Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AGAMA SEBAGAI PENGALLAHAN MASYARAKAT: Telaah Kritis atas Teori Émile Durkheim tentang Agama Marianta, Yohanes I Wayan
Perspektif Vol. 6 N.º 1 (2011): Juni 2011
Publisher : Aditya Wacana Pusat Pengkajian Agama Dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69621/jpf.v6i1.235

Abstract

In The Elementary Forms of Religious Life, Emile Durkheim sets forth a thought-provoking theory of religion. Drawing on his literature research on totemistic religions, notably those of the Aboriginal tribes of Central Australia, Durkheim argues that religion serves as the symbolic representation of society. The sacred is nothing but the representation of the collective power of the clan. Totemism is, thus, a deification of society. This theory does not lead Durkheim to discredit religion as merely a product of illusion, hallucination, failed science, linguistic confusion, and the like. Rather, he argues that the fact that religion has survived for centuries reveal that religion must have fulfilled certain societal need. The Elementary Forms of Religious Life seeks to demonstrate the integrative social function held by religion in traditional societies as the conscience collective that holds society together. This article is aimed at both highlighting the contribution of Durkheim's theory to the sociology of religion and showing the blindspots and weaknesses of his theory.
Menyibak Kekhasan Masakan Bakso Di Kalisongo Jawa Timur Dan Relevansinya Dengan Teori Interaksi Simbolik George Herbert Mead Usman, Yosef; Marianta, Yohanes I Wayan; Reke, Benyamin Guido; Guko, Kamilus
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol 26, No 1 (2024): Juni (2024)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jdsb.v26i1.8408

Abstract

Desa Kalisongo merupakan salah daerah di Jawa Timur yang memiliki beragam mata pencaharian salah satunya makanan bakso. Daerah Kalisongo sejak jaman dahulu sudah diwarnai oleh berbagai macam makanan  dan pola interaksi sosial antara sesama  masih tetap terjagadan termasuk didalamnya  bidang kuliner.   Penelitian ini dilakukan untuk menyibak tentang kekhasan dari makanan bakso dan segala macam pembuatannya, dan juga bagaimana keberadaan makanan bakso ini dapat mempengaruhi pola interaksi masyarakat setempat.  Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.  Data diperoleh melalui wawancara dan ditambah dengan data sekunder yang didapatkan melalui artikel ilmiah dan buku terkait makanan bakso itu.  Hasil dari penelitian ini adalah bakso adalah makanan dari Jawa Timur (Kalisongo) menjadi medium komunikasi dan memperkuat ikatan sosial di tengah perbedaan budaya, ekonomi, dan status sosial. Keunikan dari bakso ini adalah masyarakat Jawa Timur (Kalisongo) tidak pernah merasa puas dengan keberadaan bakso ini dan sampai zaman ini masyarakat  Timur (Kalisongo) atau pun warga asing masih merasakan kekhasan dari bakso itu sendiri.  .