Tiara Aninditha
Faculty of Medicine Universitas Indonesia/Cipto Mangunkusumo Hospital, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Neurological Complication in Nasopharyngeal Carcinoma Tiara Aninditha; Anne Dina Subroto; Eny Nurhayati
eJournal Kedokteran Indonesia Vol 6, No 2 (2018): Vol 6, No. 2 (2018): Agustus
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nasopharyngeal Carcinoma (NPC) frequently cause neurological complication such as local ivasion, intracranial infiltration, radicular pain, metastatic spread to brain and spine, And stroke like syndrome due to hypercoagulation. This study was conducted to describe neurological complication in NPC and the factors that may influence. This was a cross sectional study used the data from medical records of patients were referred to neurology department for further assestement on neurological complication and stagging purpose from January until December 2014. Statistical analysis was done with SPSS for windows version 20.0. From 86 samples, mean of age was 49.23+11.28 years old, majority of men (73.3%), tumor size of T3 and T4 (68.6 %), and histopathologically non-keratinized (96.5%, Type II and III of WHO). Clinical onset of NPC were found in 11.89 months, and clinical onset of neurological complication were found in 14.32 months. Local invasion of NPC was noted in all samples (100%) with fifth cranial nerve involvement (26.1 %) of samples. The only factor that significantly influence neurological complication due to local invasion and intracranial infiltration was the size of tumor (p=0.032 ; p=0.02). It was concluded that the main neurological complications were cranial nerve lesions due to local invasion. There is a relationship between tumor size and local invasion and intracranial infiltration.
Pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh Akibat Pandemi COVID-19 Terhadap Tingkat Keparahan Nyeri Kepala Primer Tiara Aninditha; Stefen Weliadi Ali
eJournal Kedokteran Indonesia Vol. 10 No. 3 (2022): Vol 10, No. 3 Desember 2022
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23886/ejki.10.225.219-17

Abstract

Abstrak Pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi COVID-19 dapat menyebabkan peningkatan durasi penggunaan gawai, peningkatan stres dan kualitas tidur buruk pada mahasiswa dimana hal-hal tersebut dapat berkaitan dengan kejadian nyeri kepala primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan PJJ dengan tingkat keparahan nyeri kepala primer. Studi ini merupakan studi potong lintang, analitik observasional. Sampel diambil secara konsekutif mulai Desember 2020 sampai Mei 2021 menggunakan kuesioner elektronik kepada mahasiswa preklinik FKUI angkatan 2018, 2019 dan 2020. Tingkat stres diukur dengan PSS-10 dan kualitas tidur dengan PSQI. Terdapat 95 subyek nyeri kepala primer yang memenuhi kriteria (24,1%) dari total 393 responden. Mayoritas subyek (93,7%) mengalami peningkatan durasi penggunaan gawai selama PJJ dengan rerata 12,67±3,28 jam. Peningkatan durasi penggunaan gawai memiliki hubungan signifikan dengan peningkatan tingkat keparahan nyeri kepala primer (p=0,04). Sekitar 80% subyek mengalami stres sedang-berat dan 71,6% memiliki kualitas tidur buruk selama PJJ, namun tidak terdapat hubungan signifikan dengan peningkatan tingkat keparahan nyeri kepala primer (p>0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara peningkatan durasi penggunaan gawai dengan tingkat keparahan nyeri kepala primer. Kata kunci: durasi penggunaan gawai, kualitas tidur, nyeri kepala primer, pembelajaran jarak jauh, tingkat stres