Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit akut yang bersifat endemik dan nyamuk Aedes sebagai vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang berkembang pada daerah tropis dengan temperatur lebih dari 16 derajat C dan pada ketinggian kurang dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Faktor iklim berpengaruh terhadap vektor DBD antara lain curah hujan, kelembaban dan suhu, di mana hujan menciptakan genangan air untuk perkembangbiakan nyamuk dan kelembaban berpengaruh terhadap umur nyamuk. Analisis yang digunakan adalah analisi univariat dan bivariat dengan uji korelasi regresi sederhana. Penelitian ini juga menunjukan hubungan kekuatan korelasi antar variabel. Populasi pada penelitian ini adalah rata-rata jumlah (DBD, curah hujan, kelembaban dan suhu) per bulan mulai Januari 2013 sampai dengan Desember 2017. Sampel menggunakan Total Sampling dengan jumlah 60 sampel. Hasil uji korelasi regresi sederhana menunjukkan nilai p-value(0,658) lebih dari a(0,05); r(0,058) untuk hujan, sedangkan nilai p-value(0,658) lebih dari a(0,05); r(0,059) untuk suhu dan nilai p-value(0,050) dan r(0,254) untuk kelembaban. Kesimpulan penelitian, tidak ada hubungan yang bermakna antara curah hujan dan suhu dengan kejadian demam berdarah. Ada hubungan yang bermakna antara kelembaban dengan kejadian demam berdarah di Kota Pekanbaru walaupun hubungannya bersifat lemah. Peneliti selanjutnya dapat memasukan variabel non-iklim serta penambahan jarak waktu penelitian