Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

SIMULASI OPTIMASI (SIMOP) WADUK PENGGA DAN WADUK BATUJAI PADA DAS DODOKAN UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BAKU DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) MANDALIKA Evayanti, Restusari; Sugiharta, Sugiharta; Sugiharta, Sugiharta
MEDIA BINA ILMIAH Vol 16, No 1: Agustus 2021
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v16i1.1190

Abstract

The Mandalika Special Economic Zone (SEZ) in the southern part of Lombok's river basin requires a large supply of raw water.  The Mandalika Special Economic Zone (SEZ) is located in an area with less supportive water potential, so it requires water supply from other sources, namely the Pengga reservoir in the Dodokan river basin (578.92 km2). In the Dodokan watershed there are 93 headworks (headwork / HW) in the form of 65 weirs, 26 reservoirs, and 2 dams downstream of the main river (Batujai and Pengga). The Pengga reservoir (Veff = 21000000 m3) is located downstream of the Batujai reservoir (Veff = 15429300 m3). The Pengga Reservoir is currently operated for irrigation (including a micro hydro power plant).  In addition, the reservoir is planned to serve 200 l/sec raw water for The Mandalika Special Economic Zone (SEZ). The reservoir is in the HLD (High Level Diversion) interconnection system so that it is interdependent with the allocation of water in other HWs. To obtain optimal water allocation, a water balance behavior study was conducted during the 25 year timeseries (1994-2019). Optimization simulations (simop) in each cascade reservoir use a mass balance equation with sustainability-efficiency-equity (SEE) criteria, constraints and main inputs in the form of local inflow and water demand. In the optimization simulation, pay attention to: i) overflow from HW in the upstream Batujai dam, ii) existing water needs in Batujai (2860 ha) and DI Pengga (3189 ha), iii) existing raw water needs in the Batujai reservoir 130 l / s, and iv ) as a result of the supply from DI Gebong to DI Pengga so that it reduced the water demand load to the Pengga reservoir by about 35%. From the hydrological analysis, the mean: i) rain in the entire catchment area is 1308 mm, ii) rain in DI 1366 mm, iii) local inflow in the Batujai reservoir 28.68 million m3 and the Pengga reservoir 26.42 million m3, iv) irrigation water needs (existing cropping pattern rice-paddy / palawija-palawija, planting intensity 300%, the beginning of the planting season in Batujai, Des1 and DI Pengga, Nov3) 99.84 million m3, and v) raw water needs of 10.41 million m3. It is recommended to take 200 l/s of raw water in the Pengga reservoir. Based on optimization simulations, the allocation of irrigation water can be proportional-evenly with the Kmin achievement of 41% -42% (K3 class), there is no K4 class (20% -40%) even in the year of the minimum local inflow. Reservoir performance with the coefficient of Reliability (R) = 100%, Resiliency (R) = 100%, and Vulnerability (V) = 0% which indicates that operations can be sustainable. The target of raw water supply to the Mandalika SEZ can be achieved provided that real-time water allocation must be tight, with centralized control by the WS management.
Kajian Pintu Air Kali Ngrowo terhadap Elevasi Muka Air Banjir Kali Parit Agung di Kabupaten Tulungagung Restusari Evayanti; Sugiharta Sugiharta
JURNAL AVESINA Vol 13 No 2 (2019): Jurnal Avesina
Publisher : Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.354 KB)

Abstract

ABSTRAK Kali Ngrowo – Kali Parit Agung fungsi utama adalah sebagai drain collector dari sistem drainase yang ada di Kabupaten Tulungagung. Dengan alirannya yang sub-kritis dengan kemiringan dasar sungai yang landai, Kali Ngrowo – Kali Parit Agung merupakan long storage yang berfungsi menyimpan air dan mengendalikan banjir di Kabupaten Tulungagung. Dalam rangka mendukung kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Air, maka diperlukan adanya pintu air Kali Ngrowo sehingga pengendalian banjir di Tulungagung dapat optimal, serta meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Tulungagung di bidang Pariwisata, dengan pemanfaatan sumber daya air di sepanjang di sistem Kali Ngrowo. Dilakukan analisa banjir rancangan dan analisa kapasitas tampang sungai terhadap elevasi muka air banjir rencana Kali Parit Agung. Pengendalian elevasi muka air maksimum berkisar +82.77 MDPL s/d +83.00 MDPL atau kurang lebih pengendalian air setinggi 23 cm, dengan adanya konstruksi pintu air Kali Ngrowo. Kata kunci: banjir, elevasi, pintu air. ABSTRACT Ngrowo River - Parit Agung River main function is as a drain collector of the existing drainage system in Tulungagung Regency. With its sub-critical flow with the slope of the sloping river bed, Ngrowo River - Parit Agung River is a long storage that functions to store water and control floods in Tulungagung Regency. In order to support Water Resources Management activities, it is necessary to have the Ngrowo River flood gates so that flood control in Tulungagung can be optimized, as well as improve the economy of the people in Tulungagung Regency in the field of Tourism, by utilizing water resources along the Ngrowo River system. Design flood analysis and river surface capacity analysis were carried out on the elevation of the flood level of the Parit Agung River. The maximum water level control ranges from +82.77 MDPL to +83.00 MDPL or more or less water control as high as 23 cm, with the Ngrowo River floodgate construction. Keywords: flood, elevation, floodgates.
Studi kinerja jaringan irigasi pada daerah irigasi renggung kabupaten Lombok Tengah Restusari Evayanti
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v4i2.131

Abstract

Dampak kemunduran kinerja irigasi bersifat langsung dan tidak langsung. Dampak langsung adalah turunnya produktivitas, turunnya intensitas tanam dan meningkatnya risiko usahatani. Dampak tidak langsung adalah melemahnya komitmen petani untuk mempertahankan ekosistem sawah karena buruknya kinerja irigasi mengakibatkan lahan tersebut kurang kondusif untuk usaha tani terutama tanaman padi. Dalam rangka memperoleh gambaran tentang kondisi daerah irigasi yang dikelola, maka perlu adalanya kajian terhadap daerah irigasi, untuk mengetahui kondisi kinerja irigasi dan menentukan prioritas penanganan rehabilitasi jaringan irigasi serta pengambilan kebijakan. Nilai hasil evaluasi penilaian kinerja DI. Renggung adalah 75,8 % dimana kondisi kinerja Irigasi Daerah Irigasi Renggung adalah Kinerja Baik.
PERFORMANCE STUDY OF IRRIGATION NETWORK IN RENGGUNG IRRIGUNG AREA, LOMBOK CENTRAL REGENCY Restusari Evayanti
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 20, No 2 (2023): June 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v20i2.21684

Abstract

The impact of the decline in irrigation performance is direct and indirect. The direct impact is a decrease in productivity, a decrease in cropping intensity and an increase in farming risk. The indirect impact is the weakening of the farmer's commitment to maintaining the paddy field ecosystem because the poor performance of irrigation makes the land less conducive for farming, especially rice crops. In order to obtain an overview of the condition of the irrigation areas being managed, it is necessary to conduct a study of the irrigation areas, to determine the conditions of irrigation performance and to determine priorities for handling the rehabilitation of irrigation networks and to make policies. DI performance appraisal evaluation results. Renggung is 75.8% where the performance condition of Irrigation Area of Renggung Irrigation is Good Performance.
ANALISA PENGGUNAAN PVC KOMPOSIT GEOMEMBRAN PADA TANAH EKSPANSIF Muhammad Ghazali; Siti Nurul Hijah; Restusari Evayanti
JURNAL HANDASAH Vol 1 No 1 (2021): maret 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.882 KB)

Abstract

Jalan raya Sengkol - Kuta merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan yang sangat penting khususnya merupakan akses utama jalur parawisata menuju Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (KEK-MANDALIKA) dan sirkuit Motor grand prix (Motor GP Indonesia 2021). Seiring dengan berjalannya waktu sepanjang jalan Sengkol Kuta mengalami retak memanjang yang di akibatkan karena pergeseran tanah eksisting, sehingga lapisan perkerasan jalan mengalami penurunan tingkat pelayanan. Menurunnya tingkat pelayanan jalan di tandai dengan adanya kerusakan pada lapisan perkerasan jalan yang disebabkan karena tanah yang bersifat ekspansif. Berdasarkan permasalahan tersebut akan dilakukan analisa penggunaan PVC komposit geomembran terhadap ruas Jalan Sengkol-Kuta STA 2+375 sampai STA 3+275 yang tanah dasarnya merupakan tanah ekspansif. Penelitian dilakukan berdasarkan pengamatan secara langsung dilapangan, survey dengan menyebarkan kuesioner/wawancara untuk analisa penanganan kerusakan jalan tanah ekspansif seperti penggantian struktur tanah pada badan jalan dan penggunaan lapisan PVC Komposit Geomembran di atas timbunan pilihan sebagai penahan kembang susut yang tinggi tanah ekspansif akibat pengaruh kadar air yang mengakibatkan rusaknya struktur jalan serta meningkatkan nilai daya dukung tanah atau CBR (California Bearing Ratio). Nilai CBR pada tanah ekspansif rata-rata dibawah 2.5%, setelah dilakukan pelapisan tanah dasar menggunakan PVC Komposit Geomembran nilai CBR daya dukung tanah meningkat rata-rata 10 %. Penanganan tanah ekspansif menggunakan PVC Komposit Geomembran dilakukan dengan cara memberikan lapisan penghalang diatas urugan pilihan lapisan pondasi bawah dengan ketebalan lapisan 20 cm untuk mencegah terjadinya perubahan kadar air dalam tanah dan menjaga tanah tetap lembab sehingga tidak terjadi penyusutan apabila tanah ekpansif kering yang mengakibatkan kerusakan terhadap struktur pada badan jalan
Analisis Laju Infiltrasi Tanah Dangkal pada Sub-DAS Pelangan kKbupaten Lombok Barat M. Arifudin Fahmi; Restusari Evayanti
JURNAL HANDASAH Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Handasah, September 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.085 KB)

Abstract

Berdasarkan Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Wilayah Lombok Tahun 2012, Dusun Lendang Guar berada di wilayah DAS Pelangan yang memiliki luas 67,28 km2. Dalam DAS ini terdapat Sub-DAS yang berpotensi memiliki ketersediaan air tanah yang lebih besar, ditinjau dari kondisi topografinya yang berupa lembah atau cekungan yang dapat mengumpulkan air hujan yang di infiltrasi, maka dibutuhkan sebuah penelitian yang mengkaji tentang kemampuan infiltrasi tanah di Sub-DAS Pelangan untuk mengetahui kondisi tanah, laju infiltrasi, kapasitas infiltrasi dan laju resapan sebagai acuan dalam pengembangan penyediaan air, terutama untuk mengetahui gambaran ketersediaan air di daerah sekitar sumber air ditinjau dari kondisi tanah, laju infiltrasi dan kapasitas infiltrasi serta laju resapan di wilayah Sub-DAS tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan dua tahap pengujian yaitu pengujian laju infiltrasi yang dilakukan langsung di lapangan dan tahap kedua pengujian sifat fisik tanah yang dilakukan di Laboratorium. Hasil analisis laju infiltrasi di Sub-DAS Pelangan sebesar 16,38 cm/jam. Dalam hal ini digunakan Metode Horton dalam menduga besarnya kapasitas infiltrasi didapat hasil pengujian di lapangan, koefisien korelasi sebesar 0,880 yang berarti memiliki hubungan yang sangat kuat. Dan Kapasitas infiltrasi rata-rata yang didapat adalah 35,12 cm/jam yang berarti sangat cepat. Persentase koefisien resapan rata-rata di Sub-DAS Pelangan sebesar 89%, artinya curah hujan yang terinfiltrasi ke dalam tanah adalah 89% dari keseluruhan curah hujan, dan sisanya akan menjadi air larian/limpasan permukaan. Sedangkan laju resapan rerata air tanah pada sebesar 0,024 m3/jam. Jadi dapat diperkirakan bahwa pada setiap 1 m2 tanah memiliki potensi laju resapan sebesar 0,024 m3/jam.
Evayanti, Restusari ANALISA KELAYAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI KAWASAN PANTAI SELATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR Restusari Evayanti
JURNAL HANDASAH Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Handasah, Maret 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.459 KB)

Abstract

Dengan meningkatnya industri pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat, sangat terdampat positif terutama di Kabupaten Lombok Timur, dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat di sektor ekonomi. Salah satunya dengan adanya Kawasan KEK Mandalika sangat didukung oleh keberadaan kawasan desa sekitar yang berbatasan langsung dengan kawasan KEK Mandalika. Kawasan daerah pendukung atau daerah penyangga tersebut adalah di Kawasan Selatan Kabupaten Lombok Timur, diantaranya Kecamatan Jerowaru, Keruak, Sakra, Sakra Timur, Sakra Barat. Sistem penyediaan air bersih di Kawasan Pantai Selatan Kabupaten Lombok Timur, direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih hingga tahun 2030. Proyeksi jumlah penduduk pada tahun rencana dilakukan menggunakan analisis regresi untuk menghitung jumlah kebutuhan air bersih di tahun rencana. Rencana daerah layanan pengembangan SPAM adalah wilayah selatan Kabupaten Lombok Timur, diantaranya Kecamatan Sakra, Kecamatan Sakra Barat, Kecamatan Sakra Timur, Kecamatan Keruak, dan Kecamatan Jerowaru. Kebutuhan air bersih di wilayah pantai selatan untuk 5 Kecamatan pada tahun rencana pengembangan SPAM 2022 dengan total kebutuhan air sebanyak 136,66 l/dt, dengan jumlah SR 14.645 SR. Kebutuhan air bersih untuk pemenuhan di wilayah pantai selatan untuk 5 Kecamatan pada tahun rencana pengembangan SPAM 2022 direncanakan sebesar 150 lt/dr.
Evayanti, Restusari ANALISA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI KSPN SEMBALUN Restusari Evayanti
JURNAL HANDASAH Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Handasah, Maret 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.002 KB)

Abstract

KSPN Taman Nasional Gunung Rinjani wilayah Sembalun, Kecamatan Sembalun saat ini mengalami krisis air bersih. Dalam mendukung penyediaan air bersih di KSPN wilayah Sembalun Kabupaten Lombok Timur, maka rencana pemenuhan air bersih bersumber dari MA. Selojar, Desa Senanggalih, Kecamatan Sambelia. Dari sumber air baku tersebut perlu dilakukan kajian untuk mengidentifikasi kelayakan lingkungan, sosial dan budaya apakah sumber air tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih khususnya untuk KSPN wilayah Sembalun Kab. Lombok Timur, sehingga pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang masih kekurangan dapat dapat dirasakan secara merata. Sistem penyediaan air bersih di KSPN Taman Nasional Gunung Rinjani wilayah Sembalun, Kecamatan Sembalun direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih hingga tahun 2030. Proyeksi jumlah penduduk pada tahun rencana dilakukan menggunakan analisis regresi untuk menghitung jumlah kebutuhan air bersih di tahun rencana. Tingkat pelayanan di KSPN wilayah Sembalun untuk 5 Desa pada tahun rencana pengembangan SPAM 2030, berdasarkan analisa data pertumbuhan penduduk (BPS) dengan total kebutuhan air sebanyak 30 l/dt, dengan jumlah SR 3.919 SR. Dari hasil uji laboratorium terhadap 3 (tiga) persyaratan kualitas air yaitu: persyaratan fisik, kimia, dan bakteriologi. Dapat disimpulkan secara kualitas MA Selojar layak untuk dijadikan sumber air baku. Sumber air ini dimaksudkan adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti untuk memasak, mandi, dan cuci. Berdasarkan hasil pengukuran debit sesaat, mata air Selojar mempunyai debit 30 lt/dt, berdasarkan pengamatan jagawana KPH Rinjani Timur debit ini kontinyu sepanjang tahun, baik di musim penghujan maupun musim kemarau.
OPTIMASI ALOKASI AIR WADUK MENINTING UNTUK PENINGKATAN SUPLESI AIR IRIGASI SALURAN HLD JANGKOK-BABAK-JURANG SATE: indonesia Sugiharta Sugiharta; Restusari Evayanti
J-ENSITEC Vol. 8 No. 02 (2022): May 2022
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.441 KB) | DOI: 10.31949/jensitec.v8i02.2462

Abstract

To increase the allocation of water in the river basin (WS) of southern Lombok, the potential for irrigation areas (AI) has spread widely, since the 1980s, efforts have been made to transfer water from wet river basins to dry watersheds. The transfer is through the Babak-Renggung-Rutus High Level Diversion (HLD) channel (18 km) and the Jangkok-Babak-Jurang Sate channel (43 km), as well as 22 other channeling channels in / across the watershed (87 km). Until now, 12 watersheds are connected, namely: Meninting, Jangkok, Remening, Babak, Dodokan, Renggung, Pare, Rere, Palung, Moyot, Aikampat and Starfruit. The number of main structures for taking water (headwork or HW) in the watersheds include 3 dams (BD), 77 reservoirs (E), 355 dams (B), and 55 diversions in the Jangkok-Babak-Jurang Sate canal. A total of 487 HWs were intended to irrigate 98,878 ha of irrigated land in 432 Irrigation Areas (DI) and a little to supply raw water of 404 l / sec. In addition, there are 2442 l / sec raw water withdrawals directly from 42 points of springs which are spread in the watershed: Jangkok, Babak, Aikampat, Meninting Midang, Kelongkong Remening, Renggung, Rung and Starfruit. Analysis of reservoir operational performance using the Hashimoto method yields a coefficient of Reliability (R) = 100%, Resiliency (R) = 100%, and Vulnerability (V) = 0%. So based on this RRV value the reservoir operational performance is categorized as maximum sustainable
Evaluasi Penurunan Kinerja Pelabuhan Laut Lembar Kabupaten Lombok Barat Siti Nurul Hijah; Restusari Evayanti; Haeroni Fikri
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 3 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 3 Juli 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/gtech.v7i3.2627

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja pelabuhan berdasarkan indikator standar kinerja pelayanan operasional Pelabuhan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan menggunakan Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor: HK.103/2/18/DJPL-16 tentang Pedoman Perhitungan Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan. Adapun hasil penelitian terhadap evaluasi tingkat kinerja pelabuhan berdasarkan arus penumpang dalam dan luar negeri terjadi penurunan sebanyak 20%, tingkat kinerja pada waktu tunggu kapal dan waktu pelayanan pemanduan kapal adalah baik dengan nilai approach time tahun 2019 (0,37), tahun 2020 (0,29), tahun 2021 (0,31) dan tahun 2022 (0,30), Sedangkan untuk nilai Effective Time dibanding  Berth  Time pada tahun 2019 (60,79), tahun 2020 (60,42), tahun 2021 (59,61) dan tahun 2022 (58,56) sangat baik. Tingkat kinerja produktivitas memiliki kinerja yang baik dalam penerimaan dan pengiriman peti kemas dan tingkat utilitas untuk kesiapan operasi peralatan dikatakan sangat baik. Sedangkan untuk pemakaian gudang penumpukan mempunyai kinerja yang kurang efektif.