Emil Akmal
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Open Reduction Internal Fixation (ORIF) pada Fraktur Kominutif Parasimfisis Mandibula Rahma Fridayana Fitri; Emil Akmal
SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal Vol. 1 No. 1 (2019): SCRIPTA SCORE Scientific Medical Journal
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1666.859 KB) | DOI: 10.32734/scripta.v1i`1.1161

Abstract

ABSTRAK Terdapat kurang dari 15% kasus fraktur wajah pada kelompok usia anak yang mana kejadiannya semakin meningkat disaat anak mulai sekolah dan mencapai puncaknya saat anak memasuki masa remaja. Fraktur mandibula merupakan fraktur yang paling sering diantara semua fraktur wajah pada anak. Seorang anak perempuan berusia 10 tahun dengan penurunan kesadaran disertai dengan perdarahan aktif yang keluar dari mulut setelah kecelakaan lalu lintas. Kurang lebih dialami 3 jam sebelum masuk Rumah Sakit saat pasien menyeberang jalan tiba-tiba datang sepeda motor dengan kecepatan tinggi menabrak pasien, lalu pasien terjatuh dengan mekanisme yang tidak diketahui. Riwayat mual dan muntah disangkal, ditemukan perdarahan dari mulut, tidak ditemukan perdarahan hidung dan telinga. Dari hasil pemeriksaan primary survey, dijumpai gargling, bentuk dan gerak dada simetris Vesicular Breath Sound kanan sama dengan kiri, respirasi 22 kali per menit nadi 90, GCS 9 (E2M4V3). Pasien didiagnosis dengan cedera kepala sedang dengan fraktur mandibula. Penatalaksanaan yang diberikan adalah Intra Vena Fluid Drip (IVFD) Ringer Solution 10 tetes/menit (makro), mannitol drips 70cc/6jam, inj. Ceftriaxon 500mg/12jam, inj. ranitidine 25mg/12jam, paracetamol drips 500mg/8jam dan ORIF sebagai penatalaksanaan fraktur mandibula. Diagnosis fraktur mandibula ditegakkan berdasarkan temuan klinis. Tujuan penatalaksanaan fraktur mandibula adalah mengatur oklusi gigi, memerlukan stabilisasi dan mengembalikan maksilomandibular pretraumatik. ORIF pada kasus fraktur simfisis dan parasimfisis berupa pemasangan miniplat dan skrup untuk fiksasi berhasil mengembalikan fungsi estetik dan pengunyahan. Kata kunci: anak, cedera kepala, fraktur mandibula, penatalaksanaan ABSTRACT There are less than 15% cases of facial fractures in childen where the incidence increases when the child starts school and reaches its peak when the child enters adolescence. Mandibular fracture is the most common fracture among all facial fractures in children. A 10-years-old girl with decreased consciousness with active bleeding from mouth after a traffic accident. Approximately 3 hours before entering the hospital when the patient crossed the road suddenly came a motorcycle with high speed crashing into the patient, then the patient fell with an unknown mechanism. History of nausea and vomiting is denied, bleeding from mouth detected, no sign of nose and ear bleeding. From the results of the primary survey, there were gargling, Vesicular Breath Sound, right and left chest symmetrical movement, respiration 22 times per minute, pulse 90, GCS 9 (E2M4V3). Patients are diagnosed with moderate head injury with mandibular fractures. Management given is IVFD Ringer Solution 10 drops / minute (macro), mannitol drips 70cc / 6 hours, inj. Ceftriaxon 500mg / 12h, inj. ranitidine 25 mg / 12 hours, paracetamol drips 500 mg / 8 hours and ORIF as a mandibular fracture management. Diagnosis of mandibular fractures is based on clinical findings. The purpose of managing mandibular fracture is to regulate dental occlusion, requiring stabilization and restoring pretraumatic maxillomandibular. Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) in the case of symphysis and parasymfisis fractures in the form of miniplate and screw for fixation managed to restore aesthetic and masticatory functions. Keywords: child, head injury, mandibular fracture, management.