ABSTRAK Penelitian ini berawal dari pengalaman penulis di lapangan ketika pelaksanaan pembelajaran terpaku pada metode ceramah dalam penyampaian materi sehingga siswa-siswa sering mengalami kebosanan dan daya tangkap terhadap materi kurang. Karena itu penulis mencoba menarik minat belajar siswa dengan penggunaan alat peraga berupa buah bonsai untuk membantu penyampaian materi agar siswa lebih bersemangat dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang penjumlahan di Kelas I SDN 14 Padang Aro Kecamatan Sangir? Tujuan Agar siswa lebih memahami pelajaran tentang penjumlahan operasi bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas I SDN 14 Padang Aro, Kec. Sangir Kab. Solok Selatan dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang, dengan 16 orang perempuan dan 9 orang laki-laki. Dengan menggunakann Teknik Pengumpulan Data berupa tes dan observasi. Sebagai Alat Pengumpulan Data yaitu Butir Soal Tes dan Lembar Observasi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah 75% dari jumlah siswa yang sudah mencapai nilai KKM yaitu 55. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data bahwa dengan menggunakan alat peraga buah bonsai berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas I SDN 14 Padang Aro Kecamatan Sangir. Ini dapat dilihat dari meningkatnya rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 17.20. sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 52 % dan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II sebesar 100 % artinya penggunaan metode alat peraga berupa buah bonsai adalah baik dan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika tentang penjumlahan di kelas I SDN 14 Padang Aro Kecamatan Sangir. Dengan hasil tersebut, maka kesimpulannya model pembelajaran dengan menggunakan alat peraga buah bonsai dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SDN 14 Padang Aro dalam hal penjumlahan bilangan.