Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERSEPSI SANTRI TERKAIT PENERAPAN VAKSIN COVID-19 DI PONDOK PESANTREN X MALANG Purwanza, Sena Wahyu; Priantoro, Cesario Tesa; Nurcahyati, Irma Dwi
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan vaksinasi COVID-19 mendapat beragam respon dan persepsi oleh semua masyarakat, baik itu persepsi positif maupun persepsi negatif. Pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan dan beresiko terjadi penularan COVID-19 karena sebagai tempat berkumpul banyak orang. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran persepsi santri terkait penerapan vaksin COVID-19. Desain penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 72 responden. Instrument yang digunakan dalam menilai variabel persepsi yang dalam hal ini untuk menilai tingkat pengetahuan dan sikap dengan menggunakan instrumen kuesioner. Hasil uji validitas kuesioner menggunakan SPSS 22 didapatkan nilai coreccted item-total correlation lebih besar dari r tabel 0,444 dan koefisien reliabilitas cronbach’s alpha dengan nilai 0,953 pada kuesioner pengetahuan dan 0,901 pada kuesioner sikap, sehingga kuesioner tersebut dikatakan valid dan reliabel. Hasil penelitian dari 72 santri di Yayasan Pondok Pesantren X menunjukkan hasil mendekati nilai skor maksimal pada pengetahuan tentang vaksin COVID-19 dengan nilai median 33,00, distribusi frekuensi dari pengetahuan yang baik 11 (15,3%), cukup 56 (77,8%) dan kurang baik 5 (6,9%) responden. Sedangkan hasil sikap terhadap vaksin COVID-19 mendekati nilai minimal dengan nilai median 22,00, distribusi frekuensi dari sikap santri yang baik adalah 17 (23,6%), cukup 35 (48,6%), dan kurang baik 20 (27,8%) responden. Kesimpulan dari penelitian ini mayoritas santri memiliki persepsi (tingkat pengetahuan dan sikap) yang cukup terkait vaksin COVID-19, serta hasil analisis univariat dari variabel tersebut menunjukkan hasil yang sama antara pengetahuan dan sikap santri terkait vaksin COVID-19.
Metode Komunikasi dengan Pendekatan SBAR Terhadap Keselamatan Pasien : Studi Literatur Cesario Tesa Priantoro; Sena Wahyu Purwanza; Elvi Zuhriyatul Wachidah
Nursing Information Journal Vol 1 No 2 (2022): Nursing Information Journal
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.73 KB) | DOI: 10.54832/nij.v1i2.191

Abstract

Latar belakang : Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu sistem yang diterapkan di Rumah Sakit dengan tujuan memberikan kenyamanan pasien dalam proses perawatan. Salah satu metode komunikasi yang efektif adalah menggunakan pendekatan Situation Background Assessment Recommendation (SBAR) untuk mencapai keterampilan berfikir kritis dan menghemat waktu selama proses perawatan. Pendekatan SBAR terbukti menjadi alat yang digunakan sebagai alat komunikasi yang dianggap efektif dalam pengaturan perawatan pasien yang bersifat akut dan urgent. Review ini bertujuan untuk menemukan metode komunikasi yang efektif dalam mengurangi atau menekan angka insiden keselamatan pasien, meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Metode : Studi ini menggunakan literature review dengan metode pencarian jurnal menggunakan database google scholar dan elsevier. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian pada google scholar yaitu perawat, keselamatan pasien dan komunikasi efektif, sedangkan untuk database elsevier menggunakan kata kunci nursing, patient safety, effective communication. Batasan penelusuran yang dilakukan dengan mencari artikel asli, bahasa indonesia dan bahasa inggris serta tahun 2016-2021. Didapatkan 213 artikel dari semua basis data, 180 google scholar dan 33 elsevier. Hasil : Peneliti menemukan 13 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil literatur review menunjukkan bahwa komunikasi efektif dengan menggunakan pendekatan SBAR mampu mengurangi kesalahan dalam berkomunikasi antar tenaga kesehatan maupun tenaga kesehatan dengan pasien sehingga dapat mencegah kejadian tidak diinginkan. Oleh karena itu, komunikasi efektif dengan pendekatan SBAR juga dapat meningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit dan meningkatkan kepuasan pasien. Kesimpulan : metode komunikasi efektif dengan pendekatan SBAR diharapkan dapat menjadi sebuat metode komunikasi yang dapat meningkatkan mutu pelayanan, mengurangi insiden keselamatan pasien dan mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan, serta dapat berpengaruh terhadap kepuasan pasien dan loyalitas perawat.
Gambaran Pengetahuan Siswa Madrasah Aliyah tentang Narkoba di Kepanjen Kabupaten Malang Cesario Tesa Priantoro; Indung Susilo Sekti Kirono; Anastasia Stevie
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol 2 No 2 (2020): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.806 KB) | DOI: 10.33084/bjmlt.v2i2.1388

Abstract

Drugs can lead to crimes such as theft, rape, and murder. The President of Indonesia has declare that Indonesia is in an emergency of drugs abuse. The largest drug users occurred in students with the highest increase at the senior high school level with a percentage of 63.34% or 24,326 students. Behavior of drug user is the result of all human experience and interaction with the environment manifested in the form of knowledge. This research was conducted to know the description of the students' knowledge about drugs in senior high school X Kepanjen district Malang Regency. This research is descriptive research with Cross sectional approach and the quantity of respondents was 54 respondents. Descriptive analysis results show that the majority of respondents have less knowledge with the number of 20 respondents (37%) because the environmental factors and less active role of Stakeholder, especially in the socialization of the knowledge about drugs. Conclusion of this research is the majority of respondents have less knowledge about drugs.