Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Motivasi Ibu Bekerja Dengan Tahap Perkembangan Keluarga Anak Usia Remaja Di Kota Tangerang Rina Puspitasari
Jurnal Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v9i1.131

Abstract

Background: Working mother has a role as a worker and a mother including caring for children. Working mother which is caring adolescent are classified as middle adulthood, having the characteristics of career advancement and are responsible for health changes. Objective : This study aimed to gain an overview of working mothers’s motivation to take care adolescence. Methods : This study used qualitative research methods with a phenomenological approach. A purposive sample of eight participants were involved in the study. Data were collected through in depth interviews. Data analysis used the Collaizzi's method. Result : The results of the study of working mother’s motivation includes meeting the needs of self-actualization, meeting the economic needs of the family and meeting psychological needs. This result can be used by occupational health nursing to provide nursing intervention.Conclusion : Motivation of mothers to work with the stages of family development of adolescents to meet the needs of self-actualization including sustainable ideals, expanding relationships, and self-development; meet the economic needs of the family. Keywords: working mothers, adolescence, motivation
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TINGKAT STRES KERJA PADA STAFF STIKES YATSI Rina Puspitasari; Ayu Pratiwi; Ria Setia Sari
Jurnal Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v8i2.143

Abstract

Stress akibat kerja disebabkan oleh tekanan kerja, kurangnya dukungan manajerial, serta risiko kekerasan dan bullying. Stress akibat kerja yang dialami oleh pekerja jika tidak segera diatasi akan memberikan dampak baik bagi diri sendiri maupun perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh relaksasi otot progresif dalam menurunkan stres kerja pada staf STIKes Yatsi. Desain penelitian quasi eksperiment pre-post test without control group dengan 35 sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan nilai p-value 0,000 (p <0,05). Hal ini berarti terdapat pengaruh relaksasi otot progresif untuk menurunkan stres kerja. Rekomendasi penelitian bahwa relaksasi otot progresif diterapkan pekerja selama proses kerja. dan menjadi evidence based practice bagi perawat kesehatan kerja dalam mengatasi stress kerja pada pekerja.
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN APD DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA KARYAWAN DI PT STI TBK. CIKUPA KABUPATEN TANGERANG Rina Puspitasari; Desy Dwi Nurcahyanti
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v7i2.168

Abstract

Latar Belakang : Setiap tenaga kerja maupun perusahaan tidak ada yang menghendaki terjadinya kecelakaan hal tersebut merupakan naluri yang wajar dan bersifat universal bagi setiap makhluk hidup didunia . Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian kecelakaan yang berhubungan dengan aktifitas atau kegiatan dalam pekerjaan. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja karyawan diperusahaan. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan  desain penelitian deskriptif korelasi dan pendekatan crosssectionaldengan sampel sebanyak 80 responden. Hasil penelitian: ini menunjukan responden yang mengalami kecelakaan kerja sedang sebanyak 12 pekerja (15%) dan yang mengalami kecelakaan kerja ringan sebanyak 68 pekerja ( 85%) . uji statistik menggunakan Chi Square Test  menunjukkan bahwaada hubungan signifikan antara kepatuhan karyawan dengan kejadian kecelakaan kerja ( nilai p = 0,013) . Kesimpulan : diharapkan responden meningkatkan kesadaran  dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta meningkatkan kepatuhan dalam penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan mematuhi semua peraturan yang sudah ditetapkan di perusahaan guna menghindari kecelakaan kerja.
Pengaruh Pemberian Terapi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (Tens) Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Pasien Lansia Dengan Low Back Pain Di Fisioterapi Rumah Sakit An-Nisa Tangerang Tahun 2020 Rafika Ulandari; Rina Puspitasari
Jurnal Health Sains Vol. 1 No. 3 (2020): jurnal health sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v1i3.33

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh lansia adalah gangguan sistem muskuloskeletal dengan “Low Back Pain” (LPB). Berfokus pada modalitas elektroterapi yang dapat memproduksi berbagai jenis gelombang elektronik untuk meredakan rasa nyeri, termasuk pada kasus LBP. Beberapa review elektroterapi yang berbasis bukti menemukan bahwa terapi dengan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) bermanfaat pada beberapa pasien dengan LBP. Terlepas dari adanya bukti mengenai manfaat dari terapi TENS untuk kasus LBP, TENS merupakan modalitas yang sering diberikan pada kasus LBP dikarenakan tingginya permintaan terhadap intervensi nonfarmakologis yang non invasif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh pemberian terapi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) terhadap pengurangan nyeri pada pasien lansia dengan Low Back Pain di Fiioterapi Rumah Sakit An-Nisa Tangerang Tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain quasi eksperimental design : one group pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 responden. Tehnik yang digunakan untuk pengambilan data adalah total sampling . Hasil penelitian : Berdasarkan uji statistik di dapatkan nilai P Value yaitu 0,007 maka dapat disimpulkan ada pengaruh antara pemberian terapi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) terhadap skala nyeri pada pasien lansia dengan Low Back Pain di Fisioterapi Rumah Sakit An-Nisa Tangerang. Kesimpulan : ada pengaruh antara pemberian terapi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) terhadap skala nyeri pada pasien lansia dengan Low Back Pain di Fisioterapi Rumah Sakit An- Nisa Tangerang
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Perawat Di Rs Mayapada Tangerang Tahun 2020 Kristina Natalya Rewo; Rina Puspitasari; Lastri Mei Winarni
Jurnal Health Sains Vol. 1 No. 3 (2020): jurnal health sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v1i3.34

Abstract

Pelayanan instalasi rawat inap merupakan pelayanan yang sangat kompleks dan memberikan kontribusi yang paling besar bagi kesembuhan pasien rawat inap. Peranan seorang perawat saat melayani pasien di rawat inap sangatlah berpengaruh terhadap kesembuhan pasien. Tingkat stres kerja yang tinggi berpengaruh terhadap kinerja, kepuasan, produktivitas, dan perilaku caring perawat. Upaya pencegahan dan penanggulangan stres kerja perlu dilakukan untuk menghindari perawat dari berbagai dampak yang dapat terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada perawat di RS Mayapada Tangerang tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 285 responden. Tehnik yang digunakan untuk pengambilan data adalah random sampling dengan menggunakan rumus slovin sehingga sampel yang didapat sebanyak 166 orang.Hasil penelitian : Berdasarkan uji chi-square bahwa ada hubungan antara beban kerja dengan stress kerja perawat (p-value = 0,006), ada hubungan antara shift kerja dengan stress kerja perawat (p-value = 0,027), ada hubungan antara tuntunan tugas dengan stress kerja perawat (p-value = 0,014) dan ada hubungan antara kondisi kerja dengan stress kerja perawat (p-value = 0,021).Kesimpulan : terdapat hubungan antaraBeban Kerja, Kondisi Kerja, Tuntutan Tugas dan shift kerja dengan stres kerja pada perawat di RS Mayapada Tangerang tahun 2020.
HUBUNGAN KECEMASAN TENTANG PENULARAN PENYAKIT DENGAN PERAN KELUARGA DALAM PERAWATAN PENYAKIT TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASIR NANGKA KABUPATEN TANGERANG linda Silitonga; Ayu Pratiwi; Rina Puspitasari
Jurnal Health Sains Vol. 1 No. 5 (2020): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v1i5.53

Abstract

Tuberkulosis (TBC) menjadi masalah kesehatan global. Sepertiga populasi dunia tertular TBC dan menjadi penyebab utama kedua kematian dari penyakit menular diseluruh dunia. Penyakit Tuberkulosis dapat terjadi karena adanya perilaku dan sikap keluarga yang kurang baik. Begitupun dalam hal mempercepat proses penyembuhan pasien TB Paru diperlukan perawatan yang sangat intensif terlebih dari pihak keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kecemasan tentang penularan penyakit dengan peran keluarga dalam perawatan penyakit TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Pasir Nangka Kabupaten Tangerang. Desain penelitian termasuk survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel sebanyak 106 responden. Pengambilan sampel menggunakan tehnik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil berdasarkan analisis univariat dari 106 responden mayoritas kecemasan berat sebesar 43,4% dan peran keluarga baik sebesar 60,4%. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat ada hubungan antara kecemasan tentang penularan penyakit (p-value 0,000) dengan peran keluarga dalam perawatan penyakit TB Paru. Kesimpulan adanya hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan peran keluarga. Saran agar responden dapat aktif dan meningkatkan pengetahuannya mengenai penyakit TB Paru dan juga cara pencegahannya, supaya dapat membedakan mana yang perlu dicemaskan dan mana yang tidak perlu dicemaskan, dan agar dapat menumbuhkan kesadaran kepada keluarga juga masyarakat supaya bahu membahu untuk melakukan upaya perawatan penyakit TB Paru.