Isbandono Hariyanto
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

CANTING: SENI DAN TEKNOLOGI DALAM PROSES BATIK Hariyanto, Isbandono
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 3, No 3 (2015): DIALEKTIKA RUPA DALAM KEBUDAYAAN KONTEMPORER
Publisher : Jurusan Seni Rupa STSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesian batik becomes a national pride for its existence has been acknowledged as the world cultural heritage. Batik making process cannot be separated from materials and tools being improved up to present. One of the tools used in batik making process is canting, a pen-like instrument used to apply wax to a cloth. The use of canting is irreplaceable since some experts said that the word batik is derived from the word ‘tik’ which means little and intricate, and a tool that can create little and intricate effects is canting. This article is specifically elaborates all about canting as the crucial tool in batik making process viewed from technical and aesthetic aspects.Keywords: Batik, Canting___________________________________________________________Batik menjadi suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena keberadaanya telah diakui sebagai warisan budaya dunia. Proses penciptaan karya batik tidak terlepas dari bahan dan alat yang telah disempurnakan terus menerus hingga saat. Salah satu alat dalam proses pembuatan karya batik adalah canting yang berfungsi untuk melekatkan lilin atau malam di atas permukaan kain. Keberadaan canting dalam proses penciptaan batik tak tergantikan oleh alat lain, dikarenakan menurut beberapa ahli bahwa kata batik berasal dari kata “tik” yang berarti kecil dan rumit, dan alat yang bisa menghasilkan efek kecil dan rumit adalah canting. Artikel ini secara khusus menguraikan mengenai seluk-beluk peralatan canthing sebagai peralatan utama dalam pembatikan yang tidak hanya dilihat dari aspek teknis semata melainkan juga dari aspek estetisnya.  Kata Kunci: Batik, Canting
BATIK GEDHOG KEREK SEBAGAI PRODUK AMENITIES HOTEL DI KABUPATEN TUBAN isbandono - Hariyanto
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 10, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v10i1.5119

Abstract

Kerek subdistrict is one of the centers of gedhog batik craftsmen in tuban regency.  Batik Kerek has its own characteristic because of the use of cotton yarn cutting materials woven and combined with a series of dynamic colors typical of coastal batik so that it looks exotic. The purpose of this research is to make innovation of batik products Gedhog Kerek as a hotel amenities in Tuban Regency. Research methods used are practice-led research, which is research that creates and reflects new work through practical research conducted. This research phase begins with data collection, data analysis, and presentation of analysis results. The results of the analysis are used as product design materials, starting from the pre-design, design, embodiment, presentation stages. The results of this study will be written in an accredited national scientific journal, registered copyright, and further cooperate with gedhog batik craftsmen in Kerek Subdistrict to be produced. Kecamatan Kerek merupakan salah satu sentra perajin batik gedhog yang ada di wilayah Kabupaten Tuban.  Batik Kerek memiliki ciri khas tersendiri karena penggunaan bahan pintalan benang kapas yang ditenun dan dipadukan dengan serangkaian warna dinamis khas batik pesisiran sehingga kelihatan eksotis. Tujuan penelitian ini adalah membuat inovasi produk batik Gedhog Kerek sebagai amenities hotel yang ada di Kabupaten Tuban. Metode penelitian yang digunakan berbasis praktik (Practice-led Research), yaitu penelitian yang menciptakan dan merefleksikan karya baru melalui riset praktek yang dilakukan. Tahapan penelitian ini diawali dengan pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis. Hasil analisis digunakan sebagai bahan perancangan produk, yang dimulai dari tahapan pra perancangan, perancangan, perwujudan, penyajian. Hasil penelitian ini akan dituliskan dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi, didaftarkan Hak Ciptanya, dan selanjutnya bekerja sama dengan perajin batik gedhog di Kecamatan Kerek untuk diproduksi.
PENCIPTAAN BATIK POSTMODERN (Pengadaptasian Elemen Artistik Lukisan Modern Indonesia dalam Teknik dan Motif Batik Tradisional Yogyakarta) Aruman Aruman; Deni Junaedi; Isbandono Hariyanto
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 3, No 1 (2014): MEI 2014
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1288.133 KB) | DOI: 10.24821/corak.v3i1.2342

Abstract

Over time, traditional batik art continue to be explored and developed by a community ofsupporters. Various techniques and styles continue to emerge and inspire each other. Recognized theexistence of the world community. Likewise with modern Indonesian painting, to date the work andthe artist is able to leave a deep imprint for generations thereafter until today.Starting from the traditional batik and painting modern Indonesia, known to this day -through the creation of research - development possibilities of adapting the technique of batik andmodern painting techniques, so as to give birth to a new style that can contribute to the survival ofYogyakarta batik. From the analysis of the traditional batik of Yogyakarta and painting modernIndonesia, found a wide variety of painting techniques and artistic elements that can be combinedand used in batik techniques, in this case a blend of traditional and artistic batik art modern paintingbatik can be categorized as postmodernism, lifting the spirit of the old with a new style.Keywords: motif, batik, postmodernism, painting, Yogyakarta Seiring berjalannya waktu, seni batik tradisional terus digali dan dikembangkan olehmasyarakat pendukungnya. Berbagai teknik dan gaya terus bermunculan dan saling menginspirasi.Eksistensinya diakui masyarakat dunia. Begitu juga dengan seni lukis modern Indonesia, hingga saatini karya dan senimannya mampu meninggalkan jejak yang mendalam bagi generasi setelahnyahingga saat ini.Berawal dari batik tradisional dan lukisan modern Indonesia yang dikenal hingga saat ini -melalui penelitian penciptaan - dikembangkan kemungkinan-kemungkinan pengadaptasian teknikbatik dan teknik lukis modern, sehingga mampu melahirkan gaya baru yang dapat disumbangkanbagi kelangsungan batik di Yogyakarta. Dari hasil analisa batik tradisional Yogyakarta dan seni lukismodern Indonesia, didapati berbagai macam teknik lukis dan elemen artistik yang dapat dipadukandan digunakan dalam teknik membatik, dalam hal ini perpaduan seni batik tradisional dan artistikseni lukis modern dapat dikategorikan sebagai batik postmodernisme, mengangkat spirit lamadengan gaya yang baru.Kata kunci: motif, batik, postmodernisme, lukis, Yogyakarta
PENCIPTAAN PRODUK BATIK ECO FRIENDLY DENGAN TEMA KENDARAAN TRADISIONAL KHAS YOGYAKARTA PIT ONTHEL (SEPEDA KAYUH) SEBAGAI UPAYA PENGUATAN INDUSTRI KREATIF KERAKYATAN DAN PARIWISATA Sugeng Wardoyo; Isbandono Hariyanto; Titiana Irawani
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.802 KB) | DOI: 10.24821/corak.v8i1.2776

Abstract

This article has title “Design of Eco Friendly Batik Products with traditional vehicle Pit Onthel (bicycle) theme as effort Yogyakarta Folk Creative Industry and Tourism. Yogyakarta city known called as bicycle city, because it was many people used to ride bicycle as traditional vehicle beside andong and becak. Recently has changed habit in use transportation models. Eco friendly batik products which is used natural dyes or non synthetic dyes. This product suitable to be applied, because it has high price, at the same time reduces the negatife impact of environment. So that Design of eco friendly batik products is an positive inovation, because demand of batik products also getting increase. Keywords: eco friendly, creative batik, natural dyes, traditional vehicle  Artikel ini berjudul “Desain Produk Batik Ramah Lingkungan dengan tema kendaraan tradisional Pit Onthel (sepeda) sebagai upaya Industri Kreatif dan Pariwisata Rakyat Yogyakarta. Kota Yogyakarta dikenal dengan sebutan kota sepeda, karena sudah banyak orang mengendarai sepeda sebagai kendaraan tradisional di samping andong dan becak. Baru-baru ini telah mengubah kebiasaan dalam menggunakan model transportasi. Produk batik ramah lingkungan yang digunakan pewarna alami atau pewarna non sintetis. Produk ini cocok untuk diterapkan, karena memiliki harga tinggi, sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Sehingga Desain produk batik ramah lingkungan adalah inovasi positif, karena permintaan produk batik juga semakin meningkat. Kata kunci: ramah lingkungan, batik kreatif, pewarna alami, kendaraan tradisional
TENUN LURIK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JAWA Isbandono Hariyanto
Corak : Jurnal Seni Kriya Vol 2, No 2 (2013): NOVEMBER 2013
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1132.64 KB) | DOI: 10.24821/corak.v2i2.2334

Abstract

Weaving itself is generally defined as the process of making cloth by crossing threadsvertically (lungsi) and horizontal (weft) using a loom.There are dynamics in the presence of striated in the Java community weaving bothfrom the technical aspects, form and function. The development of striated weaving in Java asa result of culture can not be separated from the various factors that accompany it. It is seenfrom the aspect woven fabric striated function in Javanese society today has been a shift from,it can be seen from the dynamics that occur in the presence of the Java community weavingstriated striated fabric that is both profane and can also be magical. Tenun sendiri secara umum diartikan sebagai proses pembuatan kain denganmenyilangkan benang secara vertikal (lungsi) serta horizontal (pakan) dengan menggunakanalat tenun.Ada dinamika yang terjadi pada keberadaan tenun lurik dalam masyarakat Jawa baikitu dari aspek teknis, bentuk maupun fungsinya. Perkembangan tenun lurik di Jawa sebagaisebuah hasil budaya tidak lepas dari berbagai faktor yang menyertainya. Hal tersebut terlihatdari aspek fungsi kain tenun lurik dalam kehidupan masyarakat Jawa saat ini telah terjadipergeseran dari, hal ini terlihat dari dinamika yang terjadi pada keberadaan tenun lurik dalammasyarakat Jawa kain lurik yang bersifat profan dan dapat pula bersifat magis.
Seni Jumputan di Perumahan Karangjati Indah II, Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul Isbandono Hariyanto
Jurnal Pengabdian Seni Vol 1, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jas.v1i2.4708

Abstract

Kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ibu-ibu Perumahan Karangjati  Indah II, Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul beranggotakan 43 ibu rumah tangga yang berdomisili di RT 13. Pada awalnya kegiatan ibu ibu PKK hanya diisi dengan kegiatan arisan yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi di antara ibu ibu dalam lingkungan perumahan yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, kegiatan PKK tidak hanya diisi dengan arisan saja tetapi berkembang pada kegiatan pemberdayaan manusia terutama pembinaan keterampilan bagi para anggotanya, sehingga dipandang perlu diadakan pelatihan seni jumputan untuk menambah keterampilan anggotanya. Kegiatan penyuluhan seni ini dilaksanakan dengan beberapa metode, seperti ceramah, diskusi, dan tanya jawab tentang permasalahan yang dialami peserta dalam proses pembuatan kain jumputan, serta memberikan contoh secara langsung pembuatan jumputan kepada para peserta pembinaan. Hasil yang dicapai dalam penyuluhan seni ini, yaitu  mengetahui tentang berbagai macam keteknikan dalam seni jumputan, mengetahui alat dan bahan baku dalam pembuatan jumputan hingga menjadi sebuah produk. The Family Welfare Development group (PKK) of the women of Karangjati Indah II Housing, Bangunjiwo Village, Kasihan District, Bantul Regency, has 43 housewives who live in RT 13. Initially, the activities of PKK mothers were only filled with arisan activities aimed at strengthening the relationship between mothers in a residential environment who came from various regions in Indonesia. Over time, PKK activities are not only filled with arisan but develop in human empowerment activities, especially skills development for its members, so it is deemed necessary to hold training in the art of jumputan to increase the skills of its members. This art extension activity is carried out by several methods, such as lectures, discussions, and questions, and answers about the problems experienced by participants in the process of making jumputan fabrics, as well as providing direct examples of making jumputan to the coaching participants. The results achieved in this art counseling, namely knowing about various kinds of techniques in the art of jumputan, knowing the tools and raw materials in making jumputan to become a product.
Ocean Batik Biota in the Scrapframe Siti Suhartini; Retno Purwandari; Isbandono Hariyanto
Corak Vol 11, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v11i2.6384

Abstract

Marine life includes all living things in the sea, animals, plants, or corals. The number and diversity of types of biota living in the ocean are unique. This research aims to make artwork with batik techniques sourced from the idea of marine life with different displays, namely scrap frames. The research method used is practice-based, which is research that creates and reflects new work through practical research carried out. This research stage begins with data collection, analysis, and results. The analysis results are used as the initial material for creating a work of art. This artwork is a textile artwork with batik techniques that are collaborated with scrap frame techniques as batik works with a novelty display. This work is expected to give new ideas in creating a work of art, especially batik, able to educate, generate motivation and stimulate learning new things.