Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISTIK SENSORIS PRODUK MINUMAN WHEY FERMENTASI DENGAN PENGGUNAAN PERSENTASE SUKROSA Muhammad Taufik; Fatma Maruddin
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 30 No. 1 (2020): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24961/j.tek.ind.pert.2020.30.1.36

Abstract

Whey dangke is a byproduct of the dangke industry and has not been utilized. The application of whey dangke to be a fermented beverage will provide functional and economical use values. Fermented whey products need to study the use of sugar in connection with future consumer preferences. Sucrose can be metabolized by microorganisms. The use of sucrose and the activity of microorganisms during fermentation can influence the sensory assessment of the final product of whey fermentation. The purpose of this research was to determine the sensory physical characteristics of fermented whey beverage products by adding various percentages of sucrose. The treatment in this research was the use of sucrose percentages of 3, 6, 9, and 12 % (w/v) and without the addition of sucrose and also using commercial products as a comparison. Sensory testing used 36 semi-trained panelists. Sensory assessment included sour taste, sweet taste, panelists' preference for aroma and appearance, and responsiveness of reception from panelists. The results showed that an increase in the percentage of sucrose causing whey fermentation of sour taste decreased, while the sweet taste, aroma and appearance preference increased. The panelist acceptance response to the sour and sweet taste of the fermented whey beverage product was the response received, while the panelist acceptance response to the aroma and appearance was from a neutral response to receiving. The used of 12% sucrose percentage in the processing of fermented whey drinks would produce drinks that are preferred by consumers. Keywords : whey dangke, fermentation, sucrose, sensory characteristics
PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI INSTALASI AIR MINUM DARI KAPASITAS 500 LPS MENJADI 900 LPS DI PDAM TIRTANADI CEMARA: DESIGN AND CONSTRUCTION OF DRINKING WATER INSTALLATION FROM 500 LPS TO 900 LPS CAPACITY IN PDAM TIRTANADI CEMARA Muhammad Taufik; Alfian Hamsi
DINAMIS Vol. 9 No. 2 (2021): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.673 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v9i2.7947

Abstract

Instalasi air minum adalah Jaringan atau sistem pendistribusian air minum dari sumber air melalui komponen penyalur dan penyambungnya untuk pemenuhan kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari. Perancangan ini dilakukan untuk penambahan kapasitas air minum di PDAM Tirtanadi Cemara dari 500 lps menjadi 900 lps dengan menggunakan perhitungan analitik metode Hazen William. Adapun parameter perancangannya yaitu diameter pipa outlet ke jaringan distribusi, kapasitas reservoir, dan kapasitas pompa yang digunakan. Pada hasil perhitungan didapatkan diameter Pipa outlet ke IPA Martubung adalah ∅ 0,8 m, jalur Pancing ∅ 0,5 m, dan jalur Karakatau ∅ 0,5 m. Untuk Kapasitas Reservoir yang dibutuhkan adalah 4536 m3 dengan diameter 16 m dan tinggi 12,5 m. Pada distribusi air minum ke IPA Martubung dibutuhkan 3 unit Pompa Booster dengan masing-masing kapasitas 300 KW, jalur pancing dibutuhkan 1 unit Pompa Booster dengan kapasitas 240 KW, dan jalur Karakatau dibutuhkan 1 unit Pompa Booster dengan kapasitas 225 KW, dan 1 unit Pompa Booster cadangan dengan kapasitas 240 KW. Hasil Simulasi menggunakan aplikasi Epanet berupa: Pressure dengan nilai maksimum = 1,37257952 Bar, nilai minimum = 0 Bar, dan Rata-rata = 0,836440156 Bar. Velocity dengan nilai maksimum = 1,0 m/s, nilai minimum = 0 m/s, dan Rata-rata = 0,632926829 m/s. Headloss dengan nilai maksimum = 26,03 m/km, nilai minimum = 0 m/km, dan Rata-rata = 2,939268293 m/km.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERMUTASI DAN KOMBINASI MELALUI MODEL BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) Muhammad Taufik
Edu Learning : Journal of Education and Learning Vol. 1 No. 1 (2022): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.574 KB)

Abstract

Model Belajar Tuntas (Mastery Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil Tujuan diadakan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk mengetahui penerapan Model Belajar Tuntas (Mastery Learning) dalam meningkatkan prestasi siswa pelajaran matematika. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam 3 siklus. Dari hasil tindakan yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan mencapai standar ideal. Dari 37,83 % pada Siklus l, dapat meningkat pada siklus 2 menjadi 69 % dan siklus 3 mencapai 75,53 %, dan secara klasikal telah mencapai ketuntasan. Hasil penelitian tindakan ini menunjukkan bahwa penerapan Model Belajar Tuntas (Mastery Learning) dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas XII-MIPA-4 dengan ketuntasan mencapai 93,33 %, dengan demikian penerapan Model Belajar Tuntas (Mastery Learning) efektif dalam meningkatkan Hasil Belajar Siswa pelajaran matematika di SMA Negeri 1 Selong Kab. Lombok Timur.