Tamanyira, Masykur
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KERENTANAN SPESIES NON TARGET (RETAIN) DALAM PERIKANAN TUNA LONGLINE BERBASIS DATA PRODUKTIVITAS DAN SUSCEPTABILITAS Yonvitner, Yonvitner; Boer, Mennofatria; Setyobudiandi, Isdradjad; Tamanyira, Masykur; Habibi, A; Destilawaty, Destilawaty
Techno-Fish Vol 4, No 1 (2020): Techno-Fish
Publisher : Techno-Fish

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v4i1.2241

Abstract

Pemanfaatan ikan tuna begitu intensif sehingga potensial menyebabkan kerentanan.  Namun dalam perikanan multi spesies, kelompok non target (retain) sering tertangkap dalam jumlah lebih besar sehingga turut berpengaruh pada tingkat kerentanyan.  Penelitian yang dilakukan selama 2013 di Bali, Jakarta dan Pelabuhan ratu bertujuan melihat potensi kerentanan tersebut dari alat tangkap longline.  Pendekatan analisis PSA (producitivity dan susceptabilitas) dilakukan pada jenis ikan retain tuna yaitu ikan tenggiri, cakalang (Katsuwonus pelamis), bawal dan Ikan lemadang (Coryphaena hippurus).  Tingkat kerentanan kelompok retain alat longline secara keseluruhan masih rendah dari 1,8 dan dan ikan masih berpotensi berkelanjutan
KERENTANAN SPESIES NON TARGET (RETAIN) DALAM PERIKANAN TUNA LONGLINE BERBASIS DATA PRODUKTIVITAS DAN SUSCEPTABILITAS Yonvitner, Yonvitner; Boer, Mennofatria; Setyobudiandi, Isdradjad; Tamanyira, Masykur; Habibi, A; Destilawaty, Destilawaty
Techno-Fish Vol 4 No 1 (2020): Techno-Fish
Publisher : Universitas Dr Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v4i1.2241

Abstract

Pemanfaatan ikan tuna begitu intensif sehingga potensial menyebabkan kerentanan.  Namun dalam perikanan multi spesies, kelompok non target (retain) sering tertangkap dalam jumlah lebih besar sehingga turut berpengaruh pada tingkat kerentanyan.  Penelitian yang dilakukan selama 2013 di Bali, Jakarta dan Pelabuhan ratu bertujuan melihat potensi kerentanan tersebut dari alat tangkap longline.  Pendekatan analisis PSA (producitivity dan susceptabilitas) dilakukan pada jenis ikan retain tuna yaitu ikan tenggiri, cakalang (Katsuwonus pelamis), bawal dan Ikan lemadang (Coryphaena hippurus).  Tingkat kerentanan kelompok retain alat longline secara keseluruhan masih rendah dari 1,8 dan dan ikan masih berpotensi berkelanjutan
Kerentanan Species Ikan Retain pada Perikanan Tuna dari Alat Tangkap Handline Yonvitner, Yonvitner; Boer, Mennofatria; Kurnia, Rahmat; Tamanyira, Masykur
JSIPi (Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan) (Journal of Fishery Science and Innovation) Vol 5, No 2 (2021): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsipi.v5i2.12191

Abstract

 Kelompok ikan retain dari perikanan tuna juga termasuk kelompok komersial utama yang juga banyak dimanfaatkan. Penurunan hook rate tuna juga turut mempengaruhi perikanan tuna termasuk hasil tangkapan samping lainnya.  Untuk itu penelitian kerentanan kelompok retain ini juga perlu dilakukan untuk mengetahui potensi berkelanjutannya. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Sendangbiru Malang, Bitung, Wakatobi, dan Kendari. Data yang dikumpulkan dan kemudian dianalisis adalah produkitivitas dan susceptabilitas menurut kriteria MSC (Marine Steward Council). Indek kerentanan dievaluasi dari indek jarak (Index Jaccard). Hasil tangkapan ikan retain dari perikanan tuna adalah ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), ikan lemadang (Coryphaena hippurus), dan baby tuna (Thunnus albacores).  Nilai produktivitas berkisar 1.43-2,14 tergolong sedang sampai tinggi dan susceptibilitas 1,13-1,48. Tingkat kerentanan ikan retain berkisar 86,3-96,2 yang tergolong rentan rendah (low risk) dan potensial berkelanjutan.Â