RAHMA, ANNISA LAZUARDI
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MITOS KECANTIKAN DALAM DONGENG BERGAMBAR LA BELLE AU BOIS DORMANT DAN LA BELLE ET LA BÊTE RAHMA, ANNISA LAZUARDI
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FIB Vol 2, No 9 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.02 KB)

Abstract

Kata kunci : Mitos, ideologi, kecantikan, dongengSalah satu genre sastra tradisional adalah dongeng. Terdapat banyak dongeng berbahasa asing yang telah mendunia. Beberapa di antaranya berasal dari Prancis, seperti La Belle Au Bois Dormant karya Charles Perrault dan La Belle et La Bête karya Jeanne Marie Le Prince de Beaumont. Kedua dongeng tersebut bercerita tentang seorang putri sebagai tokoh utama yang digambarkan sebagai perempuan impian dengan raga yang sempurna. Selain cantik dari segi fisik, para putri tersebut dikisahkan mempunyai kebaikan hati dan bersifat mulia. Penelitian ini mengkaji nilai-nilai kecantikan yang ditampilkan oleh tokoh utama dalam dongeng bergambar La Belle Au Bois Dormant dan La Belle et La Bête sebagai sebuah mitos.Penelitian dengan jenis deskriptif kualitatif ini menggunakan konsep mitologi Roland Barthes untuk mengetahui makna yang terkandung dalam mitos kecantikan dalam dongeng bergambar La Belle Au Bois Dormant dan La Belle et La Bête dan juga mengetahui ideologi yang berkembang dalam masyarakat Prancis, khususnya pada abad XVI-XVII, yang melandasi perwujudan gambaran kecantikan tokoh utama dari kedua dongeng tersebut.Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah mitos kecantikan yang ditampilkan oleh tokoh utama dalam dongeng bergambar La Belle Au Bois Dormant dan La Belle et La Bête merupakan perwujudan nilai-nilai dominan yang berlaku dalam masyarakat Prancis pada abad XVI – XVII, bertepatan dengan lahirnya kedua dongeng tersebut. Nilai-nilai dominan tersebut adalah pemujaan terhadap nilai-nilai kesempurnaan manusia baik secara fisik maupun non-fisik dan juga pencarian akan keindahan, keagungan dan kemegahan yang sempurna.Penulis menyarankan kepada peneliti berikutnya supaya mengembangkan kajian melalui pendekatan psikologis pembaca mengenai tanggapan mereka setelah membaca dongeng tersebut. Selain itu, penelitian selanjutnya juga masih dapat dilakukan melalui perspektif kritik sastra feminis, misalnya yang berhubungan dengan penggambaran tokoh utama wanita yang masih menampilkan nilai-nilai victoria seperti pasif dan domestik (merawat dan mengerjakan pekerjaan rumah).