Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA PERBANDINGAN KUAT TEKAN PAVING BLOCK MENGGUNAKAN PASIR COR DANAU BINGKUANG DAN PASIR URUG GARUDA SAKTI Mildawati, Roza; Alvin, Rahmad; Dewi, Sri Hartati
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2024): Vol 7, No 1 (2024 JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 202
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v7i1.14688

Abstract

Kebutuhan pasir cor sungai yang banyak digunakan sebagai material konstruksi, serta kegiatan penambangannya yang dapat merusak lingkungan mengakibatkan ketersediaannya mulai terbatas. Maka diperlukan jenis pasir yang berbeda yaitu pasir urug. Pasir cor yang dipilih yaitu pasir cor Danau Bingkuang yang berada di bagian hulu sungai Kampar. Sedangkan pasir urug yang digunakan yaitu pasir urug Garuda Sakti Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui perbandingan kuat tekan paving block dengan menggunakan pasir cor Danau Bingkuang dan pasir urug Garuda Sakti serta mengetahui komposisi campuran pasir cor Danau Bingkuang dan pasir urug Garuda Sakti yang optimal dan dapat menghasilkan kuat tekan yang termasuk ke dalam standar mutu SNI 03-0691-1996. Penelitian ini bersifat eksperimental, dengan melakukan penelitian di laboratorium dan pabrik pembuatan paving block yang mengacu pada SNI 03-0691- 1996. Benda uji paving block dalam penelitian ini berbentuk kubus yang berukuran 10,5 x 10,5 x 10,5 cm yang dibuat secara mekanis. Pembuatan benda uji menggunakan metode mekanis dengan komposisi 1Pc : 4 Ps dengan variasi penggunaan campuran pasir urug terhadap pasir cor sebesar 0%, 5%, 15%, 30%, 70%, 85%, 95%, 100%. Pengujian kuat tekan pada paving block dilakukan pada umur perawatan 28 hari. Hasil kuat tekan rata-rata menunjukkan bahwa penggunaan pasir cor Danau Bingkuang dan pasir urug Garuda Sakti dapat menghasilkan kuat tekan di dua mutu yang berbeda. Mutu A diperoleh dengan penggunaan komposisi pasir cor Danau Bingkuang 100%, 95%, 85%, 70% terhadap pasir urug Garuda Sakti dan memiliki nilai kuat tekan secara berturut-turut sebesar 43,5 MPa, 44,8 MPa, 39,8 MPa, 37,2 MPa. Sedangkan Mutu B diperoleh dengan penggunaan pasir Urug Garuda dengan komposisi 100%, 95%, 85%, 70% terhadap pasir cor Danau Bingkuang dan memiliki nilai kuat tekan secara berturut-turut sebesar 21,7 MPa,27,6 MPa, 28,7 MPa, 31,1 MPa.
Pengaruh Penambahan Limbah Plastik Sebagai Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan dan Daya Serap Air Pada Paving Block: The Effect of Addition of Plastic Waste as a Concrete Mix on the Compressive Strength and Water Absorbency of Paving Blocks mildawati, roza
JURNAL SAINTIS Vol. 23 No. 02 (2023)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2023.vol23(02).7966

Abstract

[ID] Limbah plastik merupakan material yang sulit terurai oleh tanah sehingga keberadaannya sangat menganggu lingkungan sekitar. Salah satu cara pemanfaatan limbah plastik adalah sebagai bahan substitusi dalam pembuatan paving block. Penelitian ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan pasir sebagai bahan pembuatan paving block dengan penggunaan limbah plastik PP (PolyPropylene), tujuannya untuk mengetahui pengaruh terhadap nilai kuat tekan dan daya serap air pada paving block. Penggunaan limbah plastik PP sebagai substitusi sebagian pasir dengan komposisi campuran 0%, 10%, 20% dan 30% dari berat pasir. Pembuatan paving block menggunakan cetakan berukuran 20x10x6 cm dan pengujian dilakukan setelah umur 28 hari dengan metode SNI 03-0691-1996 tentang bata beton (paving block). Nilai kuat tekan rata-rata paving block dengan penggunaan limbah plastik PP sebagai pengganti sebagian pasir mengalami penurunan setiap variasinya. Pada variasi 0% dan 10% didapat nilai kuat tekan sebesar 186,47 kg/cm2 dan 171,13 kg/cm2 yang keduanya masuk mutu B. Sedangkan paving block pada variasi 20% dan 30% didapat nilai kuat tekan sebesar 138,08 kg/cm2 dan 93,24 kg/cm2 yang masuk mutu C dan D. Penyerapan air paving block untuk variasi 0%, 10% dan 20% secara berturut-turut yaitu sebesar 4,89%, 7,42%, dan 9,57% yang masuk mutu B, C, dan D. Sedangkan variasi 30% sebesar 10,77% yang tidak masuk dalam mutu. Ini menunjukkan bahwa semakin besar jumlah penggunaan limbah plastik PP sebagai pengganti sebagian pasir maka semakin meningkat juga persentase penyerapan air dari paving block.   [EN] Plastic waste is a material that is difficult to decompose by the soil so that its existence is very disturbing to the surrounding environment. One way to use plastic waste is as a substitute for making paving blocks. This research was conducted to reduce the use of sand as a material for making paving blocks with the use of PP (PolyPropylene), the aim is to determine the effect of the compressive strength and water absorption value of paving blocks. The use of PP plastic waste as a partial substitute for sand with a mixture composition of 0%, 10%, 20% and 30% by weight of sand. Making paving blocks using molds measuring 20x10x6 cm and testing is carried out after 28 days of age using the SNI 03-0691-1996 method regarding concrete bricks (paving blocks). The value of the average compressive strength of paving blocks with the use of PP plastic waste as a substitute for some sand decreased with each variation. In a variation of 0% and 10% obtained the compressive strength of 186,47 kg/cm2 and 171,13 kg/cm2 are both in the quality of B. While the paving block the variation of 20% and 30% obtained the compressive strength of 138, 08 kg/cm2 and 93,24 kg/cm2 incoming quality C and D. the absorption of water paving blocks for a variation of 0%, 10% and 20% respectively in the amount of 4,89%, 7,42%, and 9,57% which entered the quality B, C, and D. While the 30% variation was 10,77% which did not enter the quality. This shows that the greater the use of PP plastic waste as a substitute for some sand, the greater the percentage of water absorption from the  paving blocks.   
Pemanfaatan Limbah Sayur Sebagai Agen Dalam Pembuatan Beton Pulih Mandiri: Utilization of Vegetable Waste as an Agent in Self Healing Concrete Harmiyati; Syarif, Firman; Mildawati, Roza; Hasyim, Nanda; Iswanto
JURNAL SAINTIS Vol. 23 No. 02 (2023)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2023.vol23(02).11477

Abstract

[ID] Beton merupakan bahan kontruksi yang terdiri dari campuran material seperti semen, agregat dan air serta bahan tambahan lainnya (additive). Saat ini penggunaan beton semakain meningkat karena beton merupakan bahan kontruksi yang memiliki beberapa kelebihan, seperti mudah dalam proses pengerjaannya dan harga material penyusunnya relatif murah serta mudah didapatkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan pada fisik beton menggunakan campuran ekstrak limbah sayuran dan menganalisa pengaruh faktor nilai slump 10-30 terhadap nilai kuat tekan beton pada mutu beton self healing dengan metode yang digunakan untuk menghitung campuran beton (Mix Design) berdasarkan SNI 03-2834-2000.  Hasil nilai slump pada penelitian self healing concrete dengan nilai slump 10-30 mm pada beton varian ekstrak limbah sayuran 0% dan 3% memenuhi standar yaitu 20mm dan 30mm. Sedangkan pada varian 5%, 7% dan 9% tidak memenuhi standar yaitu 140mm, 220mm dan 200mm. Hasil kuat tekan beton pada      perendaman umur 28 hari pada pengadukan pertama dengan varian 0%, 3%, 5%, 7% dan 9% mengalami penurunan berturut-turut dari 37,40 Mpa, 28,76 Mpa, 25,01 Mpa, 20,30 Mpa, dan 20,14 Mpa. Untuk pengadukan kedua pada varian  0%, 3% dan 5% mengalami penurunan dari varian 0% yaitu 37,40 Mpa, 29,15 Mpa dan 22,15 Mpa, sedangkan varian 7% mengalami kenaikan yaitu 23,26 Mpa dan varian 9% mengalami penurunan yaitu 18,79 Mpa. Penglihatan secara visual pada beton yang diretakkan pada varian 3% dan 5% mengalami pemulihan di hari ke 14 dan hari ke 21, tetapi tidak dapat memulihkan retakan sepenuhnya pada beton. Sedangkan pada varian 7% dan 9% dapat memulihkan di hari ke 14 dan hari ke 10 hampir pulih sepenuhnya. Kata Kunci: Beton, Self Healing Concrete, Ekstrak Limbah Sayuran, Kuat Tekan,  Nilai Slump. [EN] Concrete is a construction material consisting of a mixture of materials such as cement, aggregate and water as well as other additives. Currently the use of concrete is increasing because concrete is a construction material that has several advantages, such as being easy to process and the price of the material being made is relatively cheap and easy to obtain. The purpose of this study is to determine changes in the physical concrete and analyze the effect of the slump value of 10-30 on the value of the compressive strength of concrete on the quality of self-healing concrete with the method used to calculate the concrete mix (Mix Design) based on SNI 03-2834- 2000. The results of the slump value in the self-healing concrete study with a slump value of 10-30 mm on the 0% and 3% vegetable waste extract variant concrete met the standards, namely 20mm and 30mm. While the 5%, 7% and 9% variants do not meet the standards, namely 140mm, 220mm and 200mm. The results of the compressive strength of concrete at 28 days of immersion in the first mixing with variants of 0%, 3%, 5%, 7% and 9% decreased from 37,40 Mpa, 28,76 Mpa, 25,01 Mpa, 20,30 Mpa and 20,14 Mpa. For the second mixing the 0%, 3% and 5% variants experienced a decrease from the 0% variant, namely 37,40 Mpa, 29,15 Mpa and 22,15 Mpa, while the 7% variant experienced an increase of 23,26 Mpa and variant 9% experienced a decrease of 18,79 Mpa. Visually the cracked concrete in the 3% and 5% variants recoveredon day 14 and day 21, but could not fully restore the cracks in the concrete. Whilethe 7% and 9% variants can recover on day 14 and day 10 almost fully recovered. Keywords: Concrete, Self Healing Concrete, Vegetable Waste Extract, Compressive Strength, slump value.