Katriani Puspita Ayu
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BAHASA TUBUH DALAM KOMUNIKASI POLITIK Katriani Puspita Ayu
Journal Ilmu Sosial, Politik, dan Ilmu Pemerintahan Vol. 1 No. 2 (2012): (8)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.934 KB)

Abstract

Komunikasi non verbal menjadi bahasa yang sering digunakan dalam menyampaikan pesan  atau informasi. Publik memahami bahwa bahasa verbal tidak selalu dapat mewakili maksud dan tujuan si pemberi informasi. Bahasa tubuh membantu khalayak dalam memahami ekspresi yang tidak diucapkan. Bahasa non verbal dapat berupa kinesik atau gerakan tubuh, sentuhan,  intonasi suara, gerakan mata, sikap diam dan postur tubuh. Bahasa tubuh dirasa amat penting eksistensinya dalam setiap aspek kehidupan, termasuk di bidang politik. Komunikator politik menggunakan bahasa tubuh untuk menyampaikan pesan melalui saluran-saluran tertentu untuk mempengaruhi target politiknya. Aktor politik dapat mempengaruhi khalayak dengan pesan- pesan politik yang persuasif sekaligus memberikan pencitraan yang baik melalui bahasa tubuh yang positif. Karenanya gerakan tubuh, kontak mata dan fisik, irama suara, bahkan bentuk  tubuh dapat mempengaruhi konstituen untuk percaya dan akhirnya menjatuhkan pilihan terhadap kandidattertentu.
BAHASA TUBUH DALAM KOMUNIKASI POLITIK Katriani Puspita Ayu
Journal Ilmu Sosial, Politik dan Pemerintahan Vol. 1 No. 2 (2012): JISPAR
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jispar.v1i2.344

Abstract

Komunikasi non verbal menjadi bahasa yang sering digunakan dalam menyampaikan pesan atau informasi. Publik memahami bahwa bahasa verbal tidak selalu dapat mewakili maksud dan tujuan si pemberi informasi. Bahasa tubuh membantu khalayak dalam memahami ekspresi yang tidak diucapkan. Bahasa non verbal dapat berupa kinesik atau gerakan tubuh, sentuhan, intonasi suara, gerakan mata, sikap diam dan postur tubuh. Bahasa tubuh dirasa amat penting eksistensinya dalam setiap aspek kehidupan, termasuk di bidang politik. Komunikator politik menggunakan bahasa tubuh untuk menyampaikan pesan melalui saluran-saluran tertentu untuk mempengaruhi target politiknya. Aktor politik dapat mempengaruhi khalayak dengan pesan- pesan politik yang persuasif sekaligus memberikan pencitraan yang baik melalui bahasa tubuh yang positif. Karenanya gerakan tubuh, kontak mata dan fisik, irama suara, bahkan bentuk tubuh dapat mempengaruhi konstituen untuk percaya dan akhirnya menjatuhkan pilihan terhadap kandidattertentu.