Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN DASH (DIETARY APPROACH TO STOP HYPERTENSION) PADA PENDERITA HIPERTENSI Mukti, Bagas
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 14 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.389 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v14i2.610

Abstract

Hipertensi merupakan suatu manifestasi dari gangguan hemodinamik kardiovaskular yang penyebabnya multifactor. Prevalensi penderita hipertensi di Indonesia sendiri pada tahun 2018 meningkatkan dari tahun 2013 dan peningkatan tersebut sebesar 8,3 %. Seseorang dikatakan hipertensi jika tekanan darah diatas atau sama dengan 140/90 mmHg dan harus persisten. Hipertensi sendiri masih menjadi penyebab kematian tertinggi dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti stroke, penyakit jantung iskemik, gagal ginjal, retinopati dan sebagainya. Ada banyak guidelines yang menjelaskan bagaimana manajemen terapi untuk mengurangi tekanan darah tinggi. Ada dua cara untuk mentatalaksana penderita hipertensi, yaitu dengan terapi farmakologis (Diuretik, ?-blocker, ACE Inhibitor, Angiotensin Receptor Blockers (ARB), Calcium-channel blocker (CCB) dan sebagainya) dan terapi non farmakologi dengan memodifikasi gaya hidup seperti olahraga teratur, mengurangi konsumsi alcohol, menghentikan rokok, serta menurunkan berat badan, mengurangi konsumsi garam dengan cara mengadaptasi diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Diet DASH menerapkan pola makan yang kaya akan sayuran, buah-buahan, susu dan produk-produk susu tanpa lemak atau rendah lemak, biji-bijian, ikan, unggas, kacang-kacangan dan diet ini juga mengandung sedikit natrium, makanan manis, gula, lemak, dan daging merah. Pada penelitian meta-analisis dan sistematik review dari randomized controlled trials (RCTs), mengungkapkan bahwa penerapan diet DASH pada pasien hipertensi dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 6,74 mmHg dan tekanan darah diastolic sebesar 3,54 mmHg. Studi meta-analisis lain dari RCTs membuktikan bahwa dengan penerapan diet ini dapat menurunkan berat badan pada pasien yang mengalami obesitas sebesar 1,42 kg dalam waktu 8-24 minggu. Sehingga diet DASH ini sangat bermanfaat untuk diterapkan pada pasien hipertensi.
FINASTERIDE DAN MINOXIDIL SEBAGAI OBAT PILIHAN ALOPESIA ANDROGENETIK Mukti, Bagas; Salsabila, Nabilah Amirah
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.043 KB)

Abstract

Alopesia androgenetik adalah suatu kelainan kerontokan rambut yang progresif yang dialami oleh pria maupun wanita. Alopesia androgenetik disebabkan karena dua factor, yang pertama dikarenakan oleh kelainan poligenik yang sifatnya diturunkan, dan yang kedua dikarenakan oleh peningkatan 5-?-dehydrotestosterone (DHT) diserum maupun dikulit kepala yang menyebabkan pemendekan dari fase anagen siklus pertumbuhan rambut. Kelainan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan rambut dan kulit kepala penderita tetapi juga mimiliki dampak psikososial dari perubahan yang ditimbulkan. Sehingga tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pengobatan apa yang paling tepat untuk penyakit alopesia androgenetik.Jenis penelitian ini berupa penelitian deskriptif. Metode penulisan berupa literature review dengan sumber pustaka yang didapatkan berjumlah 25 artikel yang berasal dari buku, jurnal nasional dan jurnal internasional dan dipilih sebanyak 22 sumber yang sesuai dengan penelitian ini yang berasal dari 2 buku, 3 jurnal nasional dan 17 jurnal internasional.dengan menggunakan pencarian di PubMed, Elsevier, dan Google Scholar. Berbagai penelitian meta analisis telah membuktikan hasil yang signifikan bahwa finasteride oral dan minoxidil topical dapat digunakan sebagai first line therapy untuk penyakit alopesia androgenetik. Finasterid dan minoxidil juga telah teruji dan terbukti memiliki efek yang signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan rambut kembali dan hanya memiliki sedikit efek samping dibandingkan obat lainnya. Kata kunci : alopesia androgenetik, finasteride, minoxidil FINASTERIDE AND MINOXIDIL AS DRUG OF CHOICE ANDROGENETIC ALOPECIA ABSTRACT Androgenetic alopecia is a progressive hair loss disorder experienced by both men and women. Androgenetic alopecia is caused by two factors, the first is due to polygenic abnormalities that are inherited, and the second is due to an increase in 5-?-dehydrotestosterone (DHT) in the serum or scalp which causes shortening of the anagen phase of the hair growth cycle. This disorder does not only affect the health of the patient's hair and scalp but also has a psychosocial impact from the changes caused. So the purpose of this paper is to find out what treatment is most appropriate for androgenetic alopecia. This type of research is in the form of descriptive research. The writing method in the form of literature review with literature sources obtained amounted to 25 articles from books, national journals and international journals and selected as many as 22 sources in accordance with this study originating from 2 books, 3 national journals and 17 international journals. at PubMed, Elsevier, and Google Scholar. Various meta-analysis studies have proven significant results that oral finasteride and topical minoxidil can be used as first line therapy for androgenetic alopecia. Finasterid and Minoxidil have also been tested and proven to have significant effects in promoting hair regrowth and have few side effects compared to other drugs. Keywords: androgenetic alopecia, finasteride, minoxidil