN DI POLIKLINIK JANTUNG DI RUMAH SAKIT SWASTA YOGYAKARTA: An Overview Patient’s Perception of Congestive Heart Failure About Fluid Restriction at The Cardiac Clinic in Non-Government Hospital Andy Nugroho; Diah Pujiastuti
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 2 (2023): JIKep | Juni 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1383

Abstract

Pendahuluan : Kematian akibat penyakit jantung menduduki peringkat nomer satu. Gagal jantung kongestif merupakan tahap akhir dari penyakit jantung. Pasien akan merasakan keluhan seperti sesak nafas, batuk dan kaki bengkak. Pasien gagal jantung kongestif perlu membatasi asupan cairan guna mengurangi kelebihan cairan. Tindakan pembatasan cairan dipengaruhi oleh persepsi. Tujuan: Mengetahui gambaran persepsi pasien Gagal Jantung Kongestif tentang tindakan pembatasan cairan di poliklinik jantung sakit swasta di Yogyakarta Tahun 2022. Metode: Desain penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 52 pasien gagal jantung kongestif di poliklinik jantung di salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta. Alat ukurnya adalah kuesioner. Hasil: Responden berjumlah 52 pasien gagal jantung kongestif. Responden yang mempunyai persepsi positif sebanyak 44 responden (84,6%) dan responden yang mempunyai persepsi negatif sebanyak 8 responden (15,4%). Kesimpulan: Hampir seluruh pasien gagal jantung kongestif memiliki persespi positif tentang pembatasan cairan yaitu 44 responden dari 52 responden. Dalam penelitian terkait persepsi pasien Gagal Jantung Kongesti tentang pembatasan cairan bisa menggunakan metode kualitatif atau bisa menggunakan analisa bivariat jika ingin meneliti tentang hubungan salah satu karakteristik responden dengan persepsi pasien