Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PENINGKATAN PEMAHAMAN BUDIDAYA PADI ORGANIK UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI heryadi, dyadi; Rofatin, Betty
Jurnal Abdimas Vol 24, No 1 (2020): June
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi organik SRI (System Rice of Intensification) dapat memberikan produktivitas dan harga yang lebih tinggi dibanding padi yang non-organik. Namun di wilayah lokasi PpM ITGbM perkembangannya belum memenuhi harapan.  Salah satu penyebabnya adalah belum difahaminya teknis budidaya padi organik yang benar oleh para petaninya. Untuk itu diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang teknik budidaya padi organik agar harapan para petani dalam peningkatan produktivitas untuk mendapatkan pendapatan yang lebih besar dari sebelumnya akan menjadi kenyataan. Solusinya diperlukan pembinaan yang berkelanjutan diantaranya melalui peningkatan penyebaran informasi, dan penyuluhan dan hal ini dapat dilakukan dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui program ITGbM LP2MP Universitas Siliwangi. Target luaran kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman teknik budidaya padi organik  yang benar sesuai dengan kriteria/syarat sertidikasi dan publikasi ilmiah yang diterbitkan pada jurnal internal. Metode yang dilaksanakan terdiri dari Penyuluhan dan FGD/Focus on Group Discussion. Dilaksanakan sejak Maret 2017 di Kelompok Tani Jembar II dan Jembar Kahuripan Desa Margahayu Kec. Manonjaya Kab.Tasikmalaya. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, penyuluhan, evaluasi & Pelaporan. Simpulan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman petani tentang teknik budidaya padi organik sesuai dengan yang dipersyaratkan lembaga sertifikasi. Pada akhirnya setelah petani memahami teknik budidaya padi organik akan dapat meningkatkan produktivitasnya dan diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
PKM Peningkatan Nilai Tambah Produk Lidah Buaya Di Desa Bojongjengkol Kec. Indihiang Kota Tasikmalaya Heryadi, Dyadi; Rofatin, Betty
Jurnal Abdimas Vol 24, No 2 (2020): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengangguran secara umum masih menunjukkan angka tinggi, di Jawa Barat mencapai 1,79 juta orang atau 8,72 persen dari jumlah angkatan kerja, penduduk miskin sebanyak 4,48 juta orang atau 9,57 persen. Salah satu langkah tepat mengurangi angka pengangguran adalah mencetak Wirausahawan baru, seperti yang tengah gencar dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat. Salah satunya dengan mendorong dan memotivasi MEP (Mitra Ekonomi Produktif) untuk meningkatkan kinerjanya melalui peningkatan nilai tambah produk sehingga menjadi Wirausahawan yang handal dan mandiri. Pemberdayaan kelompok MEP ini memanfaatkan Program Kemitraan Masyarakat yang digagas DRPM Ditjen Penguatan Risbang. Tujuan kegiatan ini terdiri dari Optimalisasi dan diversifikasi Produk Olahan Lidah Buaya, Kemitraan penyediaan bahan baku, dan Pemasaran serta Publikasi. Metode yang dilaksanakan terdiri dari Penyuluhan, FGD/Focus on Group Discussion, Pelatihan dan Pendampingan. Dilaksanakan sejak Februari 2018 di Mitra MEP LIBUA dan Kelompok Tani Jembar II Desa Margahayu Kec. Manonjaya Kab.Tasikmalaya. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, penyuluhan, pendampingan dan evaluasi & Pelaporan. Simpulan :  a) Secara umum kegiatan PKM telah terlaksana dengan baik dan berbagai permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya telah dapat diatasi walaupun belum optimal. Kemitraan diantara kedua mitra terjalin dengan baik dan diharapkan akan berlanjut untuk menciptakan sinergi dan kerjasama yang saling menguntungkan; b) Kegiatan PKM telah dapat meningkatkan daya saing, meningkatkan penerapan IPTEK di masyarakat khususnya pada mitra dan telah dapat meningkatkan perbaikan tata nilai masyarakat.
Komparasi Agribisnis Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Media Tanam Limbah Sabut Kelapa dan Serbuk Gergaji Heryadi, D Yadi; Sundari, Ristina Siti; Agustini, Rini; Hidayat, Andang
Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Vol 5, No 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/agrinika.v5i2.1601

Abstract

The agribusiness of oyster mushrooms (Pleurotus ostreatus) is getting interested due to an increase in demand. It has almost complete nutrients, high protein content that can substitute animal protein for vegetarians. The growth medium for oyster mushrooms commonly uses sawdust. The cocopeat waste medium is an innovation. The research descriptively compares production cost, yield, revenue, income, and feasibility throughout both mediums. Findings that the total cost of sawdust medium was higher 750,000IDR than cocopeat waste. In terms of income, sawdust medium earned 140.72%, while cocopeat waste earned 133.29%. The feasibility of sawdust waste was 2.41 while cocopeat waste was 2.33 as well. Otherwise, the cocopeat waste medium was higher 99.21IDR than sawdust waste in cost/kg yield. Net income using cocopeat waste medium was 2,739,694.50IDR, and cocopeat waste was 2,511,769.50IDR on average. Both cocopeat waste and sawdust waste medium are very feasible to be an agribusiness. The consideration is that the availability surrounds the production site, and cocopeat waste is cheaper than sawdust waste. Agribisnis jamur tiram (Pleurotus ostreatus) semakin diminati oleh karena permintaan terus meningkat. Kandungan gizinya lengkap dengan protein yang tinggi. Bahkan bagi vegetarian menjadi pengganti protein hewani. Media pertumbuhan jamur tiram biasanya menggunakan limbah serbuk gergaji. Media limbah serbuk sabut kelapa merupakan inovasi baru. Penelitian ini ingin mengetahui biaya-biaya hingga kelayakan usaha agribisnis jamur tiram menggunakan media limbah serbuk sabut kelapa dan yang biasa yaitu limbah serbuk gergaji Ternyata, Biaya total setahun menggunakan media limbah serbuk sabut kelapa lebih hemat Rp750.000 dibandingkan dengan media limbah serbuk gergaji. Biaya per kilogramnya sedikit lebih mahal Rp99.21 tetapi hasil panen lebih rendah dari limbah serbuk gergaji. Jamur tiram media limbah serbuk sabut kelapa memberikan keuntungan 133.29% dan media limbah serbuk gergaji 140.72%. Jamur tiram media limbah serbuk gergaji memberikan keuntungan bersih/bulan rata-rata Rp2,739,694.50, sedangkan media limbah serbuk sabut kelapa rata-rata Rp2,511,769.50.Kedua media untuk jamur tiram sangat layak diusahakan dengan R/C ratio 2.33 dan 2.41. Pengusaha bisa mempertimbangkan media limbah serbuk sabut kelapa atau limbah serbuk gergaji tergantung ketersediaan di sekitar lokasi dengan informasi harga limbah sabut kelapa lebih murah daripada limbah serbuk gergaji.
PKM Peningkatan Nilai Tambah Produk Lidah Buaya Di Desa Bojongjengkol Kec. Indihiang Kota Tasikmalaya Heryadi, Dyadi; Rofatin, Betty
Jurnal Abdimas Vol 24, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v24i2.16362

Abstract

Pengangguran secara umum masih menunjukkan angka tinggi, di Jawa Barat mencapai 1,79 juta orang atau 8,72 persen dari jumlah angkatan kerja, penduduk miskin sebanyak 4,48 juta orang atau 9,57 persen. Salah satu langkah tepat mengurangi angka pengangguran adalah mencetak Wirausahawan baru, seperti yang tengah gencar dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat. Salah satunya dengan mendorong dan memotivasi MEP (Mitra Ekonomi Produktif) untuk meningkatkan kinerjanya melalui peningkatan nilai tambah produk sehingga menjadi Wirausahawan yang handal dan mandiri. Pemberdayaan kelompok MEP ini memanfaatkan Program Kemitraan Masyarakat yang digagas DRPM Ditjen Penguatan Risbang. Tujuan kegiatan ini terdiri dari Optimalisasi dan diversifikasi Produk Olahan Lidah Buaya, Kemitraan penyediaan bahan baku, dan Pemasaran serta Publikasi. Metode yang dilaksanakan terdiri dari Penyuluhan, FGD/Focus on Group Discussion, Pelatihan dan Pendampingan. Dilaksanakan sejak Februari 2018 di Mitra MEP LIBUA dan Kelompok Tani Jembar II Desa Margahayu Kec. Manonjaya Kab.Tasikmalaya. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, penyuluhan, pendampingan dan evaluasi Pelaporan. Simpulan :  a) Secara umum kegiatan PKM telah terlaksana dengan baik dan berbagai permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya telah dapat diatasi walaupun belum optimal. Kemitraan diantara kedua mitra terjalin dengan baik dan diharapkan akan berlanjut untuk menciptakan sinergi dan kerjasama yang saling menguntungkan; b) Kegiatan PKM telah dapat meningkatkan daya saing, meningkatkan penerapan IPTEK di masyarakat khususnya pada mitra dan telah dapat meningkatkan perbaikan tata nilai masyarakat.
PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PENINGKATAN PEMAHAMAN BUDIDAYA PADI ORGANIK UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI heryadi, dyadi; Rofatin, Betty
Jurnal Abdimas Vol 24, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v24i1.18489

Abstract

Padi organik SRI (System Rice of Intensification) dapat memberikan produktivitas dan harga yang lebih tinggi dibanding padi yang non-organik. Namun di wilayah lokasi PpM ITGbM perkembangannya belum memenuhi harapan.  Salah satu penyebabnya adalah belum difahaminya teknis budidaya padi organik yang benar oleh para petaninya. Untuk itu diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang teknik budidaya padi organik agar harapan para petani dalam peningkatan produktivitas untuk mendapatkan pendapatan yang lebih besar dari sebelumnya akan menjadi kenyataan. Solusinya diperlukan pembinaan yang berkelanjutan diantaranya melalui peningkatan penyebaran informasi, dan penyuluhan dan hal ini dapat dilakukan dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui program ITGbM LP2MP Universitas Siliwangi. Target luaran kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman teknik budidaya padi organik  yang benar sesuai dengan kriteria/syarat sertidikasi dan publikasi ilmiah yang diterbitkan pada jurnal internal. Metode yang dilaksanakan terdiri dari Penyuluhan dan FGD/Focus on Group Discussion. Dilaksanakan sejak Maret 2017 di Kelompok Tani Jembar II dan Jembar Kahuripan Desa Margahayu Kec. Manonjaya Kab.Tasikmalaya. Tahapan kegiatan meliputi persiapan, penyuluhan, evaluasi Pelaporan. Simpulan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman petani tentang teknik budidaya padi organik sesuai dengan yang dipersyaratkan lembaga sertifikasi. Pada akhirnya setelah petani memahami teknik budidaya padi organik akan dapat meningkatkan produktivitasnya dan diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.