Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MERAJUT CINTA MELALUI KOMUNIKASI DALAM RUMAH TANGGA NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM Arifin Badri, Muhammad
Al-MAJAALIS Vol 2 No 1 (2014): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.569 KB)

Abstract

Artikel ini mengamati hal-hal apakah yang harus diperhatikan agar komunikasi antara suami dengan istrinya dapat berlangsung dengan baik?dan bagaimana aplikasi komunikasi yang baik dalam kehidupan Nabi shallallahu â??alaihi wa sallam? Pada artikel ini, penulis mencoba untuk menelusuri kiat-kiat sukses beliau dalam berkomunikasi bersama Shafiyah bintu Huyai yang terekam dalam hadis tentang komunikasi Nabi dengan beliau. Setelah mencermati komunikasi beliau ini terbukti bahwa di antara faktor keberhasilan beliau dalam berkomunikasi ialah keluhuran akhlaq beliau. Akhlaq beliau terrefleksi dalam empat hal; kerendahan hati, keuletan dalam mengutarakan alasan, dan menghormati lawan komunikasi. Kisah komunikasi beliau dengan Shafiyah bintu Huyai menjadi contoh nyata keberhasilan beliau dalam merajut keharmonisan dalam berumah tangga. Kata Kunci: Komunikasi, Shafiyah bintu Huyai, cemburu, keharmonisan, ucapan.
HAKIKAT CEMBURU DALAM RUMAH TANGGA (STUDI DESKRITIF TENTANG KEHIDUPAN NABI DENGAN ISTRI-ISTRINYA) Arifin Badri, Muhammad
Al-MAJAALIS Vol 2 No 2 (2015): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.523 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang salah satu dinamika kehidupan rumah tangga Nabi shallallahu â??alaihi wa sallam yaitu seputar kecemburuan di antara sesama istri-istri beliau. Kajian yang bertujuan untuk meluruskan pemahaman kaum lelaki tentang arti kecemburuan kaum istri. Banyak dari masyarakat menganggap bahwa kecemburuan adalah racun rumah tangga, karena dianggap sebagai bentuk intervensi istri terhadap kebebasan suami dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan bersosial. Penelitian ini membuktikan bahwa sejatinya rasa cemburu seorang istri adalah luapan dari rasa cinta dan kesetian sebagai seorang istri yang tidak ingin diduakan. Dari kajian ini terbukti pula bahwa rumah tangga Nabi S}allallahu â??alaihi wa sallam tidak luput dari berbagai kejadian yang dipicu oleh rasa cemburu, yang terefleksi dalam berbagai tindakan dan kejadian. Walau demikian, berbagai kejadian yang dipicu oleh kecemburuan antara sesama istri beliau tidaklah menyurutkan keharmonisan dan kasih sayang beliau kepada istri-istrinya. kiat-kiat yang beliau lakukan dalam menyelesaikan gejolak rasa cemburu di antara istri-istri beliau. Melalui penelitian ini, saya juga bertujuan untuk mengungkap sisi lain dari kehidupan berpoligami seperti yang dilakukan oleh Nabi S}allallahu â??alaihi wa sallam. Dengan demikian, pembaca mendapatkan gambaran yang lebih riil tentang dinamika kehidupan berpoligami, sehingga tidak ceroboh dalam memutuskan untuk berpoligami dan sebaliknya tidak anti pati dengannya. Kata kunci: Keharmonisan, Rasa cemburu, Cinta, Dinamika kehidupan, Seiya dan sekata, Cekcok bumbunya rumah tangga.
KEPUASAN BIOLOGIS DALAM HUBUNGAN SUAMI ISTRI PERSPEKTIF ISLAM Arifin Badri, Muhammad
Al-MAJAALIS Vol 3 No 1 (2015): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.497 KB)

Abstract

Penelitian ini mengulas tentang arti kepuasan biologis dan berbagai faktor syarâ??i yang dapat mendukung tercapainya kepuasan. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuktikan bahwa kepuasan dalam hubungan suami istri meliputi kepuasan biologis dan lainnya. Dengan demikian, bila pasangan suami istri atau salah satu dari keduanya belum berhasil mencapai kepuasan dalam hal biologis, namun bia jadi ia berhasil mendapatkan kepuasan dalam hal lainnya. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode analisa konteks atas data yang ditelusuri. Analisis data yang digunakan adalah metode analisis yang mengacu pada metode Interpretasi, merupakan sebuah metode yang memperantarai pada sebuah pesan, yang secara eksplisit dan implisit termuat dalam realitas. Penelitian ini membuktikan bahwa kepuasan biologis yang bagi banyak orang dianggap sebagai tujuan utama dari hubungan suami istri, sejatinya hanyalah sebagian kecil dari tujuan yang sebenarnya. Adanya kesalah pahaman ini, berdampak langsung pada perilaku suami istri. Dari mereka ada yang berusaha mendapatkan kepuasan biologis dengan berbagai cara, dan di sisi lain banyak dari mereka yang kecewa bahkan berputus asa, akibat gagal mendapatkannya. Adanya anggapan bahwa kepuasan biologis adalah tujuan utama pernikahan, seringkali menjadi biang bagi kehancuran rumah tangga, terutama di saat pasangan suami istri mulai dijangkiti kejenuhan. Suami atau istri sering kali mudah terjerumus dalam perselingkuhan, demi mendapatkan kepuasan biologis yang gagal ia dapatkan dari pasangannya. Suami atau istri seakan membenarkan mitos â??rumpu tetangga lebih hijau dari rumput sendiriâ?. Melalui penelitian ini, saya juga bertujuan untuk mengungkap berbagai syariat, yang terbukti efektif memudahkan suami dan istri untuk mencapai kepuasan biologis dari setiap hubungan mereka. Keyword: Kepuasan biologis, hubungan badan, keharmonisan,
KONSEP KAYA DAN MISKIN; STUDI ANALISA ATAS STATUS SOSIAL NABI MUHAMMAD Arifin Badri, Muhammad
Al-MAJAALIS Vol 3 No 2 (2016): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.73 KB)

Abstract

Sebagian masyarakat beranggapan bahwa Nabi s{allallahu â??alaihi wa sallam  hidup di bawah garis kemiskinan. Adanya pemahaman ini merangsang munculnya berbagai sikap yang menyimpang, jauh dari syariâ??at Islam. Karena terobsesi dari kesalahan di atas, sebagian masyarakat bermalas-malasan dalam bekerja, dengan dalih meneladani Nabi s{allallahu â??alaihi wa sallam yang hidup dalam kemiskinan. Sebagaimana kesalah pahaman ini telah mendorong sebagian orang untuk membuat opini bahwa agama Islam merestui kemiskinan di tengah-tengah masyarakat. Bahkan sebagian orang beranggapan bahwa menjadi orang miskin lebih utama dibanding menjadi orang yang kaya raya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari fakta yang sebenarnya tentang kedudukan positif kaya dan miskin bagi orang Islam. Penelitian ini mengungkap status sosial Nabi s{allallahu â??alaihi wa sallam, guna meluruskan pemahaman menyimpang yang beredar di masyarakat.Kajian ini adalah kajian kuantitatif yang akan memusatkan pada data-data hadis dan perjalanan hidup Nabi Muhammad terkait status social beliau, untuk kemudian dianalisa pada sisi regulasi perekonomian beliau dari permulaan hingga akhir kehidupannya bersama istri-istri beliau dan para sahabatnya.  Berbagai data dari Al Qurâ??an, al hadi>ts dan juga sejarah kehidupan Nabi s{allallahu â??alaihi wa sallam membuktikan bahwa beliau adalah seorang yang kaya raya. Namun demikian beliau memilih gaya hidup sederhana, bukan karena pelit namun karena beliau lebih memilih untuk membelanjakan harta kekayaannya pada berbagai hal yang lebih penting dan membawa manfaat lebih besar.Keyword: Miskin, kemiskinan, kaya, kekayaan
KORELASI ANTARA KESALEHAN SOSIAL DENGAN KASUS PERCERAIAN DALAM RUMAH TANGGA (STUDI ANALISIS KASUS PERCERAIAN NABI DENGAN HAFSAH) Arifin Badri, Muhammad
Al-MAJAALIS Vol 4 No 1 (2016): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.207 KB)

Abstract

AbstrakSering kali kes}alehan sosial yang terefleksi pada kepekaannya terhadap kebutuhan pasangan suami dan istri tidak dimainkan peranannya secara proporsional bagi kelangsungan rumah tangga. Sering juga suami dan istri mencukupkan diri dengan bekal kes}alehan individualnya, yang terefleksi pada ketekunannya menunaikan berbagai ibadah praktis, sehingga aspek sosial dalam rumah tangganya jauh dari perhatian atau bahkan dengan sadar diabaikan. Penelitian ini mengulas tentang keberadaan kes{alehan sosial dan perannya dalam kelangsungan rumah tangga. Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka penulis berusaha menganalisis kisah perceraiaan Nabi s{allallahu â??alaihi wa sallam dengan istrinya, Hafs{ah rad{iallahu â??anha, guna mengetahui latar belakang terjadinya perceraian tersebut. Penelitian ini membuktikan bahwa rumah tangga seorang yang s}aleh individualnya bisa saja kandas dengan perceraian, akibat dari terabaikanya aspek kes}alehan sosial, yang menjadi biang terjadinya kelalain dalam menjalankan hak istri atau suaminya. Pada penelitian ini, terungkap pula bahwa semangat menunaikan ibadah kepada Allah Taâ??ala sepatutnya ditunaikan secara proporsional, sehingga tidak menyebabkan suami atau istri terperangkap pada dosa sosial yaitu dengan mengabaikan hak-hak pasangannya.Kata Kunci: Kes}aleh}an sosial, perceraian, keharmonisan,
STUDI ANALISIS EKSISTENSI KEMEWAHAN DALAM KELUARGA NABI MUHAMMAD Arifin Badri, Muhammad
Al-MAJAALIS Vol 4 No 2 (2017): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.178 KB)

Abstract

Hidup sederhana bagi orang yang penghasilannya cekak adalah satu hal yang wajar. Namun berbeda halnya bila hidup sederhana dilakukan oleh orang yang memiliki penghasilan melimpah. Sebagaimana orientasi hidup seseorang sering kali mengalami pergeseran seiring dengan perubahan status sosial seseorang. Karena biasanya seseorang menyusun orientasi hidupnya berdasarkan kemampuan dan potensi yang ia miliki. Dengan demikian, seiring dengan perubahan kemampuan dan potensi yang ia miliki maka iapun merubah orientasi hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bahwa perubahan status sosial dan potensi yang dimiliki seseorang bisa saja tidak membawa perubahan orientasinya, yaitu bila perubahan tersbeut terjadi pada diri orang yang beriman kokoh. Dengan mengangkat beberapa kisah nyata dalam kehidupan keluarga Nabi s}allallahu â??alaihi wa sallam sebagai bahan kaian utama. Penelitian ini membuktikan bahwa keteguhan iman seseorang yang berorientasi akhirat tidak goyah dan berubah gaya hidupnya walaupun status sosial dan potensi yang dimiliki telah berubah. Meningkatnya status sosial dan pontensi yang dimiliki oleh orang yang beriman terbukti semakin meneguhkan orientasi akhiratnya sebagaimana yang terjadi pada diri dan keluarga Nabi s}allallahu â??alaihi wa sallam Kata Kunci: Kemewahan, Orientasi hidup,
KORELASI ANTARA PERNIKAHAN DENGAN PERDAMAIAN SOSIAL MASYARAKAT (STUDI KASUS TERHADAP PERNIKAHAN NABI MUHAMMAD DENGAN JUWAIRIYAH BINTI AL HARIS DAN UMMU HABIBAH BINTI ABI SUFYAN) Arifin Badri, Muhammad
Al-MAJAALIS Vol 5 No 1 (2017): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.557 KB)

Abstract

Pernikahan yang secara formal mengikat dua insan, yaitu suami dan istri, adalah untuk meraih keharmonisan dan ketenangan. Namun pada kenyataannya, banyak keluarga atau rumah tangga yang kehilangan keharmonisan dan ketenangan yang sebelumnya didambakan. Mulailah muncul pertikaian dan permusuhan antara kedua pasangan suami istri karena masalah masalah KDRT misalnya, bahkan permusuhan itu merambat pada kedua pihak keluarga mereka. Pertikaian itu sering kali menjadikan kedua keluarga bahkan suku tersebut kehilangan ikatan emosional yang erat. Banyak masalah social yang sejak dahulu, sejarah hidup manusia, sering kali diwarnai oleh peperangan, baik antara perorangan, kelompok, suku bahkan negara. Padahal kedamaian dalam hidup adalah hajat setiap insan dan setiap masyarakat, salah satu kunci utama bagi terciptanya kebahagian hidup. Namun demikian, seringkali perseteruan, persaiangan apalagi hingga berujung pada peperangan, seakan memupus semuanya. Karenanya, sudah sepatutnya bila setiap insan, terlebih tokoh di setiap masyarakat dengan berbagai latar belakangnya, berperan aktif mewujudkan dan mengupayakan kembali kedamaian yang telah terenggut oleh pertikaian dan peperangan. Dengan demikian, dampak buruk pasang surut hubungan sosial antara sebagain kelompok masyarakat, dapat ditanggulangi atau diobati. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bahwa pernikahan dapat dijadikan media perajut perdamaian antar kelompok kelompok yang terperangkap dalam pertikaian, yaitu dengan dua kisah pernikahan Rasulullah s}allallahu ?alaihi wa sallam, sebagai obyek utama penelitian. Setelah meneliti kedua kasus pernikahan beliau, terbukti bahwa beliau berhasil mengembalikan kedamaian yang sempat sirna akibat peperangan. Kedua kasus tersebut bisa dijadikan pilot projek untuk merajut perdamaian di tengah masyarakat kita yang mulai terasa rapuh akibat maraknya kasus tawuran antar suku, kampung, dan perang antar penganut agama.