Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN SOAL SETARA PISA KONTEKS PEKERJAAN : STUDI PENGEMBANGAN SOAL PISA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP Ahmad Nasriadi; Intan Kemala Sari
Jurnal Pendidikan Matematika RAFA Vol 3 No 2 (2017): JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA RAFA
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jpmrafa.v3i2.1744

Abstract

Penelitian ini mengembangkan soal setara PISA konten change and relationship, konteks pekerjaan, dalam low order thinking level, yang terdiri dari dua soal.tujuan penelitian ini adalah untuk melihat respon siswa dalam memecahkan masalah setara PISA tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa merasa soal tersebut cukup sulit yang disebabkan karena tidak terbiasanya siswa memecahkan msalah yang terkait dengan kejadian nyata yang ada dalam kehidupan sehari-harinya, selain itu juga siswa harus membangun sendiri konsep pribadinya untuk memecahkan masalah tersebut. Respon dalam penelitian ini menunjukkan bahwa siswa tertantang untuk memecahkan soal tersebut dan merasa senang ketika dapat menyelesaikannya. Ini mempertegas bahwa dalam belajar matematika perlu adanya tantangan masalah yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari siswa untuk membangun konsep pribadinya dalam memecahkan masalah hingga siswa mampu menemukan konsep formal
Profil Penalaran Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Geometri Ditinjau dari Perbedaan Kemampuan Matematika Ahmad Nasriadi; Mulyadi Mulyadi
Almufi Journal of Measurement, Assessment, and Evaluation Education Vol 2 No 1: Juni (2022)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana profil penalaran siswa SMA dalam Memecahkan Masalah geometri ditinjau dari perbedaan kemampuan matematika. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII yang dikelompokkan ke dalam 3 kategori kemampuan, yaitu berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Kemudian setelah diperoleh ketiga kelompok siswa tersebut, dari masing-masing level diambil masing-masing 1 siswa yang dapat berkomunikasi dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari informasi guru matematikanya.  Hasil penelitian yang diperoleh yaitu penalaran siswa kelas XII SMA dalam memecahkan masalah geometri hanya 38% yang benar-benar memahami konsep geometri. Dari 3 subjek yang diwawancarai, Siswa dengan katagori kemampuan tinggi merupakan siswa yang memiliki kemampuan lebih baik dibanding siswa lainnya. Siswa dengan katagori kemampuan sedang tidak sepenuhnya menguasai seluruh indikator pemahaman konsep geometri dalam memecahkan masalah, sedangkan siswa dengan katagori kemampuan rendah memiliki kemampuan penalaran dalam pemecahan masalah geometri yang rendah, karena subjek dengan katagori berkemampuan rendah tidak mampu dalam menyatakan ulang konsep geometri maupun dalam pengaplikasian konsep atau algoritma dalam pemecahan matematis. Dengan demikian penalaran siswa dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta keberhasilan belajar siswa. Namun dalam kenyataannya penalaran siswa masih rendah, khususnya pada pemecahan masalah yang berkaitan dengan materi Geometri.
PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF REFLEKTIF DAN IMPULSIF Ahmad Nasriadi
MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2015): MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil pemecahan masalah matematika siswa SMP ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan impulsif. Siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif memiliki karakteristik sangat berhati-hati dan memanfaatkan semua alternatif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, subjek penelitian terdiri dari dua siswi kelas VIII SMP Al-Azhar Menganti-Gresik Jatim. Penelitian dimulai dengan menentukan subjek penelitian menggunakan instrumen MFFT. Kemampuan matematika yang relatif sama serta kesediaan siswa juga menjadi pertimbangan dalam memilih subjek, kemudian peneliti memberikan TPM dan wawancara kepada setiap subjek. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Data hasil penelitian yang diperoleh sebagai berikut: (i) profil pemecahan masalah subjek bergaya kognitif reflektif dideskripsikan melakukan identifikasi fakta, (ii) Berpikir reflektif subjek yang bergaya kognitif impulsif dideskripsikan memahami  masalah dengan melakukan identifikasi fakta dan memeriksa kecukupan data.. Pada langkah membuat rencana pemecahan masalah, subjek yang bergaya kognitif impulsif menggunakan strategi dengan menentukan operasi pemecahan masalah yang akan dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan memecahkan masalah yang diberikan. Selanjutnya ketika melaksanakan rencana pemecahan masalah subjek yang bergaya kognitif impulsif melaksanakan sesuai dengan strategi yang dijelaskan pada tahap rencana pemecahan masalah. Dalam hal ini subjek  ketika terjadi kesalahan dalam pemecahan masalah, subjek  bergaya kognitif impulsif tidak menemukannya. Namun, subjek meyakini bahwa jawabannya sudah menjawab  pertanyaan yang diajukan pada soal, dengan alasan bahwa subjek telah memeriksa kembali jawabannya.  Kata Kunci: Profil, Pemecahan Masalah, Gaya Kognitif  Reflektif dan Impulsif