Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa fungsi hati terhadap karyawan Universitas YARSI yang memenuhi kriteria inklusi dengan menggunakan instrumentasi Analisis Quantum Magnetik Resonansi. Pemeriksaan fungsi hati dapat digunakan untuk skrening efektifitas atau gangguan hati, membantu atas prediksi perkembangan penyakit serta tindak lanjut atas responsi dan evaluasi seperti autoimun. Sinyal-sinyal gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh tubuh manusia dapat menentukan status kesehatan tubuh. Dari penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: Indeks massa tubuh (Kg/m2) pada lelaki (N=13) 23,39 ± 3,29 dan pada perempuan (N=12) 25,77 ± 3,75; metabolisme protein (lelaki) 145,65 ± 28,15 dan 157,28 ± 40,51 (perempuan); fungsi produksi energi (lelaki) 0,84 ± 0,10 dan 0,84 ± 0,08 (perempuan); fungsi detoksifikasi (lelaki) 0,47 ± 0,24 dan 0,65 ± 0,22 (perempuan); fungsi sekresi empedu (lelaki) 0,57 ± 0,13 dan 0,59 ± 0,15 (perempuan); level lemak hati (lelaki) 0,46 ± 0,16 dan 0,56 ± 0,14 (perempuan).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indeks massa tubuh, metabolisme protein dan Level lemak hati berbeda nyata antara subjek lelaki dan perempuan. Metabolisme protein dapat berbanding langsung terhadap level lemak hati. Ini menunjukkan bahwa degradasi protein yang menghasilkan asam amino bebas dapat digunakan sebagai prekursor pada biosintesa lemak melalui reaksi deaminasi oksidatif. Disini kita membahas bagaimana penggunaan alat Analisis Quantum Magnetik Resonansi.dapat digunakan sebagai metode terbaru dalam prediksi kesehatan manusia.