Program Keluarga Berencana merupakan usaha lansung yang bertujuan mengurangi tingkat kelahiran menggunakan alat kontrasepsi yang lestari. Salah satu kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah implant. Implan dapat digunakan untuk jangka panjang 5 tahun dan bersifat seversible. Dan merupakan salah satu sarana yang penting dalam upaya pengendalian kelahiran baik untuk tujuan menunda dan menjarangkan kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu, , dukungan suami, sosial budaya dengan penggunaan kontasepsi Implant di Puskesmas Batulappa Kab Pinrang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi analitik dengan menggunakan pendekatan Case Control study. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dari 36 sampel dengan tekhnik pengumpulan sampel dengan menggunakan accidental sampling menunjukkan bahwa hasil uji statistic dengan menggunakan chi square diperoleh pengetahuan ibu (P=0,03), social budaya (P=0,541), dan dukungan suami (P=0,00). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan (P< α=0,05), dengan penggunaan alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Batulappa , ada hubungan antara dukungan suami (P< α=0,05) dengan penggunaan alat KontasepsiIimplant di Puskesmas Batulappa dan tidak ada hubungan bermakna antara sosial budaya (P> α=0,05) dengan penggunaan alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Batulappa, oleh karena itu perlu memberikan konseling tentang KB pada ibu untuk mendapatkan informasi tentang KB dan mendorong keinginan pada pengguna KB Implant sebagai alternatif bagi akseptor yang menghendaki KB dengan metode jangka panjang.