Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERAN LITERASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI COVID-19 Abdul Latip
EduTeach : Jurnal Edukasi dan Teknologi Pembelajaran Vol 1 No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : Unit Pelaksana Praktik Kependidikan Terpadu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.452 KB) | DOI: 10.37859/eduteach.v1i2.1956

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis secara kajian literatur mengenai pentingnya literasi teknologi informasi dan komunikasi sebagai kunci dan penunjang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19. Analisis pada artikel ini menggunakan empat langkah kajian literatur, yaitu pemilihan topik yang akan direview, mencari dan menyeleksi artikel yang berkaitan dengan topik, menganalisis dan mensintesis literatur, dan mengorganisasikan tulisan. Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 memberikan perubahan signifikan pada berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan salah satu bentuk penyesuaian dalam sektor pendidikan selama masa pandemi Covid-19. Pada pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, teknologi menjadi kunci keberlangsungan PJJ yang dapat menjadi penghubung antara pengajar dan pembelajar yang tersekat dengan jarak. Namun demikian, keberadaan teknologi akan menjadi tidak termanfaatkan jika tidak dibarengi dengan pengguna teknologi yang melek teknologi. Literasi teknologi informasi dan komunikasi mencakup segala pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi, mulai dari mengenal perangkatnya, mengoperasikannya, mengolah dan mengkomunikasikan informasi. Teknologi dan Literasi TIK memiliki peran penting dalam memperlancar PJJ, menjadikan PJJ lebih efektif, memperlancar komunikasi dan kolaborasi antara pengajar dan pembelajar, serta mendorong penggunaan teknologi yang positif yang mengedepankan etika sosial yang bertanggung jawab
PENGATURAN KONTRAK DALAM VALIDITAS MUAMALAH Abdul Latip; Sri Sudiarti; Julfan Saputra
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 6 No 3 (2021): Agustus
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58487/akrabjuara.v6i3.1551

Abstract

Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa hukum Islam mengakui adanya kebebasan berkontrak. Kebebasan berkontrak yang dimaksud adalah kebebasan dalam menentukan bentuk-bentuk perjanjian yang digali berdasarkan dalil-dalil umum dalam Islam. Nas-nas al-Qur’an dan Sunnah Nabi serta kaidah-kaidah fiqih menunjukkan bahwa hukum Islam menganut as kebebasan berkontrak. Selain itu Al-quran juga menyatakan dengan tegas bahwa pelaku akad wajib didasarkan pada keridhoan sehingga ada persetujuan diantara pelaku akad (kontrak) selain itu juga larangan terhadap pelaku riba dan gharar hal tersebut agar terpeliharanya kemaslahatan bagi para pihak pelaku akad (konttrak). Senada dengan al-Quran, Hadi para ulama juga berpendapat tentang perbuatan akad yang tidak dibenarkan didalam syariah seperti akad yang dilakukan dengan cara yang rela serta larangan terahadap riba dan gharar. Sejalan dengan itu hukum positip yaitu Kitab Undang-undang Hukum Perdata juga mengatur tentang akad-akad kontrak. Maka dengan demikian baik hukum syariah maupun hukum positip mengatur akad kontrak dengan tujuan kesejahteraan dan kepastian hukum
Media berbasis komik pada pembelajaran IPA: Analisis karakteristik, bentuk, dan dampak dalam pembelajaran Neng Kiane Reisa Salsabila Fardiana; Salwa Sulaimah Nurhakim; Abdul Latip
Jurnal Kajian Pendidikan IPA Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Kajian Pendidikan IPA
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jkpi.v2i2.1977

Abstract

Tujuan dari penelitian artikel ini adalah memaparkan hasil analisis dari kajian pustaka atau literature review mengenai pengembangan media pembelajaran IPA berbasis komik. Kajian pustaka dilakukan pada 8 artikel yang dipublikasikan pada tahun 2015 sampai 2020, dengan melakukan 4 langkah literature view yaitu melakukan pencarian dan penyeleksian artikel yang berkaitan dengan topik yang sudah ditentukan, melakukan analisis dan sintesis literatur, dan melakukan organisasi tulisan. Hasil kajian pustaka dan analisis menunjukan bahwa: 1) Pengembangan media pembelajaran IPA berbasis komik memiliki bentuk serta karakteristik sendiri. Bentuk komik yang dikembangkan berupa e-komik, komik strip, komik mitigasi dan buku komik. 2) Media pembelajaran IPA memberikan dampak terhadap siswa  diantaranya: meningkatkan motivasi terhadap hasil belajar siswa dapat lebih mudah dalam memahami materi pelajaran, dan dapat meningkatkan prestasi belajar dalam berpikir kritis pada saat pembelajaran. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat beberapa bentuk komik yang telah dikembangkan sebagai media pembelajaran IPA dan memberikan dampak terhadap proses pembelajaran siswa.
Kearifan Lokal “Nyaneut”: Perspektif Etnosains dan Kaitannya dengan Pembelajaran IPA Hentty Marisa Nurrubi; Vina Anggun Nurfadilah; Abdul Latip
Jurnal Pendidikan UNIGA Vol 16, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan UNIGA
Publisher : Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jpu.v16i2.2022

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk memaparkan hasil kajian pustaka mengenai kearifan lokal (Nyaneut) dalam perspektif etnoasains dan kaitannya dalam pembelajaran IPA. Kajian pustaka dilakukan pada 8 artikel yang dipublikasikan pada berbagai jurnal dari tahun 2017 sampai 2022. Kajian pustaka dilakukan dengan 4 langkah yaitu memilih topik yang sesuai dengan judul yang akan di review, melakukan pengumpulan dan penyeleksian artikel yang sesuai dengan topik yang sudah dipilih, melakukan analisis dan sintesis literatur artikel, serta mengorganisasikan tulisan. Hasil dari kajian pustaka dan analisisnya menunjukkan bahwa: (1) Semua jenis kearifan lokal pada artikel yang dikaji memuat konten IPA. (2) Tahapan Nyaneut memuat pengetahuan asli masyarakat dan pengetahuan ilmiah (sains). (3) Tahapan-tahapan dalam proses Nyaneut memiliki keterkaitan dengan Kompetensi Dasar pada kurikulum IPA, dan (4) Tahapan pada proses Nyaneut memiliki nilai-nilai karakter yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tradisi Nyaneut merupakan kajian etnosains dan memiliki keterakaitan dengan pembelajaran IPA.
Analisis Kemampuan Literasi Sains Mahasiswa Pada Aspek Kompetensi Sains dalam Perkuliahan Pengenalan Kimia Fisika Abdul Latip
PSEJ (Pancasakti Science Education Journal) Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, FKIP Universitas Pancasakti (UPS) Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/psej.v7i2.129

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan literasi sains mahasiswa program studi pendidikan IPA pada aspek kompetensi sains dalam perkuliahan pengenalan kimia fisika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan merupakan soal yang dikembangkan berbdasarkan aspek literasi sains yaitu kompetensi sains yang diberikan kepada 34 mahasiswa program studi pendidikan IPA. Hasil penelitian menunjukkan: 1) pada indikator menjelaskan fenomena ilmiah bagian 1 sebanyak 14,71% mahasiswa terdapat pada kategori paham, 44,12% paham sebagian, dan 41,18% tidak paham. Sementara pada indikatro menjelaskan fenomena ilmiah bagian 2, 52,94% mahasiswa terdapat pada kategori paham, 29,41% paham sebagian, dan 17,65% tidak paham. 2) pada indikator merancang dan mendesain penyelidikan ilmiah, 32,35% mahasiswa terdapat pada kategori paham, 20,59% paham sebagian, dan 47,06% tidak paham. 3) pada indikator menginterpretasi data dan bukti ilmiah bagian 1, 61,76% mahasiswa terdapat pada kategori paham, 14,71% paham sebagian, dan 23,53% tidak paham. Sementara pada indikator menginterpretasi data dan bukti ilmiah bagian 2, 82,35% terdapat pada kategori paham, 5,88% paham sebagian, dan 11,76% tidak paham. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains mahasiswa pada aspek kompetensi sains memiliki keberagaman pada setiap indikatornya.