HANILIA, LINI
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UDON SEBAGAI SOUL FOOD JEPANG YANG TERCERMIN DALAM FILM UDON KARYA SUTRADARA KATSUYUKI MOTOHIRO HANILIA, LINI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 6, No 10 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.754 KB)

Abstract

Kata kunci : film, food and literary studies, mise-en-scene, sastra kuliner, soul food, udon Karya sastra merupakan cerminan dari suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat. Salah satu bentuk karya sastra adalah film. Skripsi ini membahas tentang gambaran udon sebagai soul food Jepang. Soul food merupakan sebuah istilah untuk menyebut makanan tradisional orang Afrika-Amerika yang muncul pada masa perbudakan di Amerika Serikat. Menurut digital daijisen dan daijirin daisanpan, soul food adalah masakan spesifik dan populer pada daerah tertentu; suatu makanan yang tidak bisa dilewatkan dalam pola makan sehari-hari oleh individual atau suatu wilayah tertentu. Penulis menggunakan film Udon karya sutradara Katsuyuki Motohiro sebagai sumber data. Film Udon menceritakan tentang Kosuke dan kawan-kawannya dalam sebuah petualangan di dunia kuliner Jepang, khususnya udon, serta antusias masyarakat Jepang lainnya terhadap kuliner Jepang yang disebut-sebut sebagai The Soul Food Of Japan tersebut. Penulis menggunakan kajian food and literary studies dan konsep soul food karena saling berkaitan, dan disusul dengan teori mise-en-scene untuk membantu menganalisis film tersebut. Selain itu, fakta tentang udon di Jepang juga diperlukan karena skripsi ini membahas tentang cerminan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan udon sebagai soul food Jepang.Hasil penelitian ini membuktikan bahwa udon layak disebut sebagai soul food Jepang karena udon merupakan masakan spesifik dan populer di Jepang, dan udon merupakan suatu makanan yang tidak bisa dilewatkan dalam pola makan sehari-hari masyarakat Jepang. Kemudian intisari dari soul food itu sendiri, yakni sebuah identitas dan prinsip hidup. Serta fakta bahwa masyarakat Jepang tidak hanya mengonsumsi udon sebagaimana layaknya makanan, melainkan udon jugadifungsikan ke dalam segi sosial, agama dan budaya.Pada penelitian selanjutnya terhadap film ini, penulis menyarankan untuk menganalisis perubahan sudut pandang Kosuke dengan psikologi sastra atau menggunakan konsep atau disiplin ilmu lainnya yang berkaitan dengan makananseperti nilai estetika terhadap makanan dalam budaya Jepang. Harapannya, penelitian ini dapat membantu para pembelajar bahasa Jepang dan peminat budaya untuk memahami budaya Jepang, khususnya makanan, serta untuk memperluas khazanah bacaan.