Salah satu isu dalam corporate governance yang banyak dibicarakan saat ini adalah mengenai keberagaman gender yang ada pada posisi manajemen puncak. Di dalam bank sendiri, manajemen puncak memiliki peran yang sangat vital dalam mengatur dan melaksanakan corporate governance, dimana nantinya apabila peran tersebut tidak dilakukan dan dilaksanakan dengan baik akan membuat bank menjadi tidak stabil dan nantinya akan berdampak pada krisis keuangan suatu negara. Penelitian ini sendiri bertujuan untuk menyelediki dampak adanya wanita dalam dewan direksi, dewan komisaris, dan komite audit bank terhadap kinerja dan risiko suatu bank. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan perusahaan keuangan subsektor perbankan yang tercatat di BEI pada tahun 2011-2015. Hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa dewan direksi dan dewan komisaris wanita memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap kinerja maupun risiko bank. Sementara komite audit wanita tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja maupun risiko bank.