Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KORELASI ANTARA SURAT AL-NAHL 78 DENGAN GAYA BELAJAR MANUSIA Yuhadi, Irfan
Al-MAJAALIS Vol 5 No 1 (2017): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.349 KB)

Abstract

Melalui pendidikan seorang manusia mampu memahami perintah dan larangan yang dibebankan kepadanya. Di dalam Surat An-Nahl ayat 78 disebutkan tentang kondisi awal manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berpengetahuan. Namun Allah telah melengkapi manusia dengan tiga perangkat penting dalam mengakses pengetahuan, yaitu; pendengaran, penglihatan dan hati. Ketika ketiga perangkat tersebut dioptimal fungsinya untuk belajar, niscaya hasil pendidikan dapat lebih maksimal dalam durasi waktu yang tidak terlalu panjang. Penelitian ini fokus pada: (1) tafsir dari Surat An-Nahl ayat 78, (2) konsep gaya belajar manusia, (3) korelasi antara Surat An-Nahl ayat 78 dengan gaya belajar manusia. Pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), Adapun teknik dalam pengumpulan data adalah: pertama, menelusuri tafsir Surat An-Nahl ayat 78 pada beberapa kitab tafsir. Kedua, menelusuri konsep tentang gaya belajar manusia. Ketiga, menganalisis dan menemukan korelasi antara Surat An-Nahl ayat 78 dengan gaya belajar manusia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa korelasi antara Surat An-Nahl ayat 78 dengan gaya belajar manusia adalah saling terkait dan saling melengkapi. Gaya belajar visual dan auditorial sejalan dengan Surat An-Nahl ayat 78. Jika dalam teori gaya belajar hanya menyebutkan tentang perangkat pengakses keilmuan, maka dalam Surat An-Nahl ayat 78 melengkapinya dengan menambahkan perangkat filter keilmuan, yaitu hati atau akal.
EFEKTIFITAS KULIAH EKSTRA TAFSIR ALQURAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEILMUAN ALQURAN MAHASISWA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA AHWAL SYAKHSIYAH DAN ILMU HADITS DI STDI IMAM SYAFI’I JEMBER) Yuhadi, Irfan
Al-MAJAALIS Vol 5 No 2 (2018): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.566 KB)

Abstract

Tafsir dalam istilah para ulama? adalah menerangkan makna Alquran, yang maksudnya lebih luas daripada sekedar menjelaskan lafazh yang musykil, dan lebih luas pula daripada sekedar menjelaskan makna yang zhahir. Ilmu tafsir Alquran merupakan salah satu ilmu mulia, yang hendaknya dipelajari oleh setiap muslim. STDI Imam Syafi?i Jember memiliki dua prodi, yaitu Ahwal Syakhsiyah dan Ilmu Hadits. Pembelajaran di STDI Imam Syafi?i Jember telah menggunakan standar KKNI. Di antara mata kuliah yang disederhanakan SKSnya adalah mata kuliah tafsir Alquran. Penelitian ini mengkaji: (1) pelaksanaan kuliah ekstra tafsir Alquran, (2) efektifitas kuliah ekstra tafsir Alquran, (3) saran dalam pelaksanaan kuliah ekstra tafsir Alquran agar menjadi lebih baik dan lebih efektif dalam meningkatkan keilmuan Alquran mahasiswa ahwal syakhsiyah dan ilmu hadits di STDI Imam Syafi?i Jember. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis penelitian ini adalah studi kasus. Adapun teknik dalam pengumpulan data adalah melalui teknik observasi, wawancara serta pemanfaatan dokumen yang berkaitan dengan rumusan masalah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) perkuliahan ekstra tafsir Alquran dilakukan sekali dalam sepekan dengan durasi 2 SKS per pertemuan. Perkuliahan tafsir Alquran dimulai dari juz 29 lalu berpindah pada juz 28. Adapun sistematika pembelajaran dimulai dari surat yang berada di awal juz; (2) kuliah ekstra tafsir Alquran sudah cukup efektif dalam rangka meningkatkan keilmuan Alquran mahasiswa, terutama pada sisi: a) kemampuan mahasiswa dalam mengetahui sabab al-nuzul suatu ayat atau surat, b) pengetahuan mahasiswa tentang makna ayat Alquran, dan c) menumbuhkan kecintaan para mahasiswa terhadap Alquran sehingga mereka merasa lebih nikmat ketika membaca Alquran dan lebih mudah dalam menghafal Alquran. Namun pada sisi pengambilan faidah dari suatu ayat masih kurang; (3) Saran yang utama adalah masalah waktu pelaksanaan kuliah ekstra, sebaiknya dilakukan di pagi hari. Hendaknya setiap mahasiswa yang mengikuti kuliah ekstra tafsir Alquran mempunyai kitab ajarnya, agar memudahkan dalam menyerap materi tafsir yang sedang disampaikan.
EFEKTIFITAS PENYEBARAN PESAN AL-QURAN SEBAGAI KONTRIBUSI DALAM MEMBENTUK GENERASI QURANI Yuhadi, Irfan
Al-MAJAALIS Vol 6 No 1 (2018): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.364 KB)

Abstract

Al-Quran merupakan sebuah kitab suci yang berisi petunjuk bagi manusia sekaligus pembeda antara kebaikan dengan keburukan. Di dalam Al-Quran terdapat perintah untuk melakukan kebaikan dan ada pula perintah untuk menjauhi berbagai keburukan. Oleh karena itu, maka orang- orang yang beriman perlu diingatkan dengan pesan-pesan dalam Al-Quran. Di era modern sekarang ini cara penyebaran pesan-pesan Al-Quran bisa dilakukan melalui media sosial. Sehingga hanya dalam waktu yang singkat pesan-pesan Al-Quran tersebut dapat viral tersebar ke penjuru nusantara melalui ponsel pintar mereka. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang: (1) konsep penyebaran pesan Al-Quran, (2) efektifitas penyebaran pesan Al-Quran, (3) saran dalam penyebaran pesan Al-Quran agar lebih efektif sebagai kontribusi dalam membentuk generasi Qurani. Pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pesan Al-Quran dibuat dengan mengambil potongan ayat-ayat Al-Quran, lalu disebarkan kepada beberapa koordinator yang tersebar di beberapa kota di Jawa Timur melalui berbagai sarana media sosial. (2) Penyebaran pesan Al-Quran melalui media sosial dinilai cukup efektif sebagai kontribusi dalam membentuk generasi. (3) Di antara saran agar penyebaran pesan Al-Quran menjadi lebih efektif adalah: (a) Memperbanyak tema tentang hubungan antar manusia, (b) Tidak menggunakan bahasa yang terlalu formal, (c) Desain tulisan dan gambarnya diperbagus.
TRADISI MUSLIMAH BERCADAR (STUDI LIVING HADIS PADA MASYARAKAT TEGAL BESAR JEMBER) Yuhadi, Irfan; Murtini, Nurul Budi
Al-MAJAALIS Vol 6 No 2 (2019): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.06 KB) | DOI: 10.37397/almajalis.v6i2.116

Abstract

Allah Subhanahu wa Ta?ala menjadikan wanita sebagai sesuatu yang indah dalam pandangan laki-laki. Salah satu godaan setan bagi kaum laki-laki adalah masalah wanita. Allah Subhanahu wa Ta?ala juga memerintahkan kepada para muslimah agar berhijab dengan mengenakan kerudung yang dapat menutupi kepala dan dada-dada mereka. Tegal Besar adalah sebuah kelurahan di kecamatan kaliwates kabupaten Jember Jawa timur. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang: (1) faktor pendorong dan tahapan yang dilalui oleh muslimah dalam mengenakan cadar, (2) tantangan yang dihadapi dan kenikmatan yang dirasakan oleh muslimah setelah mengenakan cadar, (3) hadis dan atsar yang mensyari?atkan muslimah untuk menggunakan cadar.Pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan model penelitian ini adalah studi living hadis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ada 7 faktor pendorong para muslimah tersebut untuk bercadar dan ada 6 tahapan yang dilalui oleh para muslimah hingga mereka berhasil untuk mengenakan cadar. (2) Ada dua tantangan yang dihadapi oleh muslimah setelah mengenakan cadar, yaitu: dituduh mengikuti aliran sesat dan dicela orang, namun mereka juga merasakan kenikmatan tersendiri setelah mereka kontinyu mengenakan cadar. (3) Terdapat nash-nash dalil yang mensyari?atkan muslimah untuk menggunakan cadar, baik dari hadis Nabi Shallalahu ?alaihi wa Sallam maupun dari atsar dari Sahabat dan Tabi?in.
LIVING HADIS: FENOMENA SARAPAN BERSAMA PASCA PENGAJIAN AHAD PAGI MASYARAKAT BANGAH SIDOARJO Yuhadi, Irfan; Murtini, Nurul Budi
Al-MAJAALIS Vol 7 No 1 (2019): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.927 KB) | DOI: 10.37397/almajalis.v7i1.124

Abstract

Kata sarapan berasal dari kata sarap yang diberi akhiran-an, kata sarap atau menyarap adalah kata kerja yang berarti makan sesuatu pada pagi hari. Sarapan yaitu makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum beraktivitas dan yang dimakan kurang lebih sepertiga dari makanan sehari. Sarapan banyak bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Sarapan akan terasa lebih menyenangkan jika dilakukan secara bersama-sama. Bangah adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Gedangan Sidoarjo Jawa Timur. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang: (1) konsep pengadaan sarapan bersama pasca pengajian ahad pagi, (2) manfaat kegiatan sarapan bersama pasca pengajian ahad pagi, (3) hadis-hadis yang mensyari?atkan untuk memberi makan orang lain serta makan bersama. Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan model penelitian ini adalah studi living hadis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Konsep pengadaan sarapan bersama pasca pengajian ahad pagi berawal dari keinginan untuk mengaplikasikan ilmu tentang keutamaan dan pahala yang besar bagi orang-orang yang memberi makan kepada para penuntut ilmu. Adapun sumber pendanaan kegiatan sarapan bersama pasca pengajian ahad pagi adalah dari infak para jamaah dan donatur masjid. (2) Kegiatan sarapan bersama pasca pengajian ahad pagi banyak membawa manfaat positif, baik dari secara personal maupun sosial. (3) Terdapat hadis-hadis yang mensyari?atkan untuk memberi makan orang lain serta hadis makan secara bersama-sama.
FENOMENA PRAKTIK CINGKRANG IMPLEMENTASI LARANGAN ISBAL Yuhadi, Irfan; Murtini, Nurul Budi
Al-MAJAALIS Vol 7 No 2 (2020): AL-MAJAALIS: JURNAL DIRASAT ISLAMIYAH
Publisher : Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.843 KB) | DOI: 10.37397/almajalis.v7i2.143

Abstract

Pakaian berfungsi untuk menutup aurat anak Adam dan juga sebagai perhiasan bagi mereka. Seorang muslim hendaknya menggunakan pakaian yang indah, namun tidak boleh berlebih-lebihan dan tidak diiringi rasa sombong ketika memakainya. Isbal secara istilah adalah memanjangkan, melabuhkan dan menjulurkan pakaian hingga menutupi mata kaki dan menyentuh tanah, baik karena sombong ataupun tidak. Mangunharjo merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Mayangan kota Probolinggo Jawa timur. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang: (1) faktor pendorong dan tahapan yang dilalui oleh seorang muslim dalam bercelana cingkrang, (2) tantangan yang dihadapi dan kenikmatan yang dirasakan oleh seorang muslim setelah bercelana cingkrang, (3) hadis-hadis yang mensyari?atkan seorang muslim untuk bercelana cingkrang. Pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan model studi living hadis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Ada 4 faktor pendorong para muslim Mangunharjo bercelana cingkrang dan ada 5 tahapan yang dilalui oleh para muslim tersebut hingga mereka berhasil mengenakan celana cingkrang. (2) Ada 5 tantangan yang dihadapi oleh muslim setelah mengenakan celana cingkrang dan ada 4 tantangan terberat yang mereka rasakan setelah mereka bercelana cingkrang. Namun di sisi lain mereka merasakan 4 kenikmatan setelah mereka kontinyu mengenakan celana cingkrang. (3) Terdapat beberapa hadis yang mensyari?atkan seorang muslim untuk bercelana cingkrang sebagai implementasi dari larangan isbal.