SARI, AMBAR KARUNIA
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

REPRESENTASI MODAN GAARU PADA TOKOH KITAKOUJI TAMAKI DALAM KOMIK HAIKARA-SAN GA TOORU KARYA WAKI YAMATO SARI, AMBAR KARUNIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 3, No 7 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.08 KB)

Abstract

Sari, Ambar Karunia. 2014,  “Representasi  Modan Gaaru  pada Tokoh Kitakouji Tamaki dalam Komik  Haikara San Ga Tooru  Karya Waki Yamato”, Program Studi Sastra Jepang, Jurusan Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya. Pembimbing I: Fitriana Puspita Dewi           Pembimbing II: Nadya Inda SyartantiKata Kunci: haikara-san ga tooru, modan gaaru, feminisme liberal, kajian komikDibukanya hubungan Jepang dengan luar negeri pada era Meiji, membawa banyak dampak terhadap Negara Jepang itu sendiri. Dampak dalam bidang bidang budaya adalah adanya westernisasi bagi masyarakat Jepang yang berlangsung  sampai era selanjutnya, yaitu era Taisho. Pada era Taisho (1912-1926), akibat adanya westernisasi tersebut, memunculkan  perempuan-perempuan  Jepang yang memuja-muja dan meniru pemikiran serta gaya hidup Barat. Perempuan-perempuan inilah yang disebut modan gaaru atau yang disingkat moga. Dalam penelitian kali ini, penulis memfokuskan menganalisa representasi modan gaaru  dilihat dari dasar feminisme liberal. Sehingga penulis hanya mengidentifikasikan modan gaaru  yang sesuai dengan feminisme liberal. Selain feminisme liberal, penulis juga menggunakan kajian komik sebagai pendekatan guna membantu menganalisa karya yang penulis teliti. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada era Taisho terdapat perempuan-perempuan yang diidentifikasikan sebagai modan gaaru, dan tokoh Kitakouji Tamaki dalam komik Haikara-San Ga Tooru mampu merepresentasika hal tersebut.  Identifikasi karakter Kitakouji Tamaki yang  mampu merepresentasikan  modan gaaru  antara lain: menolak perjodohan, independen secara finansial dan emosional, menolak paham  Ryousai Kenbo,  sejajar dengan laki-laki,  lebih suka beraktivitas di luar rumah daripada melakukan urusan domestik, berteman akrab  dengan lawan jenis, memakai rok, aksesoris mewah, dan make up tebal.   Komik  Haikara San Ga Tooru  tidak hanya bisa dianalisa dari sudut pandang modan gaaru  dalam segi feminisme liberal saja. Komik ini juga dapat dianalisa melalui pendekatan sosiologi sastra.  Haikara-San  Ga Tooru mencerminkan keadaan masyarakat Jepang pada era Taisho.