APRILWANDA, ISTIVANO A.
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEYAKINAN YANG BURUK (BAD FAITH) DALAM GEKIGA ABANDON THE OLD IN TOKYO KARYA YOSHIHIRO TATSUMI APRILWANDA, ISTIVANO A.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 7, No 6 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.541 KB)

Abstract

Kata kunci: gekiga, eksistensialisme, keyakinan yang buruk, tatapan mataGekiga seringkali dianggap sebagai bentuk komik yang dekat dengan isu-isu eksistensial, sehingga analisis yang bertolak dari filsafat eksistensialisme layak dilakukan. Tulisan ini hendak menganalisis bundel gekiga Abandon the Old in Tokyo karya Yoshihiro Tatsumi, secara khusus pada naskah Occupied, Abandonthe Old in Tokyo, dan Beloved Monkey. Ketiganya diyakini banyak menonjolkan krisis eksistensial pada manusia. Maksud dan tujuannya adalah mencari tahu dan mengungkapkan krisis eksistensial dalam gekiga yang dimaksudkan.Analisis tulisan ini memanfaatkan kerangka berpikir eksistensialisme Sartre dan teori komik McCloud sebagai tandem. Teori komik McCloud yangmengacu transisi antarpanel digunakan untuk membaca aspek visual penceritaan gekiga, sedangkan eksistensialisme Sartre yang teracu pada tatapan mata (the look) dan keyakinan yang buruk (bad faith) digunakan untuk memahami maknayang terungkap dari naratif visual tersebut.Dalam pembahasan terungkapkan bahwa masing-masing tokoh dalamsetiap naskah cenderung bersikap pasif dalam menentukan makna  hidupnya. Shimokawa (Occupied) tidak lagi mampu membawa semangat kebebasan diridalam berekspresi, melainkan hanya menggubah manga berdasarkan pesananpihak majalah manga. Nakamura (Abandon the Old in Tokyo) senantiasaterombang-ambingkan oleh kehendak ibu dan tunangannya, serta teman-temansekerjanya. Anonim (Beloved Monkey) cenderung menjadikan dirinya sendiriobjek seturut cara pandang orang lain di sekitarnya. Sikap hidup seperti inilahyang menunjukkan adanya fenomen krisis eksistensial pada masing-masing tokoh,sekaligus menjerumuskan mereka dalam keyakinan yang buruk (bad faith).Berkenaan dengan penelitian selanjutnya, disarankan agar pembaca lebihkritis dalam melihat dilema dan tantangan eksistensial yang disampaikan dalamnaratif visual gekiga dan komik Jepang secara keseluruhan.