Partisipasi pemilih merupakan bagian dalam mengukur keberhasilan penyelenggaraan pemilu. Masyarakat Kota Bandung yang memiliki karakteristik masyarakat urban, tentunya menerima secara terbuka media massa sebagai saluran informasi, serta media internet sebagai bentuk perkembangan teknologi informasi. Secara kuantitas, pemilih muda memiliki potensi suara yang cukup besar dalam Pemilu, sebagaimana jumlah pemilih muda di Kota Bandung sebanyak 29,6% dari DPT (Daftar Pemilih Tetap) pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandung Tahun 2018. Kehidupan kaum muda sangat erat dengan perkembangan media, oleh sebab itu penulis melakukan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara efek media cetak, media elektronik, dan media internet terhadap tingkat partisipasi pemilih muda Kota Bandung. Artikel ini berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 100 orang responden berusia 17 tahun (sudah/ pernah kawin) hingga 30 tahun dan terdaftar dalam DPT pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandung Tahun 2018. Instrumen penelitian menggunakan skala ordinal dan telah teruji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan regresi linier ganda, serta uji t dalam pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial efek media cetak maupun media elektronik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat partisipasi pemilih muda, sedangkan efek media internet memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat partisipasi pemilih muda di Kota Bandung.