<![CDATA[Karya sastra yang berbobot dan mempunyai banyak pembaca seringkali diangkat menjadi film. Karya sastra novel yang diadaptasi menjadi film disebut Ekranisasi. Salah satu film hasil adaptasi dari novel adalah film 69 Karya Lee Sang-il yang diangkat dari novel Tahun 69 Karya Ryu Murakami. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud menjelaskan perbedaan pada unsur naratif yang terdapat dalam novel dan film 69 seperti tema, alur, penokohan, setting, dan sudut pandang.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori ekranisasi serta teori struktural dilihat dari unsur intrinsik yang meliputi tema, alur, tokoh, dan penokohan, setting, serta sudut pandang sebagai pedoman dalam menganalisis.Hasil dari analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa antara novel dan film terdapat beberapa perbedaan. Secara umum perbedaan tersebut adalah beberapa peristiwa yang dituturkan dalam novel tidak ditunjukkan dalam film. Perbedaan tersebut ditunjukkan pada pengurangan peristiwa, penambahan, atau pengubahan letak urutan peristiwa. Alur dalam novel Tahun 69 dan film 69 mengalami beberapa perbedaan. Adapun tokoh dan penokohan, tidak begitu menunjukkan adanya perbedaan, tetapi gambaran umum tokoh lebih kuat dijelaskan dalam novel dari pada dalam film. Begitu juga dengan setting dan sudut pandang antara novel dan film tidak mengalami perubahan yang drastis.Karena karya ini merupakan karya yang mendapat apresiasi dari pembaca baik itu di Jepang maupun di negara lain, diharapkan penelitian berikutnya dapat memperluas analisis dengan menggunakan pendekatan lain seperti sosiologi sastra. Harapannya dengan menggunakan pendekatan tersebut penelitian ini dapat dibaca dari sudut pandang yang berbeda. Kata kunci : Ekranisasi, novel, film, Ryu Murakami, Tahun 69 ]]>
