<![CDATA[Berdasarkan data UNICEF dan WHO, diare merupakan penyumbang kematian diseluru dunia,kasus diare terbanyak terdapat di Asia dan Afrika termasuk Indonesia. Angka kejadian diarepada tahun 2015 diwilayah kerja Puskesmas Tapus 32,11% terjadi pada balita, dan meningkatpada tahun 2016 kejadian diare pada balita mencapai 42,21%. Penelitian ini dilakukanbertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang behubungan dengan Kejadian diare padaBalita di Jorong Rambah Lanai wilayah Kerja Puskesmas Tapus tahun 2017.Jenis penelitian adalah Kuantitatif bersifat Deskriptif Analitik dengan desain Cross sectional.Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita yang pernah mengalami diaredi Jorong Rambah Lanai wilayah Kerja Puskesmas Tapus Tahun 2017 yang berjumlah 133ibu. Teknik pengambilan sampel menggunakan Sistematic Random Sampling yaitu sebanyak100 responden. Data diperoleh dengan metode pengisian Kuesioner. Waktu penelitian padabulan Februari. Analisis data menggunakan uji statistic chi square.Hasil penelitian dari 100 responden didapatkan 66 responden (66%) memiliki pengetahuanrendah tentang Kejadian Diare, 62 responden (62%) memiliki sikap negatif tentang KejadianDiare, 59 responden (59%) memiliki lingkungan Tidak Baik, 65 orang (65%) mengalamiKejadian Diare. Hasil uji statistic chi square mempunyai hubungan antara pengetahuan p =0,013 dan OR = 3,243, Sikap p = 0,007 dan OR = 3,481, Lingkungan p = 0,000, OR = 6,160dengan Kejadian Diare.Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Lingkungandengan Kejadian Diare di Jorong Rambah Lanai wilayah kerja Puskesmas Tapus tahun 2017.Disarankan kepada ibu balita agar meningkatkan kepedulian lingkungan, seperti tidakmenumpukkan sampah dekat dengan sumber]]>
