Widyanta, Mentari Nadia
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KELURAHAN BAQA DENGAN PROGRAM KERJA BERBASIS ONLINE Dyastari, Letizia; Widyanta, Mentari Nadia; Muhliansyah, Muhliansyah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.4917

Abstract

Abstrak: Permasalahan yang diangkat dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat Kondisi Luar Biasa adalah kondisi pandemi Covid-19 yang menimbulkan rasa cemas dan khawatir yang dapat memengaruhi kesehatan masyarakat, kemudian menyebabkan penurunan pendapatan, peningkatan pengeluaran, serta persoalan pembelajaran daring. Pandemi Covid-19 tidak hanya menimbulkan persoalan pada sektor kesehatan saja, namun juga berpengaruh pada sosial dan ekonomi masyarakat serta pendidikan sehingga persoalan-persoalan ini dapat berdampak dan memengaruhi kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kelurahan Baqa. Program kerja berbasis online bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Pendekatan penyelesaian masalah yang digunakan adalah (1) pertemuan perwakilan antara kelurahan dengan mahasiswa, (2) diskusi dengan beberapa instansi di Kelurahan Baqa (3) komunikasi online, dan (4) publikasi program kerja melalui media sosial. Langkah penyelesaian masalah yang dilakukan meliputi kegiatan Exploring Baqa, Edukasi Kesehatan Mental, Pendampingan Belajar Online, Penyuluhan Kesehatan, Paid Promote, dan Web-Seminar Online. Hasil pelaksanaan program kerja melalui media sosial memberikan manfaat dan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Kelurahan Baqa yang ditunjukkan keterlibatan langsung warga dalam program kerja berbasis online ini  Abstract:  The issues raised in the Extraordinary Community Service Program are the Covid-19 pandemic conditions that cause anxiety and worry that can affect public health, then lead to a decrease in income, an increase in spending, as well as online learning problems. The Covid-19 pandemic does not only cause problems in the health sector, but also affects the social and economic conditions of the community and education so that these problems can have an impact and affect the welfare of the community, especially in Baqa Village. The online-based work program aims to improve the welfare of the people affected by the Covid-19 pandemic. The problem-solving approach used was (1) a representative meeting between the kelurahan and students, (2) discussions with several agencies in Baqa Village, (3) online communication, and (4) publication of work programs through social media. The problem-solving steps taken include Exploring Baqa activities, Mental Health Education, Online Learning Assistance, Health Counseling, Paid Promote, and Web-Seminar Online. The results of implementing work programs through social media provide benefits and have a positive impact on the welfare of the Baqa Village community. 
CINEMA THERAPY DAN FOCUS GROUP DISCUSSION: UPAYA PREVENTIF INTERNALIZED SEXISM TERHADAP BUDAYA PATRIAKI Situmorang, Lisbet; Widyanta, Mentari Nadia; Mardiana, Lisna; Rosidah, Kholifatur
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.4891

Abstract

Abstrak: Dalam kehidupan bermasyarakat, laki-laki mendapatkan peran yang asimetris daripada perempuan. Sehingga, bermunculan ungkapan ketidaksetaraan dalam keinginan untuk berkontribusi untuk lingkungan sekitar dari perempuan. Masyarakat menanggap sebuah hal ini “tidak sesuai” dengan norma-norma yang ada karena laki-laki dianggap sebagai individu paling utama, paling unggul, dan dominan dalam masyarakat. Ketidaksetaraan antara peran laki-laki dan perempuan menjadi salah satu hambatan struktural yang menyebabkan individu dalam masyarakat tidak memiliki akses yang sama. Permasalahan yang diangkat di program ini adalah ketidaksetaraan gender dalam beraktifitas sebagai perempuan di Kota Samarinda. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pentingnya kesetaraan gender dalam berkehidupan. Program unggulan Cinema Therapy dan Focus Group Discussion, program edukasi keseteraan gender ke masyarakat sebagai metode penyelesaian masalah. Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah yaitu (1) edukasi perilaku internalized sexism dan budaya patriaki, (2) Menonton Film Kartini, (3) berdiskusi makna dari film. Setelah materi dan film diperlihatkan, masyarakat mengalami penurunan tingkat internalized sexism. Sehingga, para remaja dapat memahami kesetaraan gender.Abstract:  In social life, men get asymmetrical roles than women. Thus, there are expressions of inequality in desire to contribute to environment from women. Society considers this matter "incompatible" with existing norms because men are considered the important, superior, and dominant individuals in society. Inequality between the roles of men and women is one of the structural barriers that causes individuals in society to not have equal access. The problem raised in this program is gender inequality in activities as women in Samarinda City. This Community Service Program aims to increase knowledge about the importance of gender equality in life. Cinema Therapy and Focus Group Discussion flagship programs, gender equality education programs community as a method of problem solving. The steps in solving the problem are (1) educating the behavior of internalized sexism and patriarchal culture, (2) watching Kartini, (3) discussing the meaning of the film. After the materials and films were shown, society experienced a decrease in the level of internalized sexism. So, young people can understand gender equality.
CINEMA THERAPY DAN FOCUS GROUP DISCUSSION: UPAYA PREVENTIF INTERNALIZED SEXISM TERHADAP BUDAYA PATRIAKI Situmorang, Lisbet; Widyanta, Mentari Nadia; Mardiana, Lisna; Rosidah, Kholifatur
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.345 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5059

Abstract

Abstrak: Dalam kehidupan bermasyarakat, laki-laki mendapatkan peran yang asimetris daripada perempuan. Sehingga, bermunculan ungkapan ketidaksetaraan dalam keinginan untuk berkontribusi untuk lingkungan sekitar dari perempuan. Masyarakat menanggap sebuah hal ini “tidak sesuai” dengan norma-norma yang ada karena laki-laki dianggap sebagai individu paling utama, paling unggul, dan dominan dalam masyarakat. Ketidaksetaraan antara peran laki-laki dan perempuan menjadi salah satu hambatan struktural yang menyebabkan individu dalam masyarakat tidak memiliki akses yang sama. Permasalahan yang diangkat di alam pengabdian program ini adalah ketidaksetaraan gender dalam beraktifitas sebagai perempuan di Kota Samarinda. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pengetahuan pentingnya kesetaraan gender dalam berkehidupan. Program unggulan Cinema Therapy dan Focus Group Discussion, program edukasi keseteraan gender ke masyarakat sebagai metode penyelesaian masalah. Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah yaitu (1) edukasi perilaku internalized sexism dan budaya patriaki, (2) Menonton Film Kartini, (3) berdiskusi nilai / makna dari film. Setelah materi dan film diperlihatkan, masyarakat mengalami penurunan tingkat internalized sexism. Sehingga, para remaja dapat memahami kesetaraan gender.Setelah materi dan film diperlihatkan, masyarakat mengalami penurunan tingkat internalized sexism. Abstract: In social life, men get asymmetrical roles than women. Thus, there are expressions of inequality in desire to contribute to environment from women. Society considers this matter "incompatible" with existing norms because men are considered the important, superior, and dominant individuals in society. Inequality between the roles of men and women is one of the structural barriers that causes individuals in society to not have equal access. The problem raised in this program is gender inequality in activities as women in Samarinda City. This Community Service Program aims to increase knowledge about the importance of gender equality in life. Cinema Therapy and Focus Group Discussion flagship programs, gender equality education programs community as a method of problem solving. The steps in solving the problem are (1) educating the behavior of internalized sexism and patriarchal culture, (2) watching Kartini, (3) discussing the meaning of the film. After the materials and films were shown, society experienced a decrease in the level of internalized sexism. So, young people can understand gender equality.In social life, men get asymmetrical roles than women. Thus, there are expressions of inequality in the desire to contribute to environment from women. Society considers this matter "incompatible" with existing norms because men are considered the most important, superior, and dominant individuals in society. Inequality between men and women is one of the structural barriers that causes individuals in society to haven’t equal access. The problem raised in is gender inequality in activities as women in Samarinda City. This Community Service Program to help increase knowledge about importance of gender equality in life. Cinema Therapy and Focus Group Discussion flagship programs, gender equality education programs to the community as a method of problem solving. The steps in solving the problem are (1) educating internalized sexism and patriarchal culture, (2) watching the Kartini film, (3) discussing the value / meaning of the film. After the materials and film were shown, society experienced a decrease in the level of internalized sexism.Â