Sikap seseorang terhadap atribut produk bervariasi karena kepercayaan dan evaluasi atribut yang dimiliki oleh produk, pada akhirnya akan menentukan minat beli suatu produk, berdasarkan pada atribut superiornya. Tujuan penelitian adalah: 1). Menganalisis sikap kepercayaan petani dalam memilih benih Hibrida dan Non Hibrida dalam pertanian jagung. 2). Mengetahui atribut unggul benih jagung hibrida dan non-hibrida yang dipilih oleh petani. 3). Menganalisis kelayakan ekonomi pertanian jagung Hibrida dan Non Hibrida. Untuk mengetahui tujuan pertama dan kedua, analisis model multi-atribut Fishbein digunakan, sedangkan tujuan ketiga adalah menggunakan analisis ekonomi pertanian, yaitu analisis rasio biaya dan pendapatan (Return and Cost Ratio). Hasil penelitian: 1). Petani mempertimbangkan atribut paling penting dalam memilih benih jagung hibrida (P-21), (Bisi-2) adalah Produksi, Daya Tumbuh, Merek, Efisiensi Penggunaan Pupuk, Ketersediaan Benih, dan Harga Benih. Sedangkan atribut ketahanan terhadap kekeringan dipandang sebagai yang paling tidak penting dibandingkan dengan atribut lainnya. Atribut paling penting dari benih jagung Non Hibrida (lokal) adalah Harga Benih, Daya Tumbuh, Produksi, Merek, Tahan Kekeringan dan Penggunaan Pupuk Efisien. Sedangkan atribut Ketersediaan Benih dipandang sebagai yang paling tidak penting dibandingkan dengan atribut lainnya. 2). Atribut unggul yang dipilih oleh petani di pertanian jagung menggunakan benih Hibrida (P-21), (Bisi-2) adalah Produksi, sedangkan benih jagung Non Hibrida (Lokal) adalah Harga Benih. 3). Pertanian jagung yang menggunakan benih Hibrida (P-21) dan (Bisi-2), lebih efisien daripada benih Hibrida (Lokal), DOI : https://doi.org/10.33005/adv.v7i2.2104