This Author published in this journals
All Journal Profetika
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MANAJEMEN PEMBELAJARAN TAHFIZH AL-QUR’AN DI PESANTREN AL-KAHFI SURAKARTA DAN PESANTREN NURUL IMAN KARANGANYAR Kamaludin, Hamzah; Hidayat, Syamsul; Ali, Mohamad
Profetika: Jurnal Studi Islam Vol. 21, No. 1, Juni 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/profetika.v21i1.11061

Abstract

A good case needs to be managed well too if you want to get good results. Likewise with the study of tahfizh of the Qur'an, of course it must be managed properly. Then there must be a management role to manage. If management runs well, the results obtained will be optimal. The purpose of this research is to study the management of Al-Qur'an tahfizh learning in the Al-Kahfi Islamic Boarding School in Surakarta and the Nurul Iman Karanganyar Islamic Boarding School, and to study the learning and management planning of Al-Qur'an tahfizh learning related to relationships. This type of research is a qualitative study using descriptive. This research uses the type of field research. Data collection techniques in this study were carried out by observation, interview and documentation. Instead of the Al-Kahfi Islamic Boarding School in Surakarta and Islamic Boarding School Nurul Iman Karanganyar added planning, organizing, implementing, protecting, and evaluating. Here are some differences, namely: (1) Planning. In the Al-Kahfi Islamic Boarding School in Surakarta target students memorization 5 juz, 3 juz, and 2 juz per year. The strategy taken to achieve the target is halaqoh while the Nurul Iman Karanganyar Pesantren has a target of memorizing 30 juz and 20 juz for 3 years. There are five strategies implemented, standardization, recitation, ziyadah, juziyah, tasmi ?and muroja'ah. (2) Organizing. In the Al-Kahfi Islamic Boarding School Surakarta there is no marhala musyrif while in the Nurul Iman Islamic Boarding School Karanganyar including the marhala musyrifah which is responsible for listening to students one sitting one-time juz as a substitute for juz. (3) Implementation. In the Al-Kahf Islamic Boarding School the stages in learning have not been activated and also in encouraging rote learning the students deposit memorization according to the target without any standard conversion to the next juz, in the Islamic Boarding School Nurul Iman Karanganyar the ways in which learning has been helped also when driving rote learning the students deposit their rote according to the target with the standard juziyah as a condition for moving to the next juz. (4) Evaluation. In the case of the evaluation of learning in the Al-Kahfi Islamic Boarding School Surakarta, it was discussed at the request of each musyrif because there was no support, whereas in the Islamic Boarding School Nurul Iman Karanganyar in the implementation of learning, assistance, and evaluation, according to the standards set forth in the SOP of learning Tahfiz Al- The Qur'an.Suatu perkara yang baik perlu untuk dikelola dengan baik pula jika ingin mendapatkan hasil yang baik. Begitupun dengan pembelajaran tahfizh Al-Qur?an, tentu harus dikelola dengan baik. Maka harus ada peran manajemen untuk mengaturnya. Jika manajemen berjalan dengan baik, maka hasil yang diperoleh akan optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen pembelajaran tahfizh Al-Qur?an di Pesantren Al-Kahfi Surakarta dan Pesantren Nurul Iman Karanganyar, serta mengetahui perbedaan dan persamaan manajemen pembelajaran tahfizh Al-Qur?an antara keduanya. Jenis penelitian ini berupa penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriftif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen pembelajaran tahfizh Al-Qur?an di Pesantren Al-Kahfi Surakarta dan Pesantren Nurul Iman Karanganyar meliputi perencanaan, pengorganisian, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi. Namun dalam penerapan manajemen tersebut terdapat beberapa perbedaan yaitu:  (1) Perencanaan. Di Pesantren Al-Kahfi Surakarta target hafalan santri 5 juz, 3 juz, dan 2 juz per tahun. Strategi yang ditempuh untuk mencapai target tersebut berupa halaqoh sedangkan Pesantren Nurul Iman Karanganyar memiliki target hafalan 30 juz dan 20 juz selama 3 tahun. Strategi yang dilkukan ada lima tahap, standarisasi, tilawah, ziyadah, juziyah, tasmi? dan muroja?ah. (2) Pengorganisasian. Di Pesantren Al-Kahfi Surakarta tidak ada musyrif marhala sedangkan di Pesantren Nurul Iman Karanganyar terdapat musyrifah marhala yang bertanggungjawab menyimak santri satu juz satu kali duduk sebagai syarat pindah juz. (3) Pelaksaanaan. Di Pesantren Al-Kahfi tahapan-tahapan dalam pembelajaran belum dijalankan dan juga dalam menyetorkan hafalan para santri menyetorkan hafalan sesuai target tanpa ada standar perpindahan ke juz berikutnya, sedangkan di Pesantren Nurul Iman Karanganyar tahapan-tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran sudah dijalankan serta dalam menyetorkan haafalan para santri menyetorkan hafalannya sesuai dengan target dengan ada standar juziyah sebagai syarat untuk pindah ke juz berikutnya. (4) Evaluasi. Dalam hal pelaksanaan evaluasi pembelajaran tahfizh di Pesantren Al-Kahfi Surakarta, penilaian diserahkan kepada masing-masing musyrif karena belum ada strandar penilaian yang jadi pedoman, sedangkan di Pesantren Nurul Iman Karanganyar dalam pelaksaan evaluasi pembelajaran, pemberian nilai didasarkan pada standar penilaian yang sudah ditentukan sebelumnya yang tertuang dalam SOP pembelajaran tahfizh Al-Quran.