AYUNINGSIH, TRIE KARTIKA
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

CARA PANDANG ANTROPOSENTRIS PADA TOKOH EBOSHI DAN EKOSENTRIS PADA TOKOH ASHITAKA DALAM ANIME MONONOKE HIME KARYA SUTRADARA MIYAZAKI HAYAO AYUNINGSIH, TRIE KARTIKA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 1, No 6 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.594 KB)

Abstract

Kata Kunci: Alam, Kritik Sastra Lingkungan, Antroposentris, Ekosentris   Semua makhluk hidup bergantung pada lingkungan sekitarnya yaitu alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Namun, manusia yang hanya melihat alam sebagai sumber pemenuhan kebutuhan, telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan hancurnya kehidupan makhluk hidup lainnya. Manusia telah mengabaikan pentingnya relasi harmonis dengan lingkungannya. Penelitian ini meneliti bagaimana tindakan manusia terhadap alam yang dipengaruhi oleh cara pandang antroposentris dan ekosentris. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah cara pandang antroposentris pada tokoh Eboshi dan cara pandang ekosentris pada tokoh Ashitaka dalam anime Mononoke Hime tersebut. Penelitian ini menggunakan kajian kritik sastra lingkungan yang berlandaskan teori etika lingkungan antroposentrisme dan ekosentrisme. Kritik sastra  lingkungan digunakan sebagai metode penelitian karena data yang dikumpulkan berupa pandangan manusia terhadap alam yang dipengaruhi oleh cara pandang antroposentris dan ekosentris. Hasil dalam penelitian ini ditemukan kesalahan cara pandang tokoh Eboshi yang bersumber dari antroposentrisme yang mana ia mengeksploitasi hutan tanpa bertanggung jawab sehingga menimbulkan dampak buruk bagi makhluk hidup penghuni hutan. Adapun ekosentrisme pada Ashitaka yang menjaga relasi hidupnya dengan lingkungan di sekitarnya dengan menghormati dan melindungi alam tempat ia berada. Pada penelitian berikutnya disarankan tidak membahas anime ini dengan kritik sastra lingkungan saja, tetapi meneliti dengan pendekatan kritik sosial karena kerusakan alam juga disebabkan oleh adanya industrialisasi dan kepentingan ekonomi.