Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KELANDAIAN MELINTANG SEBAGAI ELEMEN GEOMETRIK PADA BEBERAPA TIKUNGAN RUAS JALAN MATARAM-LEMBAR: Analysis Superelevation on Alignment Horisonal as Elements Geometric on The Road Section Mataram - Lembar I Dewa Made Alit Karyawan; Desi Widianty; Ida Ayu Oka Suwati Sideman
Spektrum Sipil Vol 2 No 1 (2015): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruas jalan Mataram-Lembar, merupakan jalur lalu lintas dengan volume yang cukup tinggi. Pada tahun-tahun mendatang volume lalu lintas yang akan melewati ruas jalan ini akan semakin meningkat, mengingat ruas jalan ini menghubungkan/ melayani dua obyek vital yaitu Pelabuhan Lembar dan Bandara Internasional Lombok. Pada beberapa tikungan sering terjadi kecelakaan akibat kurangnya kelandaian melintang yang dapat mengakibatkan tergesernya posisi kendaraan menuju pinggir lajur jalan akibat gaya sentrifugal. Melihat kondisi tersebut perlu dilakukan penelitian dengan tujuan:1) Mengetahui kelandaian melintang pada area tikungan berdasarkan diagram superelevasi yang direncanakan dengan kecepatan rencana dan kecepatan riil lapangan pada ruas jalan Mataram-Lembar, 2) Mengetahui kelandaian melintang jalan berdasarkan hasil pengukuran topografi tikungan pada ruas jalan Mataram-Lembar, dan 3) Mengevaluasi kesesuaian antara kelandaian melintang rencana dengan kemiringan melintang jalan berdasarkan hasil pengukuran. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dimaksud adalah melakukan uji terhadap kondisi lapangan dalam hal ini kelandaian melintang tersedia dengan kelandaian melintang yang diperlukan. Hasil dari pengujian ini akan berupa rekomendasi apakah kelandaian melintang yang tersedia di lapangan sudah cukup atau harus diperbaiki dengan melakukan perbaikan terhadap elevasi permukaan jalan di tikungan. Hasil penelitian menunjukkan, kelandaian melintang existing sisi dalam pada Tikungan 1 sampai Tikungan 5 adalah: -5.63%, -5.86%, -7.11%, -3.09%, 0,03%, sedangkan sisi luar adalah: 2,86%, -0.03%, 5.14%, 2.94%, 9.29%. Kebutuhan kelandaian berdasarkan hasil analisis kecepatan rencana, kelandaian melintang pada Tikungan 1 sampai Tikungan 5 adalah: 8.3%, 9.6%, 8.4%, 7.0%, 9,6%. Sedangkan berdasarkan kecepatan riil, dibutuhkan: 3.7%, 8.1%, 8.3%, 3.2%, 4.9%. Sehingga untuk perbaikan direkomendasikan hasil kelandaian melintang analisis, karena kelandaian di lapangan lebih kecil, sehingga jalan dapat memberikan pelayanan maksimum, khususnya terhadap kemampuan untuk mereduksi gaya sentrifugal.
ANALISIS KAPASITAS LINGKUNGAN JALAN AKIBAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT METRO MEDIKA: Capacity Road Enviroment Analysis In Light of Metro Medica Hospital Construction Ida Ayu Oka Suwati Sideman
Spektrum Sipil Vol 3 No 2 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Sakit Metro Medika Mataram adalah rumah sakit yang direncakan untuk mendukung palayanan kesehatan masyarakat secara umum. Rumah sakit ini direncakana akan didukung oleh 4 tenaga dokter spesialis. Lokasi pembangunan rumah sakit ini di atas kawasan peruntukan permukiman. Aktifitas pelayanan rumah sakit yang nantinya akan ditunjang oleh 47 tempat tidur pasien angka tersebut mendekati angka 50 tempat tidur sebagai mana disyaratkan di dalam Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin). Kinerja Pelayanan Jalan atau Level of Service (LOS) jalan di wilayah terdampak sejak prakonstruksi, konstruksi hingga operasional ada pada level C. Dengan kata lain secara umum pembangunan dan pengoperasian Rumah Sakit Metro Medika berdampak kecil atau kelas dampak 1 terhadap lalu lintas di sekitarnya. Untuk mendukung Andalalin tersebut dilakukan analisis kapasitas lingkungan jalan pada wilayah jalan terdampak. Dilakukan pengujian terhadap tingkat kebisingan akibat kendaraan, tingkat polusi udara akibat kendaraan, tundaan pejalan kaki dan rasio kecelakaan lalu lintas. Pengujian dilakukan untuk masa prakonstruksi, konstruksi dan operasional. Pada ketiga masa tersebut didapatkan hasil kapasitas lingkungan dalam zona aman. Parameter yang tetap aman namun mendekati angka rawan adalah polusi udara (13,56 ppm/8 jam) pada masa konstruksi atau pembangunan dan kebisingan (42dB) juga pada masa konstruksii. Namun demikian, karena LOS jalan ada pada level C, maka dipandang perlu menempatkan petugas terlatih untuk medukung kelancaran lalu lintas dan menjaga rasio kecelakaan mendekati angka 0, atau tidak terjadi kecelakaan di sekitar wilayah terdampak.
PENGEMBANGAN KOPERASI SAMPAH UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA JELANTIK KABUPATEN LOMBOK TENGAH Humairo Saidah; Shofia Rawiana; Ratna Yuniarti; Ida Ayu Oka Suwati Sideman; Desi Widianty
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i1.480

Abstract

The "Sapu sae" waste cooperative is a joint effort of community groups in Jelantik Village to collect waste, especially plastic waste, to overcome the problem of plastic waste while improving the welfare of the residents. However, this cooperative is currently no longer operating due to various reasons. Difficulty in collecting waste due to residents' refusal, lack of administrative and financial management capabilities and unclear management of the cooperative are the main reasons why this cooperative is unable to survive. This activity aims to revive village waste management activities. This service activity uses a solution approach method for cooperative problems. The activities are carried out in several stages, including the revitalization of cooperatives, simple bookkeeping and finance training for administrators, waste management training for members, providing minimal assistance for cooperatives and closing with mentoring and evaluation. This activity has been carried out and received a warm welcome from the Jelantik Village community. The waste cooperative has been revived with new legal administrators who have been given bookkeeping training. Cooperative members were also given training in making handicrafts made from waste. Service activities also provide minimal means for carrying out cooperative activities in the form of garbage collection sacks, member savings books and cooperative administration book packages. This activity has been evaluated and shows positive developments with the return of the cooperative and increasing public awareness in waste management.