Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Farmasis: Jurnal Sains Farmasi

Pengaruh Variasi Konsentrasi Na-CMC sebagai Gelling Agent Terhadap Stabilitas Fisik dan Kimia Sediaan Gel Ekstrak Daun Sereh Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) Alma Dita Rizkia; Syaputri, Fauzia Ningrum; Tugon, Titian Daru Asmara
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 1 (2022): FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i1.5295

Abstract

Pendahuluan: Jerawat (Acne vulgaris) adalah penyakit dermatologis ditandai dengan peradangan pada unit pilosebaceous. Tanaman sereh wangi sangat bermanfaat untuk mengatasi jerawat dan mencegah timbulnya noda bekas jerawat yang dapat mengganggu wajah. Penelitian dengan variasi konsentrasi gelling agent ini perlu dilakukan karena gelling agent dapat mempengaruhi karakteristik dan stabilitas fisik sediaan gel. Gelling agent memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan apabila gelling agent digunakan dalam konsentrasi yang tingi dapat menyebabkan tekstur gel yang terlalu kental sehingga gel akan sulit dikeluarkan dan kemasan. Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk menentukan formula optimal dan pengaruh variasi konsentrasi Na CMC sebagai gelling agent terhadap stabilitas fisik dan kimia ekstrak daun serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle). Metode: Uji stabilitas sediaan gel yang dilakukan yaitu organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat, pH,  viskositas dan stabilitas freeze-thaw. Sediaan gel ekstrak daun serai wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) dibuat dalam tiga formula dengan konsentrasi gelling agent yang bervariasi yaitu Formula I (Na CMC 1,5 persen), Formula II (Na CMC 2 persen dan Formula III (Na CMC 2). ,5 persen). Hasil: Variasi konsentrasi Na CMC sebagai gelling agnent dapat mempengaruhi stabilitas fisik dan kimia sediaan gel sereh wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) yaitu konsistensi sediaan gel semakin kental, intensitas warna semakin pekat, menurunkan nilai pH, nilai daya sebar, dan nilai viskositas, serta meningkatkan nilai daya lekat sediaan gel. Kesimpulan: Stabilitas formula yang paling optimum adalah Formula I dengan Na-CMC sebagai pembentuk gel pada konsentrasi 1. 5 persen
Fomulasi Sediaan Krim Minyak Atsiri Serai Wangi (Cymbopogon Nardus L. Rendle) dengan perbedaan konsentrasi emulgator Syaputri, Fauzia Ningrum; Anzaina Sukmawati; Nanda Raudhatil Jannah; Dwintha Lestari; Tugon, Titian Daru Asmara; Wulandari, Fitria
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 4 No 2 (2023): Vol. 4 No 2 (2023): Farmasis: Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v4i2.7554

Abstract

Latar belakang: Salah satu penyakit kulit adalah jerawat (acne vulgaris) dan bakteri yang umum menjadi penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acne. Tanaman yang dapat digunakan sebagai anti bakteri penyebab jerawat yaitu serai wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle), serai wangi memiliki kandungan kimia flavanoid dan banyak terkandung citronelal. Mnyak serai wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) dibuat dalam sediaan krim sehingga mudah untuk digunakan dan konsentrasi yang digunakan adalah 2,09 persen. Tujuan: Untuk menentukan perbedaan pengaruh konsentrasi emulgator asam stearat F1, F2, F3 (3 persen, 2,5 persen, 1,5 persen) dan trietanolamin F1, F2, F3 (2 persen, 3 persen, 4 persen) terhadap stabilitas krim mengandung minyak atsiri serai wangi sebelum dan setelah freeze thaw. Metode: evaluasi yang dilakukan yaitu cycling test dengan beberapa parameter uji seperti uji organoleptis, uji homogenitas, , uji viskositas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji tipe krim. Hasil: F3 merupakan formula yang memiliki stabilitas paling baik setelah dilakukan evaluasi freeze thaw dengan karakteristik sediaan tekstur semi solid, warna putih kekuningan, bau khas minyak serai wangi, memiliki pH 6,03, daya sebar 6.8 cm, serta daya lekat 6,29 detik dan membentuk tipe M/A. memiliki sifat alir pseudoplastis tiksotropik dengan viskositas 4.000-40.000 cPs (seluruh pengujian pengambilan data dengan metode 3 replikasi). Variasi konsentrasi emulgator memberikan perbedaan pada hasil pH semakin banyak trietanolamin maka semakin basa sediaan pada dan mempengaruhi hasil daya sebar. Kesimpulan: Dari seluruh hasil uji evaluasi dapat disimpulkan bahwa formula 3 memiliki kestabilan yang optimal dengan konsentrasi asam stearat 1,5 persen dan trietanolamin 4 persen.