Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS USAHATANI CABAL MERAH (CAPSICUM ANNUM L) DI SUBAK ISEH, DESA SINDUWATI, KECAMATAN SIDEMEN, KABUPATEN KARANGASEM, BALI Goya Suwastawa, I Nyoman
dwijenAGRO Vol 1 No 1 (2010): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.094 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.1.1.260.%p

Abstract

The research was carried out to study farmer' s income and profit gained from an ordinary chili farm. The research was conducted at Subak lseh of Sinduwati village, Sidemen sub district, Karangasem regency. Thirty six farmers who cultivate ordinary chili with monoculture system ware taken randomly as samples. The research result show that the average large farm business was                         0.1353 ha   with          5,555.85 kg products/ha. While the approximate revenue was Rp 38,884,577.48/ha with the chili price of Rp 7,000.00/kg. Meanwhile farmer's expenditure was Rp I 2,825,949.69/ha, so farmer's income and net profit were Rp 38,884,577.84 and Rp 26,058,627.78/ha, where Return-Cost Ratio was 3.03. it means that the chili farm business give much benefit to the farmers. Key word : Farm business, Revenue, Pro fil, Return-Cost-Ratio
PERILAKU PETANI TERHADAP TEKNIK PEMELIHARAAN TANAMAN KAKAO: KASUS DI SUBAK-ABIAN ASAGAN, KECAMATAN SELEMADEG TIMUR, KABUPATEN TABANAN Goya Suwastawa, I Nyoman
dwijenAGRO Vol 3 No 1 (2012): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.06 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.3.1.283.%p

Abstract

Salah satu komoditas andalan pada sektor perkebunan yang memiliki nilai ekonomis adalah kakao. Kualitas kakao yang dihasilkan di Indonesia tidak kalah dengan kakao dunia yang dihasilkan di Ghana dan Pantai Gading apabila dilakukan fermentasi secara baik. Kondisi alam seperi cuaca yang tidak menentu, pengembangan kakao Indonesia termasuk di Bali masih menghadapi masalah yang kompleks seperti rendahnya produktivitas dan kualitas buah dan biji kakao yang dihasilkan oleh para petani. Sentra tanaman kakao di Bali adalah di kabupaten Tabanan termasuk di Subak-abian Asagan, Kecamatan selemadeg Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap petani dan pengetahuan mengenai teknik pemeliharaan tanaman kakao, mengetahui intensitas interaksi petani dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan menggambarkan faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pemeliharaan tanaman kakao di Subak-abian Asagan. Sampel yang diambil adalah sebanyak 50 petani dari total populasi 79 oranng dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan adalah data primer dan sekunder dengan menggunakan teknik kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif.           Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sikap petani tergolong setuju terhadap teknik pemeliharaan kakao dengan rata-rata pencapaian skor sebesar 78,50  % dari skor maksimal. Rata-rata tingkat pengetahuan petani mengenai teknik pemeliharaan kakao adalah termasuk pada kategori tinggi, yaitu dengan rata-rata pencapaian skor sebesar 72,00 % dari skor maksimal. Rata-rata tingkat intensitas interaksi petani dengan PPL mengenai teknik pemeliharaan kakao di Subak-abian Asagan adalah tergolong tinggi, yaitu dengan rata-rata pencapaian skor sebesar 70,00 %. Beberapa faktor penghambat dalam penerapan teknik pemeliharaan tanaman kakao di Subak-abian Asagan adalah: (i) terbatasnya modal usahatani; (ii) tanaman yang relatif tua; dan (iii) serangan hama dan penyakit.Kata kunci: Kakao, sikap, pengetahuan, interaksi dna teknik pemeliharaan tanaman kakao
ANALISIS USAHATANI TOMAT STUDI KASUS, DI DUSUN TITIGALAR, DESA BANGLI, KABUPATEN TABANAN Goya Suwastawa, I Nyoman; Damur, Hilarius
dwijenAGRO Vol 4 No 1 (2014): dwijenAGRO
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.085 KB) | DOI: 10.46650/dwijenagro.4.1.321.%p

Abstract

Tomat memiliki banyak manfaat untuk kebutuhan konsumsi pangan sehingga memiliki peluang ekonomis yang tinggi untuk diusahakan oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya produksi, penerimaan dan pendapatan petani dan R/C ratio dari usahatani tomat. Penelitian ini dilakukan Di Dusun Titigalar, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan yang dipilih secara (sengaja). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang mengusahakan tanaman Tomat yang berjumlah petani, dan seluruhnya diambil sebagai Responden. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder dengan menggunakan teknik wawancara, kusioner, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis usahatani dan metode deskriftif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata - rata biaya total yang dikeluarkan Petani, di Dusun Titigalar, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan adalah Rp7.568.950,00 Dengan harga jual rata-rata Rp 6.000 kg. Rata-rata penerimaan petani dari usahatani Tomat per musim tanam adalah sebesar Rp 14.736.000 per luas garapan. Penerimaan Rata-rata per hektar adalah Rp 69.739.706,58 ha serta pendapatan Rata-rata per petani per musim tanam adalah Rp. 7.167.050,00 per luas garapan dengan rata-rata pendapatan perpetani per hektar adalah Rp 33.918.835,78 ha. Dengan R/C yang telah dianalisis didapat 1,95 maka berarti bahwa usahatani tomat yang diusahakan di Dusun titigalar tersebut adalah menguntungkan.Kata Kunci : Tomat, Biaya, Pendapatan