Berdasarkan pengalaman mengajar penulis, terdapat beberapa permasalahan siswa dalam menguasai kemampuan berbicara siswa. Permasalahan tersebut datangnya dari faktor siswa dan faktor dari guru itu sendiri. Faktor penyebab yang datangnya dari siswa adalah; siswa memiliki motivasi yang rendah dalam belajar bahasa Inggris, mereka memiliki permasalahan dalam pronunciation, mereka masih memiliki rasa percaya diri yang rendah dalam berbicara, dan siswa masih kurang memiliki kosakata bahasa Inggris. Permasalahan berikutnya adalah faktor penyebab yang berasal dari guru; guru mengajar kemampuan speaking menggunakan teknik yang tidak sesuai, seperti mengajar speaking tapi melalui teknik menulis. Guru juga tidak menggunakan teknik yang bervariasi dalam mengajar.Berdasarkan kondisi tersebut, penulis mencoba untuk menerapkan IGA (Information Gap Activities) untuk mengatasi masalah tersebut. Penulis menerapkan penelitian tindakan kelas (merencanakan, tindakan, mengobservasi dan melakukan refleksi) untuk mempelajari proses dan hasil belajar siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX.1 SMP-IT Insan Cendekia Boarding School Payakumbuh. Penelitian dilakukan menggunakan dua siklus. Data dari siklus yang kedua dijadikan sebagai data final dari hasil belajar dan perubahan yang didapatkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan IGA (Information Gap Activities) bisa meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Penerapan IGA (Information Gap Activities) bisa meningkatkan kemampuan berkolaborasi siswa selama pembelajaran. Siswa harus bekerja secara berkelompok untuk melengkapi informasi yang mereka dapatkan. Siswa semakin berpartisipasi dalam setiap aktivitas yang dilakukan saat pembelajaran. Siswa semakin senang dan nyaman dalam berbicara bahasa Inggris. Hal ini dapat merangsang siswa dalam belajar bahasa Inggris, dan juga memotivasi mereka untuk berbicara.