Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

THE POTENTIAL OF ACTIVE COMPOUNDS Polyscias Scutellaria AS INHIBITORS IN CERVICAL CANCER WITH VIRTUAL SCREENING APPROACH Muhammad Rizki Kurniawan; Aji Humaedi
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6836

Abstract

Cervical cancer is a gynecologic disease that has a high enough malignancy that affects women. In cervical cancer, it is known that the overexpression of Bcl-2 protein is 14.3% in non-invasive cervical carcinoma and 65.2% in invasive cervical carcinoma. The Bcl-2 protein is an important regulator of growth and differentiation pathways. Bcl-2 has anti-apoptotic activity but permeabilization occurs through the mitochondrial pathway, triggering the release of cytochrome c, which then interacts with Apaf-1 for caspase-9 activation and apoptosis occurs. This study aims to determine the mechanism of inhibition of overexpression of Bcl-2 protein by bioactive compounds from the Polyscias scutellaria plant with a virtual screening approach through in silico studies. The in silico study was carried out with the stages of tracking molecular targets, preparation, optimization, simulation and analysis of docking results. The results of the docking analysis showed that the bioactive compounds of the mangkokan plant provided inhibitory activity with gibbs energy values of -6.07, -5.18, -5.43 and -6.02, respectively. Thus the bioactive compounds from the mangkokan plant have potential as Bcl-2 inhibitors in cervical cancer.
THE POTENTIAL OF ACTIVE COMPOUNDS Polyscias Scutellaria AS INHIBITORS IN CERVICAL CANCER WITH VIRTUAL SCREENING APPROACH Muhammad Rizki Kurniawan; Aji Humaedi
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6836

Abstract

Cervical cancer is a gynecologic disease that has a high enough malignancy that affects women. In cervical cancer, it is known that the overexpression of Bcl-2 protein is 14.3% in non-invasive cervical carcinoma and 65.2% in invasive cervical carcinoma. The Bcl-2 protein is an important regulator of growth and differentiation pathways. Bcl-2 has anti-apoptotic activity but permeabilization occurs through the mitochondrial pathway, triggering the release of cytochrome c, which then interacts with Apaf-1 for caspase-9 activation and apoptosis occurs. This study aims to determine the mechanism of inhibition of overexpression of Bcl-2 protein by bioactive compounds from the Polyscias scutellaria plant with a virtual screening approach through in silico studies. The in silico study was carried out with the stages of tracking molecular targets, preparation, optimization, simulation and analysis of docking results. The results of the docking analysis showed that the bioactive compounds of the mangkokan plant provided inhibitory activity with gibbs energy values of -6.07, -5.18, -5.43 and -6.02, respectively. Thus the bioactive compounds from the mangkokan plant have potential as Bcl-2 inhibitors in cervical cancer.
PENGABDIAN MASYARAKAT MELALUI PHBS DENGAN PEMERIKSAAN KECACINGAN DAN HEMOGLOBIN PADA KELOMPOK SISWA SDN 01 CAWANG PAGI Aji Humaedi; Muhammad Rizki Kurniawan
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i1.1653

Abstract

SDN Cawang 01 Pagi pada dasarnya telah menerapkan hidup bersih pada siswanya hal tersebut tercermin pada himbauan cuci tangan yang di pasang pada kelas-kelas, tersedianya tempat cuci tangan di depan kelas, tersedianya ruang UKS serta keterlibatan siswa dalam membersihkan kelas. Tetapi, banyak penjual jajanan di depan SDN Cawang 01 Pagi yang higienitasnya tidak terjamin, sehingga penyebaran penyakit khususnya kecacingan mudah terjangkit. Kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah penyuluhan PHBS, pemeriksaan penyakit kecacingan, dan kadar hemogobin siswa/i SDN Cawang 01 Pagi. Pendekatan yang dilakukan berupa edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, pemeriksaan kemungkinan penyakit kecacingan dengan analisis sampel feses dan kadar hemoglobin. Hasilnya dari 73 siswa yang melakukan pemeriksaan, terdapat 3 siswa yang positif terinfeksi cacing. Gambaran hemoglobin siswa pada dasarnya normal dengan nilai rerata 13,3 g/dL.
Gambaran Kesehatan Glukosa Darah, Kolesterol dan Asam Urat Pada Guru dan Karyawan SDN Cawang Muhammad Rizki Kurniawan; Aji Humaedi
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 3: Agustus (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i3.70

Abstract

SDN (Sekolah Dasar Negeri) Cawang 01 Pagi merupakan salah satu sekolah dasar yang dekat dengan Universitas Binawan, lokasi SD terletak di Jalan Dewi Sartika No. 200, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Jarak antara SDN Cawang 01 Pagi dan Universitas Binawan kira-kira 500 meter. Tujuan pengabdian mengetahui gambaran kesehatan dari para responden, melalui penyuluhan dan pengambilan spesimen darah. Metode yang digunakan adalah wawancara dan penggunaan Point of Care Test (POCT) utntuk pengujian sampel. Hasil kegiatan PKM adalah penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis telah dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan ditandai dengan semangat peserta dalam melaksanakan pemeriksaan kesehatan, aktif bertanya dan komitmen bersama untuk melaksanakan hidup sehat sebagai program keberlanjutan. Simpulan, rata-rata kadar gula darah puasa perempuan lebih tinggi dari laki-laki, kadar asam urat diatas normal (besar dari 7,0 mg/dl) dapat menjadi faktor penyebab penyakit diabetes dan kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu penyakit hipertensi dan diabetes. Keberlanjutan perlu dilakukan pemeriksaan penyakit diabetes melitus, stroke, dan hipertensi.
GAMBARAN UREUM DAN KREATININ PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS DI RSUD KARAWANG: DESCRIPTION OF UREUM AND CREATININ IN CHRONIC KIDNEY FAILURE PATIENTS IN KARAWANG HOSPITAL Heriansyah Heriansyah; Aji Humaedi; NS Widada
Binawan Student Journal Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Binawan (LPPM Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.531 KB)

Abstract

Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh manusia. Penyakit ginjal kronik telah menjadi masalah kesehatan utama masyarakat di dunia. Hemodialisa menjadi pilihan untuk mengganti fungsi ginjal yang rusak dengan menentukan kadar ureum dan kreatinin dalam tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar ureum dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik pra dan post hemodialisa. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif. Populasi adalah pasien gagal ginjal kronik dengan jumlah sampel 149 pasien. Uji statistik menggunakan Paired T Test. Hasil analisis menunjukkan perbedaan kadar ureum dan kreatinin pra dan post hemodialisa dengan nilai p 0,000 (< 0,05). Dengan hasil tersebut, bahwa hemodialisa dapat menurunkan kadar ureum dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronis.
HUBUNGAN CRP DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN HEMATOKRIT, SERTA JUMLAH TROMBOSIT DAN LEUKOSIT PADA PASIEN FEBRIS Taufik Ermansyah; Aji Humaedi; Sarkosih
Binawan Student Journal Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Binawan (LPPM Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.896 KB)

Abstract

Pemeriksaan CRP pada serum dapat membantu menentukan ada atau tidaknya suatu infeksi/inflamasi yang ditandai dengan gejala febris. Selain itu, hasilpemeriksaan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht), jumlah trombosit, dan jumlah leukosit dapat dijadikan gambaran terkait pasien febris. TujuanPenelitian ini adalah mengetahui hubungan antara CRP dengan kadar hemoglobin dan hematocrit serta jumlah trombosit dan julmah leukosit padapasien dengan diagnosis febris di OMNI Hospital pulomas. Desain penelitian menggunakan studi korelasi (Correlation Study). Sumber data yang digunkanadalah data sekunder dari data rekam medik dengan jumlah sampel sebanyak 91 orang. Analisis statistik yang digunakan adalah Koefisien Korelasi Spearman(Spearman rho). Hasil penelitian 91 pasien febris menunjukkan tidak ada hubungan CRP dengan kadar hemoglobin dan hematokrit serta jumlah leukositdan trombosit ( p>0,05) sehingga kesimpulan data ditolak, dengan nilai dibawah syarat yang ditentukan.
Kadar Total Fenol dan Flavonoid Ekstrak Temu Kunci (Boesenbergia pandurata) Melalui Metode Ekstraksi Microwave Sadwika Najmi Kautsari; Aji Humaedi; Dian Rachma Wijayanti; Muhammad Safaat
ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia Vol 17, No 1 (2021): March
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/alchemy.17.1.46497.96-104

Abstract

Temu kunci (Boesenbergia pandurata) merupakan tanaman yang memiliki kandungan flavonoid dan fenol serta banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Namun, hingga kini temu kunci belum pernah diekstraksi dengan metode ekstraksi menggunakan microwave. Ekstraksi dengan menggunakan microwave memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan pada temu kunci sehingga dapat dihasilkan ekstrak temu kunci yang memiliki kadar total fenol dan flavonoid yang tinggi dengan waktu ekstraksi yang lebih sedikit. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar total fenol dan flavonoid ekstrak temu kunci yang diekstraksi dengan menggunakan microwave pada berbagai variasi waktu. Pembuatan ekstrak temu kunci dilakukan dengan meradiasi temu kunci dalam campuran etanol 70% pada tipe pemanasan Low selama 15 menit yang dibandingkan dengan tipe pemanasan Medium selama 3, 5, 7, 9, dan 12 menit. Berdasarkan penelitian, rendemen yang dihasilkan berkisar antara 5,91% - 9,7%. Kadar total fenol yang dihasilkan berkisar antara 6,69% - 9,18%, sedangkan kadar flavonoid berkisar antara 13,46% - 21,41%. Rendemen ekstrak temu kunci semakin meningkat dengan waktu ekstraksi yang lebih lama dan suhu yang lebih tinggi. Kadar total fenol dan flavonoid tertinggi adalah pada tipe pemanasan Medium selama 7 menit pada suhu 57 ℃.Total Phenol and Flavonoid Content of Fingerroot (Boesenbergia pandurata) by Microwave Assisted Extraction. Fingerroot (Boesenbergia pandurata) is a plant that contains flavonoids and phenols. It is often used as traditional medicine. However, fingerroot has never been extracted using a microwave-assisted extraction method. In fact, extraction using microwave has good potential to be developed so that the fingerroot extracts can be produced which have high levels of total phenols and flavonoids with less extraction time. Therefore, this study aims to determine the total phenol and flavonoids extracted by microwave at various times. The preparation of fingerroot extract was carried out by irradiated fingerroot in 70% ethanol mixture on Low heating type for 15 minutes, compared to Medium heating type for 3, 5, 7, 9, and 12 minutes. Based on the research, the yield produced ranged from 5.91% - 9.7%. The total phenol content produced ranged from 6.69% - 9.18%, while the levels of flavonoids ranged from 13.46% - 21.41%. The yield of fingerroot extract increased with longer extraction time and higher temperature. The highest total phenol and flavonoid levels were the Medium heating type for 7 minutes at 57 ℃. 
STUDI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA TERHADAP PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DI RT 04-05 CAWANG Tesha Sari Angrainy Rodesia; Aji Humaedi; Ani Rahayu
Binawan Student Journal Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Binawan (LPPM Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/bsj.v5i1.859

Abstract

Antibiotika merupakan obat yang yang berfungsi sebagai bakterida maupun bakteriostatik. Penggunaannya sering tidak tepat dan tidak rasional sehingga menyebabkan resistensi. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan dan informasi serta tata laksana antibiotika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan sikap penggunaan antibiotika bagi masyarakat terhadap peranan teknologi informasi. Penelitian deskriptif ini menggunakan metode Random Sampling dengan kuesioner sebagai instrumen untuk pengumpulan data yang dilaksanakan di wilayah RT 04-05 Kelurahan Cawang Kramat Jati. Hasil penelitian menunjukkan data variabel terbanyak adalah responden perempuan sebesar 63,3%,  usia 18-25 tahun sebesar 36,4%, pendidikan SMA sebesar 65,5%, dan pekerjaan sebagai karyawan swasta sebesar 52,7%. Tingkat pengetahuan warga terhadap penggunaan antibiotika masih sangat rendah yaitu sebesar  85,5%. Uji bivariat menunjukkan nilai signifikansi (p) sebesar 0,013 dan 0,015 (p<0,05). Dengan demikian, terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dan sikap penggunaan antibiotika terhadap peranan teknologi informasi dengan nilai p<0,005.