PRATAMA, GAGAS GILANG
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DIDAKTISME DALAM CERITA RAKYAT JEPANG OSHOU’SAN TO KOZOU’SAN PRATAMA, GAGAS GILANG
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.904 KB)

Abstract

Kata Kunci: didaktis, pembelajaran karakter, pembelajaran moral Dalam dunia sastra, karya sastra memiliki dua fungsi yakni dulce et utile (menghibur dan mendidik). Selain sebagai hiburan dan pemenuhan rasa keindahan, sastra mempu memberikan manfaat secara implisit kepada pembacanya dengan menyampaikan pengetahuan tentang manusia dan kehidupan. Pada cerita rakyat yang sebagian besar merupakan sastra anak, aspek utile lebih dominan dengan tidak mengesampingkan aspek dulce. Dalam hal ini karya sastra semacam itu sering disebut sebagai sastra didaktis. Mengingat banyaknya kontribusi sastra anak pada perkembangan kepribadian anak, penulis mengadakan studi tentang aspek didaktisme pada cerita Oshou’san to Kozou’san. Dalam studi ini penulis akan mengulas rumusan masalah: (1) bagaimana tokoh Oshou’san dan Kozou’san dapat didefinisikan agar dapat digunakan sebagai pembelajaran karakter bagi anak; dan (2) pesan moral apa yang dapat dimunculkan dari keseluruhan cerita untuk dijadikan sebagai sarana pembelajaran moral bagi anak.Studi ini menggunakan metode karakterisasi telaah fiksi dengan mengacu pada konsep didaktisme untuk dapat meneliti aspek-aspek didaktis yang disampaikan oleh pengarang secara implisit melalui unsur-unsur intrinsik dalamcerita. Selain itu dalam penelitian ini dijabarkan kontribusi sastra anak padapengembangan kepribadian anak.Hasil studi ini menunjukkan bahwa fungsi didaktis yang disampaikan melalui tokoh Kozou’san adalah mengajarkan anak memiliki kecerdikan agar tidak mudah diperdaya orang lain. Namun kecerdikan dan rasa keingintahuan ituperlu diimbangi dengan kontrol emosi dari anak agar sifat rakus seperti tokohKozou’san tidak dicontoh oleh anak. Melalui tokoh Oshou’san anak diajarkan agar tidak pelit, mudah marah, dan membohongi serta memperdaya orang lain,sekaligus harus bisa memberi contoh perilaku baik pada orang lain yang lebih muda darinya. Melalui tokoh cerita anak dapat mengembangkan aspek emosional, intelektual, imajinasi, rasa sosial, rasa etis dan religius. Selain itu kemampuan bahasa dan daya eksplorasi serta pengetahuan lintas budaya dapat ditumbuhkan pada anak sejak dini melalui bacaan anak.Penulis menyarankan kepada mahasiswa jurusan bahasa agar dapat mempelajari tradisi dan nilai-nilai positif dari cerita rakyat. Kemudian, disarankan pada penulis selanjutnya untuk meneliti cerita rakyat lainnya karena setiap cerita rakyat memiliki fungsi didaktis yang berbeda-beda.