Purwiningsih, Dwi Wahyu
UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kemampuan MOL (Mikroorganisme Lokal) Pada Proses Pengomposan di Dalam Lubang Resapan Biopori Purwiningsih, Dwi Wahyu
Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate Vol 10 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, Bulan Mei 2017
Publisher : UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.904 KB) | DOI: 10.32763/juke.v10i1.12

Abstract

Latar Belakang : Sampah masih menjadi masalah di kota-kota yang ada di Indonesia tidak terkecuali di kota Ternate, timbulan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat kota Ternate yang diangkut ke TPA yaitu 226 m3/hari, dengan tingkat pelayanan 57% dari total masyarakat Kota Ternate (BPS, 2015). Alternatif pengelolaan sampah yang baik untuk menghadapi permasalahan ini salah satunya dengan menggunakan teknologi tepat guna. Salah satu teknologi tepat guna yang dapat diterapkan yaitu dengan menggunakan Lubang Resapan Biopori (LRB). Manfaat Penelitian : Memberikan manfaat untuk ilmu pengetahuan dan dapat meningkatkan kesehatan lingkungan. Lokasi Penelitian : di Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Ternate. Metode Penelitian : Jenis penelitian experimental dengan menggunakan rancangan Posstest Only Control Design. Pengolahan dan penyajian data dalam penelitian ini adalah jumlah kompos yang dihasilkan dari proses pengomposan ditimbang dan dibedakan sesuai dengan jenis sampah dan MOL kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan dinarasikan. Hasil Penelitian : Menunjukkan MOL yang paling banyak menghasilkan kompos adalah MOL Tape Ubi dengan jenis sampah daun kering yaitu 85% dan yang paling sedikit adalah MOL Terasi dengan jenis sampah daun mentah yaitu 40% selama 20 hari. Kesimpulan : Rata-rata jumlah kompos yang paling banyak dihasilkan berturut-turut adalah dengan menggunakan MOL Tape Ubi, MOL Nanas, MOL Terasi dan kontrol.
Perbandingan Pengomposan Metode Karung Goni Dengan Pengomposan Di Atas Tanah Pada Sistem Aerobik Purwiningsih, Dwi Wahyu
Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate Vol 10 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, November 2017
Publisher : UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.345 KB) | DOI: 10.32763/juke.v10i2.53

Abstract

Abstract Background: Garbage is still a problem in the cities in Indonesia is no exception in the city of Ternate, waste generation generated by the people of Ternate town that is transported to the landfill is 226 m3 / day, with the level of service 57% of the total community of Ternate CPM, 2015). Good waste management alternatives to deal with this problem one of them by using appropriate technology. One of the appropriate technology that can be applied is the use of composting media in the form of burlap sacks. Benefits of Research: test the theory of composting by using various media for aerobic composting. Research location: in Environmental Health Department of Poltekkes Ternate. Research Method: This type of experimental research using Posstest Only Control Design design. Processing and presentation of data in this study is the amount of compost produced from the composting process is weighed and differentiated according to media type and MOL then presented in table form and narrated. Research Result: Demonstrate the most compost-producing medium is the burlap sack with the addition of MOL Tape Ubi and the least is by ground composting with the addition of MOL Pineapple, the time used in the composting process for 20 days. Conclusions: The average number of the most widely produced compost is randomly sacked with MOL Tape Ubi, MOL Terasi MOL Pineapple and control.   Keywords: Garbage, Composting, Sackbox Media
GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMBUANG SAMPAH RUMAH TANGGA DI WILAYAH PESISIR RT 03 / RW 01 KELURAHAN KASTURIAN KECAMATAN TERNATE UTARA TAHUN 2015 Purwiningsih, Dwi Wahyu; Ishak, Damitha Adriyanti
Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, Mei 2016
Publisher : UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.227 KB) | DOI: 10.32763/juke.v9i1.97

Abstract

ampah merupakan salah satu peluang pencemaran lingkungan disertai penurunan kualitas estetika. Jumlah penduduk juga dapat mempengaruhi peningkatan jumlah sampah. Selain itu, perilaku masyarakat membuang sampah di pesisir pantai terutama juga merupakan salah satu kebiasaan yang dapat menimbulkan dampak negatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran perilaku masyarakat dalam membuang sampah rumah tangga pada wilayah pesisir Kelurahan Kasturian RW 01 / RT 03 Kecamatan Kota Ternate Utara tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan besar responden sebanyak 38 orang. Hasil penelitian ini adalah Masyarakat mempunyai pengetahuan baik tentang perilaku membuang sampah diwilayah pesisir sebanyak 13 responden (34.2%) dan pada kategori sedang sebanyak 21 responden (55.3%) dan pada kategori kurang sebanyak 4 responden ( 10.5%). Masyarakat memiliki sikap positif sebanyak 30 responden (79.1%), dan pada sikap negative sebanyak 8 (21%). Karena kebanyakan dari mereka lebih menyatakan sangat setujunya terhadap pertanyaan yang diberikan peneliti. Dalam ketersediaan sarana TPS masyarakat banyak yang tidak memiliki dan berperilaku buruk dalam membuang sampah rumah tangga diwilayah pesisir sebesar 22 responden (57.9%).
Application Of Tapai Mol Usage Of Composting In Moya Urban Village Of Ternate City Purwiningsih, Dwi Wahyu; Sakriani, Sakriani; Dianita, Nuke
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 2 (2017): PROMOTIF - DESEMBER
Publisher : PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.062 KB) | DOI: 10.31934/promotif.v7i2.544

Abstract

     Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan anorganik. Sampah organik mengandung zat seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Berdasarkan penelitian Purwiningsih, dkk (2017) MOL yang mempercepat pengomposan adalah MOL Tapai Ubi. Tujuan Kegiatan : mengolah sampah organik yang bersumber dari rumah tangga bersama masyarakat dalam memanfatkannya sebagai bahan kompos. rencana kegiatan pengabdian masyarakat adalah: Melakukan identifikasi masalah yang berhubungan dengan pengelolaan sampah di rumah tangga. Melakukan pendampingan masyarakat dalam pembuatan kompos dengan menggunakan MOL Tapai Ubi. Pemanatauan dan diskusi dilaksanakan pada  saat pelaksanaan pendampingan dilaksanakan. Diskusi ini ditujukan untuk memberi pendampingan  saat pembuatan kompos berlangsung. Sedangkan pemantauan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan masyarakat dalam pembuatan kompos. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan mendapat tanggapan yang positif dari seluruh masyarakat. Diskusi yang sangat antusias dari masyarakat sangat membantu pengayaan dan pendalaman wawasan masyarakat, ini menunjukan betapa besar antusias masyarakat akan pentingnya sanitasi pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos. Secara keseluruhan kegiatan Pengmas dalam pembuatan kompos dengan menggunakan MOL Tapai Ubi sebagai ativator untuk berbagai komponen masyarakat dinilai berhasil. Keberhasilan ini selain diukur dari ketiga komponen di atas, juga dapat dilihat dari kepuasan masyarakat setelah mengikuti kegiatan.
Knowledge And Attitude of Store Owners In Kampung Pisang Urban Village Towards Expired Food Sakriani, Sakriani; Wahyu Purwiningsih, Dwi; M. Saleh, Fatmah; A. K. Stoffel, Hardiyanti
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol 1, No 1 (2019): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/ijhess.v1i1.902

Abstract

Food poisoning and infectious disease that were caused by food tend to be increased. One of the causes was food expired intake. The purpose of the study was to know the knowledge and attitude of stall owners toward expired food. This was an observational study. Sample size of the study 30 respondents. The result suggested that 50% of 30 respondents has a good level of knowledge and the rest 50% has enough knowledge about food expired, none of respondents has a poor level of knowledge. It could be concluded that both respondent whose knowledge level was good and enough were same. All respondent has a good attitude towards food expired. It would be better if the next study explores about consumer knowledge and behavior towards food expired because the final decision of food expired consumption is on the consumer hand.
PERBANDINGAN BERBAGAI MIKROORGANISME LOKAL (MOL) PADA PROSES PENGOMPOSAN SECARA ANAEROBIK: Comparison of Various Local Microorganisms (MOL) in Anaerobic Composting Process Kamarullah, Novitasari; Dwi Wahyu Purwiningsih; H, Haikun; Laudo, Karmila; Bano, Efirufini H.; Derlen, Zainy Azhary
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN TERPADU Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Terpadu
Publisher : Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.085 KB) | DOI: 10.53579/jitkt.v1i2.25

Abstract

Garbage is solid waste consisting of organic and inorganic substances which are considered useless and must be managed. Composting is a method of converting organic materials into simpler materials using microbial activity. MOL is a group of micro-organisms that function as a "starter" in making compost. In this study, discussed the comparison of the ability of various local microorganisms (MOL) in the Anaerobic Composting process. This study aimed to provide benefits to the community in utilizing waste. This type of research is experimental, namely, the comparison which aims to determine the length of time composting and the amount of compost produced. The research location was conducted in Sangaji Urban Village. The research sample was a sample of various kinds of local microorganisms. Organic wastes used such as fruits, vegetables, food scraps, and a mixture of other organic waste, each as much as 20 kg. The fastest composting between the 5 compost spices and the control for the longest composting time was stale rice MOL which was 10 days and the most compost produced was shrimp paste MOL which was 6 kg. The length of time needed for the 5 compost spices and controls is ± 1-2 weeks.
Perbandingan Pengomposan Metode Karung Goni Dengan Pengomposan Di Atas Tanah Pada Sistem Aerobik Dwi Wahyu Purwiningsih
Jurnal Kesehatan Vol 10 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, November 2017
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.345 KB) | DOI: 10.32763/juke.v10i2.53

Abstract

Latar Belakang : Sampah masih menjadi masalah di kota-kota yang ada di Indonesia tidak terkecuali di kota Ternate, timbulan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat kota Ternate yang diangkut ke TPA yaitu 226 m3/hari, dengan tingkat pelayanan 57% dari total masyarakat Kota Ternate (BPS, 2015). Alternatif pengelolaan sampah yang baik untuk menghadapi permasalahan ini salah satunya dengan menggunakan teknologi tepat guna. Salah satu teknologi tepat guna yang dapat diterapkan yaitu penggunaan media pengomposan berupa karung goni. Manfaat Penelitian : menguji teori tentang pengomposan dengan menggunakan berbagai media untuk pengomposan aerobik. Lokasi Penelitian : di Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Ternate. Metode Penelitian : Jenis penelitian experimental dengan menggunakan rancangan Posstest Only Control Design. Pengolahan dan penyajian data dalam penelitian ini adalah jumlah kompos yang dihasilkan dari proses pengomposan ditimbang dan dibedakan sesuai dengan jenis media dan MOL kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan dinarasikan. Hasil Penelitian : Menunjukkan media yang paling banyak menghasilkan kompos adalah karung goni dengan penambahan MOL Tape Ubi dan yang paling sedikit adalah dengan pengomposan diatas tanah dengan penambahan MOL Nanas, waktu yang digunakan pada proses pengomposan selama 20 hari. Kesimpulan : Rata-rata jumlah kompos yang paling banyak dihasilkan berturut-turut adalah dengan media karung goni dengan menggunakan MOL Tape Ubi, MOL Terasi MOL Nanas dan kontrol. Kata Kunci : Sampah, Pengomposan, Media Karung Goni. .
The Effect of Additional Skipjack Gills on The Quality of Compost Aerobic Composting Process  Dwi Wahyu Purwiningsih; Susan Arba
SANITAS: Jurnal Teknologi dan Seni Kesehatan Vol 11 No 2 (2020): SANITAS Volume 11 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36525/sanitas.2020.18

Abstract

Waste is the residue of daily activities human days and/or solid natural processes. The solid waste generated by Ternate city people transported to TPA is 226 m3/ day, with a service level of 57% of the total population of Ternate City. Alternative waste management is better for dealing with this problem, one of them by using processing waste into compost. The purpose of this study was to determine the additional effect of skipjack gills on the physical quality of compost in the aerobic composting process. This type of research is an experimental study with a posttest only control design. The results of this study are the quality of compost with the addition of skipjack fish is good because the NPK measurement results are by SNI 2803: 2010, with the results of N: 8%, P: 9% and K: 9%. And for measurements of temperature, humidity, and pH following SNI: 19-7030-2004. Suggestions for further research are to be developed further.