PRATIWI, PUTRI SATYA
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PELANGGARAN TERHADAP MAKSIM PRINSIP SOPAN SANTUN DALAM KOMIK CRAYON SHINCHAN VOLUME 1 PRATIWI, PUTRI SATYA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 5, No 4 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.571 KB)

Abstract

Kata Kunci : pelanggaran, prinsip sopan santun, maksimManusia sebagai makhluk sosial memerlukan bahasa sebagai alat komunikasi.Prinsip sopan santun merupakan kaidah dalam berkomunikasi. Pelanggaran terhadap prinsip tersebut sering kali terjadi. Dalam komik Crayon Shinchan banyak terdapat pelanggaran terhadap prinsip sopan santun. Oleh karena itu penelitian mengenai “Pelanggaran Terhadap Maksim Prinsip Sopan Santun Dalam Komik Crayon Shinchan Volume 1” ini dilakukan. Untuk menjawab rumusan masalah (1) Pelanggaran terhadap maksim prinsip sopan santun apa saja yang ada dalam komik Crayon Shinchan volume 1 dan (2) Apakah faktor penyebab pelanggaran yang terjadi terhadap maksim prinsip sopan santun dalam komik Crayon Shinchan volume 1.Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskritif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan menganalisis pelanggaran prinsip sopan santun yangterdapat dalam komik Crayon Shinchan volume 1.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 30 data. 9 pelanggaranmaksim kearifan, 5 pelanggaran maksim kedermawanan, 14 pelanggaran maksim pujian, dan 2 pelanggaran maksim kerendahan hati. Tidak ditemukan pelanggaran maksim kesepakatan dan maksim simpati. Faktor penyebab pelanggaran pada maksim kearifan adalah merugikan orang lain, pada maksim kedermawanan adalah menguntungkan diri sendiri, pada maksim pujian adalah mengecam orang lain dan pada maksim kerendahan hati adalah menyombongkan diri sendiri.Dalam penelitian selanjutnya diharapkan ada penelitian pelanggaran prinsipsopan santun dengan teori yang berbeda dan menambah kajian lain selain pragmatik. Objek kajian selain komik juga bisa dilakukan.