Penelitian ini dilatar belakangi banyaknya penuturan sarkas yang sering diucap tanpa disadari dapat menimbulkan ketidaksesuaian dan memunculkan perpecahan antara sesama remaja. Hal ini di buktikan dengan banyaknya pengelompokan yang menjadi kubu-kubu di dalam organisasi PMR WIRA SMA Negeri 1 Rambah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk bahasa sarkasme yang digunakan dalam percakapan siswa-siswi PMR WIRA SMA Negeri 1 Rambah. Metodologi yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Temuan menunjukkan ada empat bentuk sarkasme yang biasa digunakan, yaitu sarkasme berupa kata dasar (16 data), frasa (3 data), klausa (12 data), dan kalimat (29 data). Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa sarkasme di antara siswa-siswi merupakan bagian dari keakraban mereka dan tidak menimbulkan perasaan sakit hati atau bermusuhan.