NURINDAH, nFN
Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Status Helicoverpa armigera (Hiibner) dan Peran Musuh Alaminya pada Ekosistem Kapas di Indonesia NURINDAH, nFN
Perspektif Vol 2, No 1 (2003): Juni 2003
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/p.v2n1.2003.11-19

Abstract

Helicoverpa armigera merupakan herbivora polifag. Pada petanaman kapas, serangga hama ini dianggap sebagai hama utama, terutama pada awal pengembangan Intensifikasi Kapas Rakyat. Usaha pengendalian hama ditujukan untuk hama ini dengan mengandalkan insektisida kimia yang disemprotkan secara berjadwal. Dalam pengembangan sistem PHT kapas, teknik pengendalian ditekankan pada pengendalian non-kimiawL Penelitian pengendalian H. armigera dengan teknik pengendalian non-kimiawi telah banyak dilakukan, meliputi pemanfaatan musuh alami yang potensial (pelepasan parasitoid telur dan penyemprotan patogen serangga), penggunaan insekisida botani (serbuk biji mimba), dan penggunaan tanaman perangkap. Penggunaan varietas tahan wereng kapas, yang merupakan salah satu komponen PHT, merupakan kunci dari keberhasilan pengendalian H. armigera. Penggunaan varietas tahan wereng mengakibatkan pertanaman kapas terhindar dari aplikasi insektisida kimia pada awal petumbuhan, sehingga populasi musuh alami yang mempunyai peran penting sebagai faktor mortalitas biotik bagi H. armigera dapat berkembang dan menjaga populasi penggerek buah ini selalu di bawah ambang kendali. Opimalisasi pean musuh alami melalui konservasi merupakan salah satu penyebab perubahan status H. armigera dai hama utama menjadi hama potensial. Perubahan status ini berdampak positif terhadap pengembangan kapas di Indonesia. Dampak tersebut melipui aspek institusi, ekonomi dan ekologi. Aspek insitusi, perlu pemikiian adanya suatu insitusi yang bertanggung jawab dalam penyediaan benih vaietas tahan wereng yang bermutu dan dalam jumlah yang cukup. Aspek ekonomi, adanya pengurangan penyediaan dana untuk insektisida, sehingga mengurangi biaya input yang berakibat meningkatnya daya saing komoditas. Aspek ekologi, adanya pengurangan pencemaran lingkungan sebagai akibat berkurangnya penggunaan insektisida Semua dampak tersebut akhirnya memungkinkan dapat berkembangnya sistem petanian yang berkelanjutan.Kata kunci: Helicoverpa armigera, Gossypium hirsutum, konservasi, status hama.